TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Brainspotting pada Anak, Pendekatan Terapi untuk Mengatasi Trauma

Metode terapi aman tanpa memiliki efek samping yang membahayakan anak

Freepik

Masa anak-anak adalah periode yang penuh dengan eksplorasi, pembelajaran, dan perkembangan emosi. Namun, tidak jarang anak-anak menghadapi situasi sulit yang dapat memicu trauma atau stres berkepanjangan. 

Pengalaman seperti kehilangan orang yang dicintai, kekerasan, atau bahkan tekanan sosial di sekolah dapat meninggalkan bekas mendalam yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. 

Dalam situasi ini, pendekatan terapi konvensional mungkin kurang efektif, mengingat keterbatasan anak-anak dalam mengekspresikan perasaan mereka. 

Di sinilah brainspotting, sebuah metode terapi yang inovatif, hadir sebagai solusi potensial. Dengan fokus pada hubungan antara gerakan mata dan emosi, brainspotting memberikan pendekatan unik untuk membantu anak-anak mengatasi trauma mereka.

Oleh karena itu, Popmama.com ingin membahas mengenai apa itu brainspotting  dan bagaimana manfaatnya pada anak. Disimak ya, Ma!

Apa Itu Brainspotting?

Freepik

Brainspotting adalah teknik terapi yang ditemukan oleh David Grand, Ph.D., pada tahun 2003. 

Metode ini memanfaatkan hubungan antara posisi mata dan area di otak yang terkait dengan pengalaman emosional. 

Dalam proses terapi, terapis akan membantu pasien menemukan titik spesifik di bidang visual mereka (disebut sebagai "brainspot") yang terkait dengan pengalaman emosional yang intens atau trauma. 

Dengan fokus pada titik tersebut, otak pasien dapat memproses dan mengatasi trauma atau stres yang dialami.

Bagaimana Proses Brainspotting Bekerja?

Freepik

Beberapa peneliti tidak sepenuhnya memahami mengenai bagaimana cara metode brainspotting bekerja hingga dapat membantu seseorang pulih dari trauma.

Namun, terdapat beberapa teori pengembang metode brainspotting Dr. Davin Grand, yang percaya bahwa posisi gerakan mata berkorelasi dengan ‘titik-titik’ di otak yang menyimpan memori traumatis.

Setiap orang memiliki titik otak yang berbeda, jadi beberapa terapis harus terlebih dahulu mengidentifikasi titik tersebut dengan menggunakan serangkaian latihan gerakan mata untuk setiap pasien.

Metode terapi brainspotting memiliki kemungkinan dapat membantu mengakses bagian otak yang sulit dijangkau melalui metode terapi konvensional.

Seperti misalnya, metode beberapa peneliti percaya bahwa memori traumatis tersimpan di otak bagian tengah, yaitu wilayah yang terletak di bawah area yang terhubung dengan bahasa dan pikiran sadar.

Sementara, titik yang berada pada posisi mata digunakan untuk mengakses memori traumatis.

Apakah terapi Menggunakan Metode Brainspotting Memiliki Efek Samping?

Freepik/jcomp

Sejauh ini tidak ada penelitian yang menemukan bahwa metode terapi brainspotting memiliki efek samping yang membahayakan.

Tidak seperti obat-obatan, brainspotting tidak mungkin menyebabkan efek buruk pada tubuh, otak, atau kesehatan mental pasien.

Salah satu resiko utama dari metode terapi ini yaitu pada saat sesi brainspotting sedang berlangsung. 

Pasien akan mengalami emosi yang intens dan tidak menyenangkan mengenai kenangan atau pengalaman traumatis yang pernah mereka alami.

Apakah Brainspotting Dianjurkan untuk Anak-anak?

Freepik

Metode brainspotting sangat dianjurkan untuk anak-anak, terutama bagi anak yang sudah pernah mengalami trauma berat, stres, atau masalah emosional yang sulit diungkap dengan kata-kata.

Metode ini juga sangat fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap anak, seperti menggabungkan metode ini dengan pendekatan lain sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih holistik dan sesuai dengan perkembangan anak.

Mengapa Brainspotting Efektif untuk Anak-Anak?

Freepik

Anak-anak seringkali mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan mereka melalui kata-kata, terutama ketika menyangkut pengalaman traumatis. 

Brainspotting memungkinkan mereka untuk memproses emosi yang mendalam tanpa harus menggambarkan atau menceritakan kembali pengalaman yang menyakitkan. 

Metode ini menggunakan kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan diri, yang sangat efektif bagi anak-anak yang mungkin belum memiliki keterampilan verbal yang kuat.

Proses Brainspotting pada Anak

Freepik

Terapi brainspotting untuk anak-anak biasanya dilakukan dalam suasana yang tenang dan aman. Terapis akan mengajak anak untuk fokus pada perasaan tertentu yang ingin mereka tangani. 

Dengan menggunakan alat seperti pointer atau panduan visual lainnya, terapis akan membantu anak menemukan "brainspot" mereka. Anak kemudian akan diajak untuk tetap fokus pada titik tersebut sambil memperhatikan perasaan atau sensasi yang muncul.

Terapis akan memantau reaksi anak dan memberikan dukungan sepanjang sesi, membantu mereka untuk mengatasi dan memproses emosi yang muncul. 

Brainspotting seringkali disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap anak, dan bisa digabungkan dengan bentuk terapi lain seperti terapi bermain atau seni untuk menciptakan pendekatan yang lebih komprehensif.

Manfaat Brainspotting bagi Anak-Anak

Freepik

Brainspotting telah digunakan untuk membantu anak-anak mengatasi berbagai masalah, termasuk:

  1. Trauma: Menghadapi pengalaman traumatis seperti kekerasan, kecelakaan, atau kehilangan.
  2. Kecemasan: Mengurangi kecemasan yang berlebihan, terutama yang terkait dengan peristiwa atau situasi tertentu.
  3. Masalah perilaku: Mengatasi masalah perilaku yang mungkin berakar pada stres atau trauma.
  4. Kesulitan belajar: Membantu anak yang menghadapi kesulitan belajar akibat stres atau gangguan emosional.

Demikian penjelasan mengenai apa itu brainspotting. Semoga bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest