TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

8 Dampak Bayi Terlalu Lama di Ruangan Ber-AC

Salah satu dampaknya bisa sebabkan bayi mengalami gangguan pernapasan

freepik/freepik

AC atau air conditioner nampaknya sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang tinggal atau berada di daerah yang panas. Penggunaan AC di suatu ruangan bisa membuat udara jadi lebih sejuk dan ruangan jadi lebih nyaman.

Bagi Mama yang memiliki bayi, apakah juga menempatkan AC di ruangan bayi? Jika iya, Mama perlu waspada. Penggunaan AC di ruangan bayi sebetulnya aman dan tidak berbahaya, tapi jika bayi terlalu lama berada di ruangan ber-AC apalagi jika suhunya sangat rendah bisa berdampak pada kesehatan si Kecil.

Berikut Popmama.com telah rangkum 8 dampak bayi terlalu lama di ruangan AC. Disimak, ya, Ma!

1. Kulit kering dan mudah iritasi

Pexels/SarahChai

Tidak hanya orang dewasa, kulit bayi pun akan kering dan mudah iritasi apabila terlalu lama berada di ruang ber-AC, apalagi lapisan kulit bayi lebih tipis dan lebih sensitif dibandingkan dengan kulit orang dewasa.

AC membuat kelembapan di suatu ruangan menjadi berkurang dan udara dalam ruangan tersebut akan semakin berkurang serta terasa lebih kering. Hal ini lah yang menyababkan kelembapan kulit bayi berkurang dan menjadi kering apabila terlalu lama berada di ruang ber-AC.

Kulit bayi yang kering dapat menyebabkan kulit mudah iritasi. Kulit si Kecil bisa terlihat kemerahan atau terasa bersisik.

2. Mata bayi jadi kering

Freepik/jcomp

Selain membuat kulit bayi jadi kering, terlalu lama di ruangan ber-AC juga bisa membuat mata bayi menjadi kering lho, Ma.

Kurangnya kelembapan di ruangan ber-AC bisa menyebabkan air mata di kelenjar mata menguap. Hal ini lah yang menyebabkan mata terasa kering dan tidak nyaman.

Selain terasa kering, mata bayi juga bisa terasa gatal atau perih jika terlalu lama berada di ruangan ber-AC.

3. Mudah terserang infeksi

freepik/Lifestylememory

Terlalu lama berada di ruangan ber-AC bisa membuat mukosa mengering. Sebagai informasi, mukosa merupakan selaput lendir yang melapisi organ sensorik tubuh, sistem pencernaan, pernapasan, dan reproduksi.

Nah, fungsi mukosa secara umum adalah untuk melindungi tubuh dari infeksi virus dan bakteri serta menjaga jaringan tubuh agar tetap lembap.

Jika mukosa mengering, maka bayi dapat mudah terserang infeksi.

4. Dehidrasi

freepik/freepic.diller

Suhu ruangan yang terlalu dingin karena AC menyebabkan kelembapan dalam ruangan tersebut menurun dan menjadi kering. Hal ini kemudian bisa menyebabkan kelembapan tubuh juga berkurang dan akan meningkatkan risiko bayi alami dehidrasi, terutama jika si Kecil kekurangan asupan cairan.

Dehidrasi pada bayi tidak bisa disepelakan, Ma. Bisa jadi berbahaya jika tidak segerta ditangani. Gejala dehidrasi yang umumnya muncul pada bayi adalah rewel, tidak mau menyusu, mulut dan lidah kering, urine berbau dan berwarna gelap, dan frekuensi buang air berkurang.

5. Hipotermia

freepik/pvproductions

Bayi dapat alami hipotermia jika berada dalam ruangan ber-AC terlalu lama, terutama jika suhu AC-nya terlalu rendah. Mengutip dari Healthline, bayi dapat dikatakan hipotermia jika suhu tubuhnya turun drastis hingga di bawah 35 derajat celsius.  

Gejala awal bayi alami hipotermia adalah terlihat lesu, tidak mau menyusu, kulit pucat, badan terasa dingin, dan bayi kesulitan bernapas. Hipotermia pada bayi dapat berakibat serius, hingga bisa menyebabkan kematian.

6. Gangguan pernapasan

Pexels/Marcin Jozwiak

Terlalu lama berada di ruangan ber-AC bisa membuat saluran napas mengering dan selaput lendir yang ada pada hidung akan ikut mengering.

Saat selaput lendir di hidung mengering, kemampuan hidung untuk menyaring bakteri masuk ke tubuh pun akan menurun. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan, seperti rinitis atau radang hidung.

Selain itu, terlalu lama di ruangan ber-AC juga dapat menyebabkan asma yang diderita bisa kambuh.

7. Sistem kekebalan tubuh menurun

healthline.com

Selanjutnya, dampak bayi terlalu lama berada di ruangan ber-AC adalah sistem kekebalan tubuhnya akan menurun.

Sel darah putih yang berfungsi untuk melawan bakteri membutuhkan oksigen yang cukup untuk bisa bekerja secara efektif.

Namun, di ruangan ber-AC udaranya jadi lebih kering dan bisa membuat kadar oksigen dalam tubuh berkurang, hal ini membuat sel darah merah tidak bisa bekerja dengan baik untuk melawan bakteri penyakit.

8. Tubuh bayi sulit menyesuaikan diri dengan suhu panas

Pexels/Kampus Production

Tubuh atau kulit bayi akan sulit menyesuaikan diri dengan suhu panas jika bayi setiap hari berada di ruangan ber-AC. Kulit yang terbiasa berada di udara dingin dari AC membuat kulit menjadi sulit menerima panas.

Umumnya bayi akan jadi lebih mudah berkeringat saat berada di ruangan atau lingkungan yang lebih panas.

Itu tadi 8 dampak bayi terlalu lama berada di ruangan ber-AC. Jadi sebisa mungkin jangan biarkan bayi berada di dalam ruangan ber-AC terlalu lama, ya, Ma. Jika di ruangan bayi pakai AC, pastikan suhunya tidak terlalu dingin. Suhu ruangan yang direkomendasikan untuk bayi adalah 18 hingga 21 derajat Celcius.

Baca juga

The Latest