Punya Banyak Manfaat, Susu Kambing Bisa Jadi Alternatif Nutrisi Bayi?
Selain susu sapi, susu kambing juga banyak diberikan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak sumber untuk memenuhi gizi dan nutrisi bayi mama selama masa tumbuh-kembangnya. Untuk bayi yang sudah bisa mengonsumsi selain ASI, biasanya para ibu memilih alternatif pendukungnya seperti susu sapi atau susu berbahan nabati. Susu almond dan susu kedelai, misalnya.
Selain susu sapi, jenis susu hewani lain yang cukup umum dikonsumsi anak-anak adalah susu kambing. Lantas, bolehkah bayi mengonsumsi susu kambing? Apa saja kandungan nutrisi dalam susu kambing dan kapankah saat yang tepat mengonsumsinya? Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari momjunction.com:
Kandungan Nutrisi dalam Susu Kambing
Tak ubahnya susu sapi, susu kambing mengandung serangkaian nutrisi yang baik untuk tumbuh-kembang kesehatan bayi dan anak-anak. Dilansir dari United States Department of Agriculture, dalam 100 gram susu kambing mengandung:
- Karbohidrat 4,45 gram,
- Protein 3,56 gram,
- Lemak 4,14 gram,
- Kalsium 134 mg,
- Energi 69 kcal,
- Zat besi 0,05 mg,
- Magnesium 14 mg,
- Fosfor 111 mg,
- Potassium 204 mg,
- dan vitamin C, vitamin A, folat, vitamin B6, B1, B2, B3 serta B9.
Manfaat Susu Kambing untuk Bayi
Susu kambing memiliki manfaat untuk mendukung tumbuh-kembang bayi, antara lain:
- pH susu kambing mirip dengan ph ASI sehingga meminimalkan potensi bayi mengalami infeksi gastrointestinal,
- Lebih dari 50 persen komponen zat besi pada susu kambing lebih mudah diserap tubuh, jika dibandingkan dengan susu sapi yang hanya 13 persen saja,
- Baik untuk mendukung kesehatan tulang dan gigi bayi yang mengalami anemia,
- Susu kambing memiliki komponen yang mampu mencegah peradangan,
- Protein susu kambing lebih mudah dicerna karena lemaknya lebih mudah hancur.
Kapankah Bayi Boleh Mengonsumsi Susu Kambing?
Susu kambing sebetulnya bisa diberikan dengan mengombinasikannya bersama ASI. Tetapi, meskipun kaya gizi dan nutrisi, sebaiknya susu kambing dikonsumsi setelah bayi berusia 12 bulan.
Pastikan berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter untuk memantau jika ada risiko alergi akibat konsumsi susu kambing tersebut. Terutama pada bayi yang punya alergi terhadap susu sapi karena susu kambing punya tipe protein yang serupa.
Bagaimana Memilih Susu kambing yang Baik untuk Bayi dan Anak-anak?
Kini Mama bisa menemui berbagai bentuk ketersediaan susu kambing, baik itu dalam bentuk susu bubuk, susu segar, maupun dalam kemasan. Berikut tips memilih susu kambing yang baik untuk konsumsi bayi dan anak-anak:
- Pasteurisasi: Pilih susu kambing pasteurisasi yang telah melalui proses pemanasan dan pendinginan untuk mematikan patogen.
- Fortifikasi: Pliih susu kambing fortifikasi yang telah diperkaya nutrisi, terutama vitamin D yang penting untuk membangun kekuatan tulang, serta vitamin B9 (folat) yang tidak terlalu signfikan jumlahnya dalam susu kambing segar alami.
Para ahli menyarankan agar memilih kedua bentuk susu kambing di atas ketimbang susu kambing segar karena telah melalui proses penyempurnaan gizi. Selain itu, lebih aman dan sehat dikonsumsi karena lebih bersih dari bakteri serta patogen yang berbahaya bagi kesehatan bayi.
Bagaimana, Ma, tertarik mencoba memberikan susu kambing untuk si Kecil?
Baca juga:
- Bahaya Kecanduan Minum Susu pada Anak-anak
- Anak Alergi Susu Sapi? Yuk, Coba Ganti dengan Susu Almond!
- Anak Alergi Susu Sapi? Ini 7 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan