TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Studi: Bayi Laki-Laki Lebih Lambat Bicara daripada Bayi Perempuan

Bukan karena keterlambatan perkembangan, melainkan faktor biologis yang melatarbelakanginya

Freepik/maybeyesstudio

Ketika bayi mencapai usia perkembangan di mana mereka sudah mulai bisa bicara, biasanya diawali dengan mengoceh terlebih dahulu. Mengoceh adalah tahap awal dari bicara. Di tahapan ini, mungkin Mama akan mendapati bahwa bayi laki-laki tidak secerewet bayi perempuan dalam mengoceh untuk pertama kalinya. 

Ternyata, hal ini bukan sekadar mitos atau perasaan mama belaka. Secara umum, bayi laki-laki mengembangkan kemampuan bicara yang lebih lambat daripada bayi perempuan. Apa yang membedakannya?

Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Baby Gaga:

Laki-laki dan Perempuan Menggunakan Bagian Otak yang Berbeda

Freepik/freepic.diller

Ketika bayi laki-laki dan perempuan menggunakan otak mereka untuk berbicara, mereka menggunakan bagian otak yang berbeda untuk melakukannya. 

Faktanya, bagian otak yang berhubungan dengan bahasa 'bekerja lebih keras' pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Pemrosesan bahasa bersifat indrawi pada anak laki-laki, sementara pada anak perempuan lebih abstrak. Inilah mengapa anak laki-laki belajar bagaimana mengucapkan kata-kata jika ada benda terkait yang benar-benar dapat dilihatnya. Sementara anak perempuan belajar berbicara dengan membaca atau diajak bicara. 

Testosteron Berperan Penting dalam Proses Belajar Bicara

Freepik/kristina_igumnova

Dilansir dari Medpage Today, sebenarnya bayi mulai proses belajar bicara saat berada dalam kandungan. Selama waktu inilah anak laki-laki menghadapi kendala pertama dalam hal keterlambatan bicara mereka karena terpapar testosteron prenatal. Hal ini dapat memengaruhi perkembangan saraf janin. 

Testosteron prenatal diketahui menyebabkan keterlambatan bahasa pada anak laki-laki. Namun, anak perempuan yang juga terpapar dengan testosteron prenatal, tidak mengalami keterlambatan tersebut. Ternyata, testosteron prenatal meningkatkan perkembangan otak pada anak perempuan di sisi kiri, yang juga memengaruhi kemampuan bicaranya. 

Sebaliknya, testosteron prenatal menghentikan informasi bolak-balik melalui korpus kalosum, yang memperlambat kecepatan otak memproses kemampuan untuk mengoceh atau berbicara.

Infeksi Telinga Kronis Memengaruhi Kemampuan Bicara

Freepik/wavebreakmedia

Infeksi telinga juga dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mendengar, yang dapat menyebabkan keterlambatan bicara. Infeksi telinga lebih banyak diderita anak laki-laki ketimbang perempuan. 

Semakin tinggi infeksi telinga yang diderita si Kecil, semakin banyak waktu yang dihabiskan dengan gangguan pendengarannya, dan semakin lama waktu yang dibutuhkan bayi laki-laki untuk memahami konsep berbicara.

Merangsang Kemampuan Bicara dengan Musik

Freepik/joaquincorbalan

Irama dan musik membantu bayi memahami pesan apa yang coba dikirimkan oleh lagu yang didengarkannya. Bernyanyi tentang hal-hal sederhana seperti cuaca, atau apa yang mereka lakukan saat ini adalah cara yang bagus untuk mengajari anak tentang kata, suara, dan ritme. Musik sangat bagus dalam membantu anak berkomunikasi secara efektif dan belajar dengan menyenangkan. 

Komunikasi adalah Kunci

Freepik

Orangtua adalah orang yang paling berpengaruh terhadap anak di awal kehidupan mereka. Anak memerhatikan apa yang orangtua katakan dan lakukan dengan sangat cermat, dan mereka juga akan mencoba meniru mereka. 

Orangtua memanfaatkan hal ini untuk merangsang kemampuan berbicara dengan sering mengajak anak mengobrol kepada mereka sepanjang hari untuk membantu mereka belajar tentang bahasa. Percayalah bahwa meski mereka tampak tidak mengerti, sebetulnya anak sedang mempelajari sekitarnya.

Ajak bayi mengobrol tentang kegiatan sehari-hari adalah cara yang luar biasa untuk mengajari anak-anak dunia di sekitarnya dan bagaimana menyusun kata-kata.

Nah, itulah informasi mengenai keterlambatan kemampuan bicara pada bayi laki-laki. Semoga informasi ini menambah wawasan ya, Ma!

Baca juga:

The Latest