Materi Kelas 5 SD, Cara Membuat Pantun Bahasa Indonesia
Belajar bersama membuat pantun yuk, dijamin tidak sulit.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak pernah tidak menonton televisi dan tiba-tiba saja seseorang di acara tersebut berteriak “Oi penontoooon!” ke arah penonton.
Umumnya sapaan itu akan dilanjutkan denga kalimat dengan rima unik yang menghibur para penonton.
Misalnya seperti ini, "Jalan-jalan ke pasar minggu. Pulangnya membeli mengkudu. Aku rela menunggu. Kalau itu demi kamu."
Nah itulah yang disebut dengan pantun. Sebenarnya pantun sendiri merupakan salah satu bentuk puisi lama yang memiliki rima kata yang unik.
Yuk berkenalan dengan pantun dan belajar membuatnya bersama Popmama.com! Dijamin tidak sulit lho. Berikut ini cara membuat pantun:
1. Yuk berkenalan dengan pantun
Apa sih pantun itu?
Pantun adalah bentuk karya sastra yang terikat aturan. Awal mulanya bantun merupakan karya sastra lisan yang digunakan untuk saling berbalas tanpa pikir panjang.
Pantun juga termasuk sebagai karya puisi lama yang tidak menyertakan nama pembuatnya karena disebarkan dari mulut ke mulut.
Sebelum membuat pantun, kamu tentunya harus paham betul apa ciri-ciri karya sastra yang satu ini. Pantun memiliki ciri sebagai berikut:
- Mempunyai Bait : Mirip seperti puisi, pantun memiliki bait. Pada pantun hanya terdapat 1 saja bait yang terdiri dari 4 baris, yaitu dua sampiran dan isi.
- Ada sampiran atau isi : Sampiran terletak pada dua baris pertama dalam pantun dan umumnya berisi kata-kata bermajas. Sedangkan isi terdapat pada 2 baris terakhir dan berisi pesan yang ingin disampaikan.
- Tiap baris terdiri dari 8-12 kata : Setap baris pada pantun hanya terdiri dari 8-12 kata saja.
- Memiliki Rima : Rima merupakan hal penting dalam pantun. Di akhir setiap kata pada setiap baris, harus selalu ada rima yang sama. Ada 2 rima yang dipakai, yakni a-a-a-a dan a-b-a-b.
2. Menentukan tema
Nah setelah mengetahui ciri-ciri pantun, kini saatnya mencba membuat pantun. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, pertama ialah menentukan tema.
Seperti kebanyakan karya sastra lainnya, pantun pun memiliki tema. Tujuannya agar pesan yang penulis inginkan dapat tersampaikan sesuai tujuannya untuk apa dan untuk siapa.
Coba tentukan tema pantun apa yang ingin kamu buat. Kamu dapat memilihnya sesuai tema yang menurutmu mudah atau kamu kuasai. Jika sudah pandai kamu dapat membuat pantun dengan lebih dari satu tema lho.
Ada banyak pilihan tema dalam pantun yang bisa anak-anak buat lho, mulai dari:
- Pantun pendidikan
- Pantun Nasihat
- Pantun Cinta
- Pantun Anak-anak
- Pantun Jenaka
- Pantun Teka-teki
- Pantun Agama
- Pantun Kepahlawanan
3. Menulis isi
Setelah menentukan tema kini saatnya menulis isi. Mungkin kamu punya pertanyaan, kenapa menulis isinya terlebih dahulu.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pantun memiliki sampiran terletak pada baris 1 dan 2, sedangkan isi terletak pada baris 3 dan 4.
Isi sendiri adalah bagian yang penting dalam pantun itulah mengapa kamu sebaiknya menentukan isi terlebih dahulu baru membuat sampiran. Buatlah isi sesuai dari tema yang kalian tentukan sebelumnya.
Misal jika kalian memilih tema pendidikan, cari isi atau pesan yang kira-kira ingin kamu sampaikan.
Contoh :
“…………
…………..
Rajin dan giat belajar (baris ketiga)
Agar kelak impianmu tercapai (baris keempat)"
4. Membuat Sampiran
Setelah membuat isi, kini saatnya kamu mencoba membuat sampiran. Caranya cukup mudah, lihat akhiran dari baris isi pantun yang kamu buat lalu buat sampiran bebas dengan rima yang sama, apakah a-a-a-a atau a-b-a-b.
Misalnya pada contoh di atas. Akhiran baris isi pertama ialah kata "belajar" dengan akhiran "ar". Maka cari kata dengan rima serupa misalnya "mawar".
Sedangkan kata terakhir pada baris isi kedua adalah "tercapai", dengan akhiran "ai". Maka kamu dapat menggunakan kata semisal "damai".
Akhirnya jika digabungkan menjadi:
Di taman ada bunga mawar (baris pertama)
Melihatnya hati jadi damai (baris kedua)
Rajin dan giat belajar (baris ketiga)
Agar kelak impianmu tercapai (baris keempat)
5. Contoh pantun
Kalau masih belum paham, berikut ada beberapa contoh pantun yang lain.
Contoh pantun teka-teki:
Beli pensil di toko Pak Dirhan
Ternyata harganya kemahalan
Kaki empat tak bisa berjalan
Benda apakah itu gerangan?
Contoh pantun anak:
Adik makan kekenyangan
Perutnya buncit seperti bola
Jangan ragu, jangan sungkan
Berteman dengan siapa saja
Contoh pantun nasihat:
Wajah ayu terlihat muram
Es krimnya tadi jatuh di jalan
Tidur jangan larut malam
Esok ngantuk tak karuan
Berikut tadi cara membuat pantun dan contoh pantun-pantunnya dalam bahasa indonesia. semoga bisa bermanfaat untuk anak-anak.
Baca juga:
- 7 Cara Mengajarkan Anak Terbiasa Menulis Cerita
- 5 Manfaat Menulis Jurnal untuk Anak yang Jarang Diketahui
- 8 Tips Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif pada Anak