Hati-hati, Inilah Cara Menghadapi Anak yang Suka Mengatur Orangtua
Usahakan tidak selalu mengikuti kemauan si Anak ya.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak terlahir dengan kepribadian yang unik dan beragam. Beberapa anak memiliki kepribadian yang kuat bahkan suka sekali mengatur dan memerintah orang lain seperti seorang bos. Sampai-sampai mereka berani mengatur kedua orangtua. Apakah kamu mengalaminya?
Faktanya, kepribadian bossy atau suka mengatur dapat anak miliki sebagai sifat bawaan mereka, bukan karena pengaruh pendidikan orangtua atau lingkungan rumah.
Ada beberapa alasan lain yang menyebabkan si Anak memiliki sikap bossy, seperti:
- Keinginan anak remaja yang kuat untuk memegang kendali untuk memperoleh apa yang mereka inginkan.
- Integritas personal mereka yang sangat kuat namun belum dewasa.
- Anak-anak belum memahami sepenuhnya perasaan orang lain atas tindakan dan sikap mereka yang suka memerintah.
Memiliki anak yang hobinya mengatur rasanya cukup mengesalkan. Ia selalu memaksa orang-orang di sekitarnya, tidak peduli itu teman, kakak, adik, atau juga Mama dan Papa untuk melakukan hal-hal sesuai dengan keinginannya.
Mama perlu berhati-hati dalam menghadapi anak remaja dengan sikap suka mengatur ini. Kamu sebaiknya tidak selalu menuruti perkataan mereka, tapi cobalah memahami maksud dan cara pandang mereka. Anak-anak ini sebenarnya memiliki jiwa pemimpin yang baik dari kecil.
Popmama.com akan membantumu memberikan 7 cara menghadapi anak-anak yang suka mengatur orangtua. Yuk simak dengan baik!
1. Tetaplah sabar
Mengutip dari verywellfamily.com, salah satu cara terbaik menanggapi anak dengan sikap ini ialah tetap menyingkapinya dengan sabar. Anak-anak mungkin sering menyuruhmu hingga merasa kesal, tapi tanggapan marah dan emosi bukanlah hal yang baik.
Coba memahami posisi dan tindakan anak remaja mama. Ada kemungkinan mereka melakukan itu karena ingin dianggap atau terlibat hal-hal besar di dalam keluarga, bukan hanya menjadi pengikut saja.
Sifat ini juga muncul karena anak belajar mengekspresikan dirinya dengan cara yang mereka mau. Meskipun memerintah bukanlah hal yang sangat baik, ini dapat menjadi bekal yang berguna bagi anak remaja kelak, khususnya karena ini merupakan skill kepemimpinan yang amat berguna.
2. Selalu berikan mereka lingkungan yang positif
Lingkungan parenting yang positif dapat Mama gunakan dalam mengahadapi anak-anak dengan pribadi yang kuat. Pandanglah sikap anak dari sisi yang positif. Berikan mereka pujian ketika mereka mau mendengarkan pendapat dan opini orang lain.
Fokuslah pada pujian daripada mendisiplinkan mereka. Melalui pujian, anak-anak akan merubah sikap buruknya karena merasa perbuatan baiknya lebih Mama hargai.
Mama mungkin ingin sikap anak ini segera menghilang, tetapi lakukan semuanya secara perlahan dan tidak perlu terburu-buru. Semuanya ini perlu dilakukan dengan proses yang tepat agar sikap buruk anak dapat berkurang seiring berjalannya waktu.
3. Berhenti selalu memenuhi permintaan mereka
Salah satu kebiasaan buruk orangtua ketika berhadapan dengan anak yang bersifat bossy ialah menuruti setiap permintaan mereka. Alasannya agar anak tidak merenggek atau bahkan marah karena keinginannya tidak terpenuhi.
Ini sebenarnya merupakan cara yang salah, sebab dalam pertumbuhannya anak perlu belajar menerima "tidak" sebagai jawaban. Anak juga perlu belajar mengenali kebutuhan orang lain yang juga penting.
Memenuhi permintaan anak akan membuat anak merasa semakin berkuasa. Lama-kelamaan ia akan terbiasa bersikap sebagai seorang penyuruh yang gemar memaksa orang lain mematuhi kehendaknya.
4. Jelaskan bahwa keinginan mereka tidak selamanya dapat terpenuhi
Kebanyakan anak yang memiliki sifat bossy senang mengatur orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, misalnya mendapatkan bantuan atau perhatian.
Namun kenyataannya, tidak semua keinginan mereka dapat selalu terpenuhi. Mama perlu menyadarkan anak akan hal ini. Ada kalanya seseorang akan mengatakan "tidak" dan menolak permintaan anak remaja mama. Sebab setiap orang memiliki opini mereka yang berebeda-beda dan tidak dapat dipaksa untuk diubah.
Mama dapat berbicara bersama anak mengenai ini. Jelaskan bahwa tidak selamanya orang lain akan menuruti perkataannya, termasuk orangtua. Semua orang berhak mengatakan "tidak" pada hal-hal yang tidak mereka sukai.
5. Bantu mereka mengendalikan diri sendiri
Semua anak perlu memiliki kontrol atas diri mereka sendiri. Anak-anak yang suka bersikap bossy terhadap orang tua membutuhkan kontrol yang lebih atas kehidupan mereka. Sebab ada kemungkinan anak remaja mama berusaha keras mengatur orang lain karena mereka tidak dapat mengatur hal-hal dalam kesahariannya.
Caranya tidak sulit, Mama dapat memberikan anak hal-hal yang dapat mereka kendalikan, khususnya di bidang yang mereka kuasai.
Seperti memberikan akan lebih banyak pilihan mengenai apa yang mau mereka pakai, dimana dan kapan mereka mau makan, dan apa juga dengan siapa mereka berteman.
6. Berikan mereka hal yang dapat mereka atur
Sikap mengatur sering muncul pada anak-anak remaja mengingat di masa ini pemikiran mereka mulai berkembang dan ingin diperlakukan sebagai seorang dewasa. Anak remaja selalu berusaha memegang kendali atas banyak hal di rumah, termasuk orangtua.
Tujuannya memang baik tetapi cara mereka yang terkadang salah. Menghadapi mereka, Mama dapat memberikan anak hal-hal sederhana yang dapat mereka atur.
Contohnya seperti melibatkan anak dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga, memberikan pilihan menu makan malam keluarga, atau bisa juga memberikan tugas mengatur jadwal piket di rumah.
Melalui cara ini, anak akan merasa kebutuhannya untuk mengatur dan bertanggung jawab terpuaskan. Di samping itu, mereka juga belajar bagaimana caranya menjalankan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
7. Ajari anak cara meminta yang baik
Sebenarnya kebiasaan anak meminta dan mengatur ini jika dapat dilakukan dengan baik dapat menjadi kekuatannya. Karena inilah sikap penting yang dimiliki seorang pemimpin.
Sayangnya, ada banyak anak yang mengatur orangtua dengan sikap yang kasar dan semaunya. Mama dapat memberikan masukan bagaimana sikap yang baik dalam meminta bantuan orang lain dengan bahasa yang sopan dan sikap yang baik.
Ketika anak remaja mama mengulangi kesalahannya, kamu dapat mengingatkan mereka dengan bahasa yang nyaman, tidak dengan amarah. Hindari juga mengungkit kesalahan ini di depan teman, saudara, atau kakak dan adiknya karena dapat membuat anak merasa malu.
Ingatlah tetap perlukakan anak yang suka mengatur ini dengan sikap yang baik. Perlahan-lahan ia akan menyadari bahwa tindakannya salah, dan berusaha mengubahnya.
Baca juga:
- Bagaimana Cara Mendidik Anak Remaja di Era Digital?
- Cara Mendidik Anak Laki-laki agar Memperlakukan Perempuan dengan Baik
- 7 Cara Mendidik Anak yang Pesimis agar Menjadi Lebih Optimis