Penting, Normalkah Jika Anak Remaja Mengalami Ereksi?
Ini merupakan hal normal yang umum terjadi kok
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika menghadapi masa puber, akan ada banyak hal dan perubahan yang anak alami. Ini terkadang membuat anak merasa binggung bagaimana cara yang tepat menanggapinya. Akan ada banyak pertanyaan yang anak-anak mama alami selama periode ini.
Baik anak laki-laki dan dan anak perempuan mengalami perubahan yang asing bagi mereka. Khususnya bagi anak laki-laki, di masa puber mereka akan menyadari pertumbuhan dan perubahan pada penis mereka. Juga mulai terjadinya ereksi ketika otak menerima rangsangan.
Berada di posisi tersebut, anak remaja belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi dengan tubuh mereka. Tak heran ini membuat mereka merasa binggung.
Apakah penis mereka baik-baik saja ketika mengalami ereksi? Apa yang menyebabkan ereksi? Mengapa hal ini terjadi? Dan pertanyaan lainnya.
Di saat itulah mereka membutuhkan peran orangtua, terutama Papa untuk memberitahu anak remaja apa yang sebenarnya terjadi.
Tenang saja Pa, Popmama.com akan membantu bagaimana cara memberikan penjelasan mengenai kondisi anak ini. Yuk, simak dulu pembahasan seputar normalkah penis remaja ereksi ini agar anak tidak salah paham!
1. Kenali apa yang terjadi selama masa pubertas
Perlu anak-anak ketahui, ereksi yang mereka alami merupakan bagian dari pubertas yang terjadi. Penting sekali bagi anak remaja mama memahami proses perubahan yang terjadi pada tubuh mereka, khususnya pada alat vital mereka.
Salah satu tanda yang terjadi pada anak laki-laki ialah perubahan pada penis mereka. Ini disertai dengan mulai tumbuhnya rambut kemaluan, membesarnya testikel, dan skrotum menipis juga memerah. Tentunya dengan perubahan lain seperti suara yang lebih berat, munculnya jerawat, dan mulai mengalami mimpi basah.
Pada masa pubertas, akibat hormon seksual yang aktif menyebabkan tarjadinya pertumbuhan penis. Ini umum terjadi pada usia 12-16 tahun ditandai dengan penis yang tumbuh memanjang lalu melebar.
Perubahan pada penis sendiri dapat terjadi secara cepat, namun umumnya ia akan berkembang sempurna pada usia 18 -21 tahun. Anak remaja mama tidak perlu merasa khawatir terhadap ukuran penis sebab sebagian besar perubahan akan ukuran penis terjadi pada akhir masa remaja.
2. Ukuran penis yang normal
Melansir dari kidshealth.org, ada banyak anak remaja yang merasa binggung apakah ukuran penisnya sesuai dengan ukuran normal. Sebenarnya terdapat berbagai variasi dari ukuran penis yang normal sebab ukuran penis setiap laki-laki berbeda-beda dan tidak sama. Ada yang lebih besar ataupun sebaliknya.
Ukuran ini dipangaruhi oleh gen yang dibawa dari orangtua, sama seperti warna mata ataupun ukuran kaki. Perkembangannya umum terjadi pada anak yang memasuki usia puber, yaitu sekitar usia 9-15 tahun. Nantinya penis akan mencapai ukuran yang diharapkan di usia 13–19.
Tentunya akan ada perbedaan ukuran penis ketika anak-anak remaja mengalami ereksi dan ini merupakan hal yang normal.
3. Normalkah ketika anak remaja mengalami ereksi?
Ereksi merupakan hal normal yang terjadi pada anak remaja, itulah mengapa anak-anak tidak perlu takut merasa ada yang salah ketika mereka mengalaminya.
Ereksi umum terjadi di masa pubertas. Ini merupakan kondiri dimana penis laki-laki mengeras atau menegang. Ereksi sendiri merupakan indikar kesehatan reproduksi pria dan diperlukan untuk mengeluarkan sperma dari dalam tubuh.
Ereksi merupakan kondisi ketika penis mengeras atau menegang. Kemampuan seorang pria untuk ereksi adalah salah satu indikator yang mencerminkan kesehatan reproduksinya. Hal ini karena proses ereksi diperlukan untuk memandu ejakulasi atau keluarnya sperma dari tubuh pria.
Proses ereksi terjadi akibat sinyal perintah dari otak yang dipicu oleh rangsangan seksual ataupun tidak. Sinyal ini akan dilepaskan oleh otak menuju ke saraf dan pembuluh darah yang ada di penis. Menyebabkan darah memenuhi dan memberi tekanan pada rongga-rongga penis.
Umumnya ereksi akan anak remaja laki-laki alami ketika mendapat rangsangan seksual, setelah bangun tidur di pagi hari (NPT0 ataupun ejakulasi ketika tidur (yang dikenal dengan istilah mimpi basah.
4. Tips penting menghindari gangguan ereksi
Ereksi yang terjadi pada anak remaja merupakan hal yang normal. Namun ada beberapa kondisi dan gangguan yang dapat menyebabkan ereksi pada laki-laki terjadi secara tidak normal.
Untuk mencegah gangguan tersebut, anak remaja laki-laki mama dapat menjaga kesehatan tubuhnya dengan baik, seperti dengan menjaga berat badan, mengontrol tekanan darah, sering melakukan aktivitas fisik, dan mengelola stres dengan baik. Hal-hal tersebut dapat membantu menghindarkan mereka dari gangguan ereksi yang berbahaya.
Tetap bantu anak dengan memberikan mereka info yang akurat mengenai perubahan fisik yang mereka alami ya. Tidak perlu merasa takut ataupun tabu, anak-anak remaja membutuhkan informasi ini dengan jelas dan lengkap. Akan jadi sangat berbahaya bukan jika mereka memperolehnya dari sumber-sumber yang kredibilitasnya tidak jelas. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- 10 Potret Gaya Suga BTS yang Bisa Jadi Inspirasi OOTD Remaja Laki-Laki
- 7 Manfaat Penting Support System untuk Anak Remaja Laki-laki
- Cara Berkomunikasi kepada Anak Remaja Laki-laki yang Tempramen