Dalam proses terbentuknya tata surya, beberapa ahli memiliki berbagai teori mengenai hal tersebut. Berikut adalah 3 teori terbentuknya tata surya.
1. Teori Planetesimal
Menurut Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton, tata surya terbentuk karena adanya benda langit lain yang lewat cukup dekat dengan matahari pada awal pembentukan Matahari.
Kedekatan ini menyebabkan tonjolan pada permukaan matahari. Dengan adanya gravitasi dari bintang yang dekat, terbentuklah sekumpulan materi yang akan mendingin, dan memadat. Pada akhirnya benda tersebut berkembang menjadi planet, bulan, komet, dan asteroid.
2. Teori Awan Debu
Teori yang dicetuskan oleh Carl Von Weizsaecker dan Gerard P. Kuiper ini menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu yang kemudian mengalami penyumbatan.
Partikel-partikel debu tertarik ke pusat awan, kemudian membentuk gumpalan bola yang terikat dan membentuk cakram tebal di bagian tengah dengan bagian tepi yang tipis. Bagian tengah cakram ini akan menjadi Matahari.
Sementara bagian luar akan berputar cepat dan pecah membentuk gumpalan yang lebih kecil yang akhirnya membentuk planet.
3. Teori Nebula
Teori dari Immanuel Kant dan Pierre Simon de Laplace ini menjelaskan bahwa pembentukan tata surya berasal dari kabut berpijar yang terikat di dalam alam semesta. Kabut ini berputar semakin cepat dan mengalami kompresi.
Bagian tengah yang terus berpijar akan menjadi matahari, sementara bagian luar akan membentuk gelang-gelang yang kemudian berkembang menjadi planet dan satelit.