Tips Menyimpan Makanan Bayi, Cegah Perubahan Tekstur dan Warna
Makanan yang berubah warna bikin hilang selera makan. Tapi pertanyaannya, apakah masih aman dimakan?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyambut milestone bayi mulai makan makanan padat pertamanya, pasti sangat menyenangkan sekaligus mendebarkan ya, Ma. Di momen ini orangtua biasanya sangat bersemangat merancang menu MPASI dan bereksperimen dengan berbagai bahan makanan.
Dalam menyiapkan MPASI bayi, orangtua seringkali dihadapkan pada masalah waktu. Oleh karena itu tak heran jika para Mama seringkali menyiapkan bahan-bahan makanan dalam satu waktu sehingga lebih praktis saat akan mengolahnya meski dalam waktu terbatas.
Namun, metode penyimpanan makanan yang salah dapat berakibat buruk. Selain menurunkan kualitas bahan itu sendiri, juga berdampak pada kesehatan bayi. Lalu seperti apa sih metode penyimpanan makanan bayi yang tepat? Berikut Popmama.com merangkum tipsnya, dilansir dari verywellfamily.com:
Jenis Makanan yang Masih Tetap Dalam Kondisi Baik Meski Dibekukan
Pada dasarnya, semua jenis puree tidaklah sama kondisinya setelah dibekukan. Baik itu bentuk, warna bahkan rasanya akan mengalami perubahan. Tetapi, untuk beberapa sayur dan buah ini, tergolong masih dapat dikonsumsi dan tidak mengalami banyak perubahan kondisi, antara lain:
- Blueberry,
- brokoli,
- kembang kol,
- wortel,
- jagung,
- kacang panjang,
- persik,
- kacang polong,
- labu-labuan,
- ubi-ubian.
Makanan yang Rasanya Masih Enak Walau Berubah Warna
Perubahan warna menjadi kecoklatan dan semacamnya merupakan hal yang wajar terjadi saat sayur dan buah tidak langsung dikonsumsi. Ini dikarenakan adanya interaksi antara asam dengan udara, sehingga menghasilkan perubahan warna. Tetapi untuk tiga jenis buah ini, perubahan warna tidak mempengaruhi rasa atau pun nilai gizinya, yaitu:
- Apel,
- alpukat,
- pisang.
Pada apel dan alpukat, potong menjadi dua bagian dan kucuri dengan sedikit sari lemon untuk memperlambat proses oksidasi. Sementara pisang bisa disimpan begitu saja tanpa perlu mengupas kulitnya.
Makanan yang Berubah Warna, Tekstur dan Rasanya Saat Disimpan
Beberapa makanan bisa berubah dalam hal rasa dan atau teksturnya saat dibekukan. Tetapi hal ini tidaklah mutlak, karena tergantung pada kondisi bahan dan cara penyimpanannya. Makanan tersebut antara lain:
- Aprikot,
- buah sitrus (jeruk, lemon, jeruk nipis),
- telur (rebus, dibekukan atau hanya bagian kuning atau putihnya yang dibekukan),
- anggur,
- mangga (bekukan dalam bentuk potongan),
- melon (bekukan dalam bentuk potongan),
- mie (dibekukan seluruhnya),
- pir (bekukan dalam bentuk potongan),
- plum,
- kentang,
- prune,
- nasi (masak hingga matang, dinginkan dalam suhu ruangan dan bekukan),
- tahu,
- zukini.
Cara Mencegah Makanan Berubah Warna
Ada beberapa metode yang bisa Mama lakukan untuk membuat makanan tetap dalam kondisi baik atau setidaknya tidak mengalami begitu banyak perubahan yang menurunkan nilai gizi dan juga selera makan bayi. Antara lain:
Menambahkan sari sitrus
Bubuhkan bahan makanan yang telah dipotong atau dihaluskan dengan sedikit sari sitrus (lemon, jeruk nipis, jeruk atau sari nanas). Cara ini akan memperpanjang kesegaran makanan karena sari sitrus mengandung asam sitrat yang efektif mencegah oksidasi.
Menambahkan yogurt
Campurkan puree buah dengan sedikit yogurt alami untuk mengurangi perubahan warna. Yogurt juga bermanfaat untuk menambah nilai kalsium pada makanan.
Simpan dalam wadah kedap udara
Setelah mengolah makanan bayi, dinginkan sejenak hingga tak ada uap air yang tersisa. Simpan dalam wadah kedap udara dan masukkan ke dalam freezer. Usahakan menyimpannya dalam porsi-porsi kecil dalam satu kali konsumsi, untuk menghindari makanan terkontaminasi udara ketika wadah dibuka-tutup.
Gunakan vacuum sealer
Vacuum sealer akan membantu pengemasan makan bayi lebih rapat dan kedap udara sehingga mencegah perubahan warna.
Mungkin Mama bertanya-tanya, "Kenapa ya makanan bayi dalam kemasan masih dalam kondisi bagus walau disimpan begitu saja dalam suhu ruangan?" Ini dikarenakan adanya bahan pengawet yang ditambahkan ke dalamnya untuk memperpanjang masa simpan dan mencegah perubahan warna.
Meskipun begitu, menyiapkan sendiri makanan bayi rumahan adalah hal yang paling baik selama Mama masih bisa melakukannya. Mama bisa mengontrol sendiri kualitas bahan yang dipakai, menakar nilai gizinya dan juga lebih hemat. Semoga informasi ini membantu ya, Ma!
Baca Juga:
- 5 Cara Mengolah MPASI Tahu yang Enak, Bikin si Kecil Doyan Makan
- 5 Resep MPASI Berbahan Terong, Enak dan Bergizi
- 5 Resep MPASI Kacang Hijau untuk Bayi, Enak dan Bergizi