Bebas Bergaya, Ketahui Cara Memilih Masker yang Tepat untuk Remaja
Anak remaja boleh bebas bergaya, namun keamanan tetap yang utama
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memakai masker merupakan sebuah kebiasan penting, apalagi mengingat saat ini kita masih berada di tengah pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir.
Meskipun pemakaian masker perlu selalu diperhatikan efektivitasnya, tidak sedikit anak-anak remaja yang kurang memperhatikan hal tersebut.
Banyak remaja hanya memilih masker berdasarkan tampilannya yang terlihat kece agar tetap sesuai dengan gaya dan penampilan mereka.
Hal seperti itu sebenarnya sah-sahnya, mengingat masker memang hadir dalam beragam warna dan model yang menarik.
Namun perlu diperhatikan apakah masker yang mereka pakai benar-benar efektif menjaga mereka dari bahaya virus dan kuman di luar,
Anak remaja mama perlu memperhatikan hal seperti itu karena tidak semua masker yang dijual sesuai dengan standar kesehatan pemerintah ataupun WHO.
Masker yang tidak baik hanya akan meningkatkan risiko anak terkena penyakit. Sungguh berbahaya ya!
Untuk itu, Popmama.com mau membantu anak remaja mama memilih masker yang tepat agar mereka dapat tetap mengenakan masker sesuai dengan gaya mereka. Perhatikan dengan baik ya!
1. Pilih masker yang menutupi hidung sampai dengan dagu
Pertama-tama apakah anak remaja mama mengenakan maskernya dengan tepat? Faktanya, pemakaian masker yang benar ialah menutupi hidung, mulut dan sampai dagu. Tidak hanya ditaruh menutupi mulut, apalagi ditaruh di dagu saja.
Memang pemakaian seperti ini awalnya tidak nyaman. Namun lama-lama mereka akan terbiasa dan merasa nyaman-nyaman saja.
Pemakaian masker yang tidak menutupi hidung sampai dagu akan menjadi percuma. Mengapa demikian?
Alasannya sederhana, hidung atau mulut yang tidak tertutup dapat mengundang virus dan bakteri masuk. Apalagi jika masker yang anak remaja mama kenakan melorot sampai ke dagu.
2. Untuk masker kain, pilihlah yang memiliki 3 lapis
Masker kain memang hadir dengan berbagai pilihan, mulai dari warna-warna pastel, sampai dengan desain yang trendy. Sebenarnya, hal terpenting dari masker kain bukanlah tampilannya, melainkan bahan dan lapisannya.
Masker kain yang aman merupakan masker yang memiliki 3 lapis, ini sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh WHO.
Tiga lapisan tersebut terdiri dari lapisan yang menyerap, lapisan tengah sebagai filter, dan lapisan luar yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap air seperti poliester.
Lapisan-lapisan tersebut bekerja memberikan penghalang mekanistik bagi virus dan bakteri agar tidak terhirup masuk ke dalam tubuh.
3. Masker harus memiliki filtrasi yang baik
Ada satu hal penting dari masket yang perlu Mama perhatikan baik-baik. Itu merupakan filter yang dimiliki oleh masker.
Anak remaja sebaiknya menggunakan masker dengan tingkat filtrasi yang baik. Umumnya ini terdapat pada masker kain tiga lapis dengan bahan luarnya yang tidak mudah menyerap air (seperti polyester). Menurut WHO, masker berjenis scuba dan buff memiliki tingkat filtrasi yang buruk.
Sementara itu, lapisan tengah juga sebaiknya dibuat dengan bahan yang tidak mudah menyerap air untuk meningkatkan filtrasi, seperti menggunakan spunbound atau furing sintetis.
Berbeda dengan kedua lapisan sebelumnya, lapisan dalam sebaiknya bersifat menyerap air. Ini berguna untuk menyerap droplet dari hidung dan mulut.
4. Tidak menyentuh bagian depan masker saat dipakai
Memakai masker tidak sepenuhnya membuat anak remajamu terhindar dari virus corona lho Ma. Ketika mereka sering menyentuh bagian depan masker, ada kemungkinan penularan Covid-19 dapat terjadi.
Menurut sebuah penelitian, virus Covid-19 mampu menempel dan bertahan pada benda sebelum akhirnya mati, ini bisa termasuk masker yang mereka gunakan. Jejak virus Covid-19 dapat ditemukan menempel pada masker sampai dengan 7 hari.
Akan menjadi berbahaya ketika anak remaja mama menyentuh masker dengan tangannya. Hal tersebut dapat meningkatkan kemungkinan virus untuk menyebar ke permukaan tubuh yang lain. Termasuk menularkannya pada orang di sekitar.
5. Cuci tangan dahulu sebelum memakai masker
Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa ada kemungkinan virus menempel di masker yang akan kita gunakan. Untuk itu, ada baiknya anak remajamu mencuci tangan dahulu sebelum memakai masker. Agar virus yang menempel di masker enggan berpindah ke tangannya.
Perhatikan juga caranya mencuci tangan, Mencuci tangan yang benar sebaiknya dilakukan dengan menggosok telapak tangan yang sudah ditetesi sabun ataupun hand sanitizer, lalu putar-putar sebanyak 4 kali. Bersihkan juga punggung tangan dengan gerakan naik-turun kemudian gosok-gosok diantara sela-sela jari.
Terakhir rekatkan seluruh jari dengan posisi ujung kuku berada di atas telapak tangan, lalu kembali menggosoknya. Cara mencuci tangan yang baik dapat menjauhkan mereka dari bakteri dan virus.
6. Tidak menggunakan masker bekas orang lain, lembab, ataupun kotor
Selain menghindari masker berjenis buff dan scuba, anak remaja mama juga sebaiknya tidak mengenakan masker bekas pemakaian orang lain, masker lembab, ataupun masker kotor. Lebih baik memakai masker milik mereka sendiri yang bersih.
Pemakaian masker bekas orang lain menurut penilitian sangatlah tidak baik. Sebab kita tidka sepenuhnya tahu apakah pemakai sebelumnya benar-benar sehat atau jangan-jangan ia merupakan pembawa atau carrier.
Masker yang lembab umumnya dibuat dari kain yang basah. Penggunaan masker ini dapat mengurangi efektivitasnya karena kondisi lembab pada masker merupakan tempat kuman hidup dan berkembang biak. Jika terhirup, kuman akan masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan penyakit seperti sakit tenggorokan. Hal serupa juga berlaku bagi masker yang kotor.
7. Cuci masker kain dengan deterjen sehabis dipakai
Penggunaan masker di luar memang akan menghindarkan virus agar tidak masuk ke dalam tubuh. Tetapi itu tidak berarti kita sepenuhnya berhasil mengusir virus. Sebab virus masih dapat menempel di masker. Menanggapi itu, Mama perlu membiasakan anak remajamu untuk selalu mencuci masker setelah dipakai.
Pertama-tama sebelum mencuci, rendamlah masker kain dengan air panas selama kurang lebih 5 menit dengan suhu kira-kira 50–60°C. Air panas ini berperan untuk membunuh kuman dan virus yang menempel di kain.
Setelah direndam dan dikucek bersih, bilaslah masker kain di bawah air yang mengalir. Oh ya, pastikan juga tidak ada bekas busa dan sabun yang tersisa. Jika sudah, kamu dapat mengeringkannya di bawah terik matahari. Sinar matahari membantu menghilangkan sisa mikroorganisme pembawa penyakit yang masih tertinggal.
Masker yang sudah kering dijemur belum berarti dapat kamu gunakan. Masker perlu disetrika dengan suhu panas agar tidak ada lagi kuman, bakteri, atau virus yang masih menempel pada permukaan kain.
Itulah hal-hal yang perlu anak remaja mama perhatikan dalam memilih dan menjaga kebersihan pemakaian masker.
Bantu mereka untuk memilih masker yang tepat bukan hanya berdasarkan tampilan, tetapi fungsi dan manfaatnya ya, Ma!
Baca juga:
- Mana yang Lebih Baik untuk Anak, Face Shield atau Masker?
- Apakah Anak Usia 12 Tahun Boleh Memakai Masker Peel-Off?
- Masker Wajah Alami untuk Kulit Remaja, Coba Buat di Rumah Yuk!