7 Jenis Alergi yang Bisa Terjadi pada Bayi, Jangan Diabaikan
Alergi merupakan respons sistem imun yang tidak normal terhadap suatu zat tertentu
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alergi merupakan reaksi atau respons sistem imun yang tidak normal terhadap suatu zat tertentu. Saat seseorang memiliki alergi, sistem imun menganggap jika zat tersebut sebagai ancaman sehingga tubuh melawannya.
Normalnya, sistem imun bisa membedakan antara zat yang aman dan tidak aman bagi tubuh. Namun, pada beberapa orang, sistem imunnya tidak bisa membedakan mana zat yang aman dan mana zat yang berbahaya bagi tubuh.
Setiap orang memilkiki risiko alergi yang berbeda, hal ini bisa tergantung dengan faktor genetik dan lingkungannya. Tidak hanya orang dewasa, bayi juga bisa alergi pada zat tertentu.
Berikut Popmama.com telah rangkum 7 jenis alergi yang bisa terjadi pada bayi. Disimak, yuk, Ma!
1. Alergi makanan
Alergi makanan merupakan respons tubuh yang tidak normal terhadap makanan tertentu. Saat mengonsumsi makanan tertentu, tubuh mengira protein dari makanan tersebut merupakan ancaman, sehingga tubuh memberikan respons dengan memunculkan gejala alergi.
Alergi makanan yang sering dialami bayi adalah alergi susu, telur, kedelai, kacang tanah, ikan, dan kerang-kerangan.
Gejala alergi makanan yang umumnya muncul pada bayi adalah gatal-gatal, eksim, biduran, kesulitan bernapas, sakit perut, atau pembengkakan di wajah, bibir, dan mata.
Alergi makanan pada bayi umumnya mulai muncul saat masuk masa MPASI. Namun, bayi juga bisa alami alergi saat masih masa ASI eksklusif, karena sang Mama mengonsumsi makanan pemicu alergi.
2. Alergi susu sapi
Alergi susu sapi merupakan jenis alergi yang sering terjadi pada bayi. Alergi susu sapi merupakan kondisi ketika tubuh beraksi terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi.
Pada beberapa kasus, bayi juga mengalami alergi susu sapi bahkan hingga ke produk olahannya seperti keju.
Reaksi alergi yang muncul akibat alergi susu sapi yaitu gatal-gatal, diare, muntah, lidah atau tenggorokan tampak bengkak, dan napas berbunyi (mengi). Reaksi alergi ini bisa muncul setelah beberapa menit bayi minum susu sapi.
3. Alergi hewan peliharaan
Bayi bisa alergi pada hewan yang dipelihara di rumah, Ma. Hewan pelliharaan yang seringkali jadi penyebab alergi hewan peliharaan pada bayi adalah kucing dan anjing.
Reaksi alergi dapat muncul pada bayi apabila ia menyentuh bulu, air liur, atau urine hewan peliharaan. Reaksi alergi yang umumnya dapat muncul jika si Kecil alergi hewan peliharaan yaitu bersin-bersin dan hidung berair.
4. Alergi obat
Terdapat alasan mengapa obat antibiotik tidak bisa diberikan secara sembarangan, Ma. Ternyata, antibotik merupakan obat yang paling sering menyebabkan reaksi alergi. Meski begitu, terdapat jenis obat lain yang bisa menyebabkan bayi alergi.
Obat-obatan tersebut tidak cocok dengan tubuh bayi sehingga bisa menimbulkan reaksi alergi. Reaksi alergi obat yang dapat muncul pada bayi yaitu ruam, gatal, keluar bintik-bintik merah di kulit, sesak napas, mual dan muntah, dan pembengkakan pada area wajah.
Oleh sebab itu, pastikan Mama selalu konsultasi terlebih dahulu ke dokter jika ingin memberikan obat apa pun pada si Kecil.
5. Alergi cuaca
Bayi bisa alergi terhadap cuaca, paling seringnya bayi alergi terhadap cuaca dingin. Namun, bayi juga bisa alergi pada cuaca panas. Alergi cuaca dapat disebut juga dengan istilah rhinitis alergi.
Umumnya, gejala yang muncul jika bayi alergi cuaca terutama alergi dingin adalah batuk, bersin, mata dan hidung berair, serta sakit telinga.
6. Alergi bahan kimia
Beberapa produk yang dipakai bayi seperti popok, sabun, atau detergen mengandung bahan kimia yang dapat memicu munculnya reaksi alergi. Gejala alergi yang biasanya muncul yaitu gatal-gatal, muncul bintik kemerahan, ruam, dan kulit menjadi kering.
Oleh karena hal itu, penting bagi Mama untuk tidak membeli produk bayi dengan sembarangan. Mama perlu teliti saat membeli produk untuk bayi, pilih produk yang kandungan atau bahan di dalamnya aman untuk kulit bayi yang sensitif.
7. Alergi air liur
Bayi ternyata bisa alergi terhdap air liurnya sendiri, Ma. Air liur bersifat lengket dan mengandung berbagai senyawa kimia, seperti enzim, protein, dan elektrolit. Bayi bisa saja alergi terhadap salah satu kandungan air liur tersebut.
Air liur yang menempel pada bayi bisa memicu reaksi alergi seperti ruam kemerahan, muncul bintik-bintik, dan kulit yang pecah-pecah.
Itu tadi 7 jenis alergi yang bisa terjadi pada bayi. Mama bisa konsultasi ke dokter jika Mama merasa si Kecil memiliki alergi pada hal tertentu. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
- Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Bayi
- 6 Ciri-Ciri Bayi Alergi Minyak Telon, Mama Perlu Tahu!
- 10 Makanan Penyebab Alergi pada Bayi, Orangtua Wajib Tahu!