Mengenal Apa Itu Fobia Matematika pada Anak dan Cara Mengatasinya
Anak bisa mengalami kecemasan bahkan nyeri saat berhadapan dengan pelajaran matematika
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di dunia ini, beberapa anak bahkan mungkin orang dewasa mempunyai ketakutan pada suatu hal yang mungkin dianggap tidak rasional. Memang terdengar konyol, akan tetapi ketakutan dan fobia itu ada dan keduanya adalah dua hal yang berbeda.
Fobia adalah suatu ketakuan yang luar biasa dan tanpa alasan terhadap sebuah objek atau situasi yang tidak masuk akal. Terdapat berbagai macam fobia yang bisa saja terjadi pada anak, salah satunya adalah fobia matematika.
Bagi sebagian orang matematika merupakan hal yang sulit dan memuakkan, karena dipenuhi dengan angka. Jika anak mama menujukkan ketidaksukaan pada matematika atau bahkan merasakan kecemasan, ketakutan hingga tubuhnya nyeri setiap kali berhadapan dengan matematika. Maka segeralah kenali tanda-tanda fobia matematika pada anak.
Untuk lebih jelasnya, kali ini Popmama.com akan membahas informasi mengenai apa itu fobia matematika pada anak dan cara mengatasinya. Disimak yuk, Ma!
1. Apa itu fobia matematika?
Fobia matematika (mathematics anxiety) adalah penyakit psikologis biasa berupa kecemasan yang berlebihan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan matematika karena ketidakmampuan siswa atau anak dalam mencerna pelajaran matematika yang diajarkan oleh guru.
Umumnya kebanyakan orang termasuk anak mama membenci situasi di mana harus berjumpa dengan mata pelajaran matematika saat di sekolah. Padahal matematika adalah salah satu mata pelajaran wajib. Tidak hanya benci, anak juga bisa saja mengalami fobia matematika. Sikap negatif pada matematika ini membuat anak tidak fokus pada subjek atau masalah yang sedang ditangani. Bahkan saat sebelum atau pada waktu ujian matematika, anak mulai gugup karena merasa tidak siap.
2. Penyebab fobia matematika
Ada banyak faktor yang dapat memicu fobia matematika pada anak. Fobia matematika bisa terjadi karena rasa takut, khawatir, dan tidak mampu mengerjakan soal matematika serta tidak mendapatkan hasil yang bagus.
Selain itu, tekanan dari guru atau orangtua juga berpengaruh bagi anak. Tekanan konstan yang diberikan kepada siswa oleh orangtua, guru hingga teman sebayanya, memaksa anak untuk menganggap penting matematika. Tekanan dan pernyataan konstan mengenai betapa penting dan sulitnya matematika berdampak negatif pada pikiran bawah sadar anak.
Mitos bahwa pelajaran matematika itu sulit dipahami pun menjadi kenyataan di alam bawah sadar anak, sampai perlahan-lahan membuat anak mulai takut pada matematika.
3. Gejala fobia matematika pada anak
Fobia matematika merupakan perasaan cemas yang timbul karena ketakutan untuk memecahkan masalah matematika. Perasaan fobia matematika dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan anak dan juga anak akan kehilangan keinginan untuk mempelajari matematika. Berikut ini adalah gejala-gejala fobia matematika pada anak:
- Sering bingung dan tidak teratur
- Selalu mencoba menghindari angka
- Merasakan kecemasan, panik, dan depresi
- Takut melakukan hal lain
- Tubuh menjadi panas hingga berkeringat dan gemetar
- Mengalami sesak nafas dan jantung berdebar
- Mual, sakit kepala, dan pingsan
- Menjadi gugup dan stres ketika ditugaskan untuk menyelesaikan masalah matematika
4. Cara mengatasi fobia matematika yang dialami anak
Rasa cemas dan takut terhadap matematika seringkali menghigapi perasaan siswa termasuk anak mama. Berikut ini cara yang bisa dilakukan oleh Mama ketika fobia matematika terjadi pada diri anak:
1. Beri waktu berpikir bagi anak ketika mengajukan pertanyaan
Bagi anak yang tidak dapat menjawab secara cepat jika dilontarkan pertanyaan seputar matematika, maka hal itu akan membuat anak malu dan justru semakin cemas. Pertanyaan langsung di depan orang lain akan menyiksa dirinya. Secara perlahan tanamkan pada anak sebuah pikiran bahwa matematika bukanlah sebuah ajang kompetisi. Berikan anak waktu untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan matematika yang Mama ajukan, dan yakinkan pada anak bahwa tidak apa-apa ketika salah menjawab pertanyaan karena salah itu bukan berarti gagal.
2. Ubah gaya belajar anak
Apabila Mama menyadari ketidakmampuan anak dalam matematika, maka ada baiknya supaya Mama mengubah gaya belajar anak. Ajak anak secara sederhana mengingat atau menghafal rumus matematika.
3. Berikan kata-kata motivasi bagi anak
Lewat memberikan kata-kata yang baik dan mendukung, motivasi anak dalam belajar matematika pun akan terbangun. Berikan juga pengertian kalau tidak ada orang yang bisa matematika semenjak lahir. Hilangkan perasaan negatif pada diri anak mama dengan cara tidak membandingkan kemampuan anak dengan kemampuan anak lain.
4. Aplikasikan matematika di aktivitas sehari-hari
Salah satu cara ampuh untuk mengatasi permasalahan fobia matematika pada anak adalah dengan menerapkan dan mengamalkan ilmu hitung-menghitung manterika dalam aktivitas sehari-hari di kehidupan anak. Seorang Executive Director of Math for America (MFA) bernama Megan Robert, pernah mengatakan bahwa praktik matematika pada hal-hal sederhana misalnya seperti harga, kembalian belanja, panjang dan lebar suatu benda dapat mengurangi kecemasan anak pada matematika.
Itulah tadi informasi terkait apa itu fobia matematika pada anak dan cara mengatasinya. Apabila rasa takut anak terhadap matematika tampak semakin mengkhawatirkan, maka penting bagi Mama untuk segera pergi menemui dokter atau terapis. Semoga infromasi ini bermanfaat bagi Mama.
Baca juga:
- Beri Tahu Anak, 10 Jenis Fobia yang Paling Banyak Dimiliki Manusia
- Somniphobia, Fobia yang Membuat Anak Takut Tidur
- Cara Mengatasi Pupafobia, Fobia Boneka pada Anak