Wajib Tahu, Do and Dont's Bahan Panci dan Wajan untuk Memasak MPASI
Jangan gunakan panci dan wajan sembarangan karena yang dipertaruhkan adalah kesehatan bayi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki masa-masa di mana bayi mulai makan makanan padat pertamanya, biasanya Mama disibukkan dengan berbagai hal terkait memasak. Menyiapkan MPASI memang menjadi hal yang menarik, menyenangkan, dan juga menantang.
Di masa ini, Mama mungkin tergoda untuk membeli berbagai perabotan masak khusus untuk mengolah MPASI. Di pasaran terdapat banyak sekali pilihan perabotan memasak MPASI. Jangan terkecoh dengan bentuk dan warna yang menarik saja, Ma. Kualitas bahan pembuat perabotan masak MPASI bayi adalah hal yang utama harus diperhatikan.
Bingung memilih mana perabotan memasak yang aman untuk memasak MPASI bayi? Kali ini Popmama.com merangkum bahan panci terbaik untuk MPASI, dilansir dari berbagai sumber:
1. Bahan panci dan wajan yang sebaiknya dihindari dalam memasak MPASI bayi
Selama ini, kita lebih banyak memerhatikan tentang kebersihan peralatan makan dan botol bayi. Tetapi masih kurang memahami tentang perabotan masak yang digunakan untuk memasak MPASI bayi. Padahal sangat penting mengetahui dari bahan apakah panci dan wajan yang digunakan untuk memasak MPASI bayi karena bersentuhan langsung dengan makanan yang dimasak dan disajikan kepada bayi
Sebelum tergiur membeli panci dan wajan untuk memasak MPASI bayi yang fancy dan menarik mata, pastikan bahan panci dan wajan tersebut tidak terbuat dari tembaga dan aluminium.
Dilansir dari Nuttri, tembaga dan aluminium yang tidak dilapisi merupakan logam reaktif. Peralatan memasak yang terbuat dari bahan ini tidak boleh digunakan untuk memasak masakan yang dibuat dengan metode memasak lambat, seperti saus atau krim. Keasaman pada bahan dapat bereaksi dengan logam sehingga memberikan rasa pahit pada makanan.
2. Bahan panci dan wajan yang aman untuk memasak MPASI bayi
Jika bahan pembuat panci dan wajan dari tembaga dan aluminium sebaiknya dihindari, lalu sebaiknya memilih panci dan wajan dari bahan apa ya?
Di pasaran memang bahan tembaga dan aluminium lebih umum digunakan untuk perabotan memasak. Tetapi bahan stainless dan cast-iron lebih direkomendasikan. Peralatan masak dari set baja dan besi ini tahan karat murni serta tidak mengandung lapisan yang berbahaya jika terkelupas dan tertelan bayi.
Peralatan masak dari stainless steel dan besi tahan gores untuk penggunaan yang lebih sering dan bertahan lebih lama. Sedangkan cast-iron punya kualitas bagus dan kuat, tetapi membutuhkan lebih banyak perawatan. Cast-iron harus diminyaki secara rutin untuk mencegah karat.
3. Bolehkah menggunakan wajan anti lengket?
Wajan anti lengket sangat mudah ditemukan di pasaran, dengan berbagai ukuran dan merek yang tersedia. Dalam penggunaannya untuk memasak MPASI bayi, ada banyak perdebatan di baliknya. Terutama tentang keamanan pelapis anti lengketnya yang terbuat dari polytetrafluoroethylene (PTFE).
Selama ini, PTFE sendiri telah diteliti dan dianggap sebagai bahan kimia non-karsinogenik dan inert. Sebagian besar peralatan memasak berlapis anti lengket ini memiliki beberapa lapisan PTFE yang berfungsi untuk mengikat antar lapisan.
Namun, dalam proses produksinya, sulit untuk mengetahui secara pasti bagaimana dan di mana bahan kimia ini dibuat dan diterapkan dalam pembuatan peralatan masak. Dikhawatirkan bahan kimia ini menimbulkan reaksi dan berbahaya.
4. Penggunaan perkakas berbahan logam, bolehkah?
Panci dan wajan yang digunakan terus-menerus tentu akan mengalami aus. Perkakas berbahan logam dapat merusak lapisan yang digunakan pada panci dan wajan. Lapisan yang rusak ini akan lepas dan berisiko tercampur dalam makanan bayi yang dimasak atau mengalami pelindian.
Sebaiknya, gunakan perkakas berbahan non-logam, seperti yang terbuat dari kayu atau silikon. Bahan-bahan ini relatif lebih aman karena meminimalkan gesekan yang membuat bahan pembuat dan pelapis panci dan wajan terkelupas.
5. Hati-hati dengan pemanasan berlebihan
Seringkali orangtua dengan kesibukannya melupakan hal-hal sepele yang ternyata bisa berdampak besar. Seperti memanaskan panci atau wajan anti lengket terlebih dahulu sebelum memasak, dalam waktu lama tanpa makanan di atasnya. Mungkin hanya sebentar, tetapi bahkan panas selama dua sampai lima menit dalam suhu sedang dapat melampaui kisaran suhu yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.
Pemanasan berlebihan ini meningkatkan risiko pelepasan partikel pelapis. Hal ini dapat menyebabkan demam polifer atau demam teflon yang menghasilkan gejala seperti flu para pada orang dewasa hingga 24 jam. Tentu saja hal ini tidak baik untuk bayi mama.
Itulah informasi terkait bahan panci MPASI terbaik yang bisa Mama gunakan. Setiap peralatan memasak maupun peralatan makan memiliki masa pakainya, tergantung dari kebiasaan penggunaan pemakainya. Ketika Mama mendapati goresan, penyok, atau hal lain yang tidak biasanya, jangan ragu untuk segera menggantinya. Apalagi untuk panci dan wajan anti lengket yang tidak boleh digunakan selamanya karena lapisannya memiliki masa pakai yang tidak terlalu lama.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Disaring atau Diblender, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI Bayi?
- 4 Hal Penting yang Harus Dipersiapkan Menjelang MPASI Pertama si Kecil
- Anak Sudah Mulai MPASI? Mama Harus Tahu Porsi MPASI sesuai Usianya!