Apakah Intoleransi Laktosa pada Bayi Bisa Sembuh?
Intoleransi laktosa dapat timbulkan gejala seperti mual, muntah, dan diare
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Intoleransi laktosa merupakan gangguan pencernaan yang mana usus tidak dapat mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat pada susu. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya enzim laktase di dalam usus kecil.
Seseorang yang menderita intoleransi laktosa tidak bisa mengonsumsi produk yang mengandung laktosa. Jika mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa, maka akan timbul gejala seperti, perut kembung, mual dan muntah, diare, dan sering buang angin
Bagi si Kecil yang intoleransi laktosa, ini tentu menjadi masalah. Susu, baik ASI dan formula menjadi salah satu sumber nutrisi bagi perkembangan bayi.
Nah, apakah intoleransi laktosa pada bayi bisa sembuh? Berikut Popmama.com telah rangkum informasinya. Yuk, disimak!
Apakah Intoleransi Laktosa pada Bayi Bisa Sembuh?
Mengutip dari Healthy Childern, jenis intoleransi laktosa sekunder pada beberapa kasus dapat disembuhkan jika masalah kesehatan yang menjadi penyebabnya sudah diobati.
Sementara itu, kemungkinan besar intoleransi laktosa primer dan bawaan yang diderita oleh seseorang akan berjangka panjang dan tidak bisa disembukan secara total.
Salah satu cara agar gejala intoleransi laktosa tidak muncul adalah dengan menghindari atau membatasi konsumsi makanan yang mengandung laktosa kadar tinggi.
Jenis Intoleransi Laktosa
Sebagai informasi, intoleransi laktosa ini terbagi menjadi tiga jenis yang dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu:
- Intoleransi laktosa primer
Intoleransi laktosa primer adalah jenis yang umum terjadi. Intoleransi laktosa primer disebabkan karena jumlah enzim laktase yang dihasilkan tubuh sedikit. Seiring bertambahnya usia, jumlah enzim laktase yang dihasilkan bisa menurun secara bertahap.
- Intoleransi laktosa sekunder
Intoleransi laktosa sekunder yang diderita seseorang dapat terjadi karena adanya masalah kesehatan tertentu, seperti cedera, radang usus besar, infeksi usus, penyakit autoimun celiac, dan penyakit chron (radang usus kronis).
- Intoleransi bawaan
Pada beberapa kasus, seseorang dapat intoleransi laktosa apabila ada riwayat keluarga yang memiliki intoleransi laktosa juga. Hal ini bisa menyebabkan seseorang menderita intoleransi laktosa sejak bayi.
Makanan yang Harus Dihindari oleh Bayi yang Intoleransi Laktosa
Berikut makanan yang harus dihindari oleh bayi agar gejala intoleransi laktosa tidak muncul:
- ASI, perlu diketahui jika ASI mengandung laktosa, jadi jika si Kecil intoleransi laktosa, Mama bisa memberikan susu formula bebas laktosa sebagai pengganti ASI
- Keju,
- Yoghurt,
- Mentega,
- Mayones,
- Kue,
- Biskuit, dan
- Makanan lainnya yang mengandung laktosa.
Kapan Bayi Perlu ke Dokter?
Mama bisa membawa si Kecil ke dokter apabila setelah ia mengonsumsi makanan produk susu timbul gejala-gejala intoleransi laktosa. Gejala tersebut umumnya dapat timbul 30 menit atau satu jam setelah konsumsi makanan yang mengandung laktosa.
Dengan ke dokter, gejala yang timbul dapat diatasi dan agar gejalanya tidak semakin parah.
Jadi, intoleransi laktosa pada bayi tidak bisa sembuh. Hal yang bisa dilakukan agar gejala tidak muncul adalah dengan menghindari makanan yang mengandung laktosa tinggi. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter agar si Kecil mendapat diagnosa dan penanganan yang tepat.
Semoga informasi ini membantu, Ma!
Baca juga:
- Beda dengan Intoleransi Laktosa, Ini Penyebab Bayi Alergi Susu Sapi
- 9 Rekomendasi Susu Bebas Laktosa untuk Bayi 6-12 Bulan
- 10 Rekomendasi Susu Bebas Laktosa untuk Bayi 0-6 Bulan