TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Menghadapi Bullying pada Anak, Jangan Takut!

Ternyata postur tubuh memainkan peran penting saat menghadapi situasi bullying!

Instagram.com/ade_mss

Bullying di sekolah dapat meninggalkan luka mendalam pada anak, baik secara fisik maupun mental. 

Ade Sujud, Praktisi & Pelatih Beladiri Professional, menekankan pentingnya peran orang tua dalam membekali anak-anak dengan keterampilan bela diri untuk melindungi diri mereka.

Menurut Ade, dengan menguasai seni bela diri, anak tidak hanya belajar cara mempertahankan diri, tetapi juga mengembangkan kepercayaan diri dan disiplin yang dapat membantu mereka menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa sikap dan tindakan yang harus diambil saat mengalami bullying. Berikut Popmama telah merangkum cara menghadapi bullying pada anak!

1. Jangan menunduk atau berpaling

Instagram.com/ade_mss

Dalam video yang diunggah di Instagram @ade_mss, Ade memperkenalkan beberapa teknik dasar bela diri yang mudah dipahami dan cocok untuk anak-anak.

Ia menjelaskan bahwa postur tubuh memainkan peran penting saat menghadapi situasi bullying.

Posisi tubuh yang salah, seperti menunduk, berpaling ke samping, atau membelakangi pelaku, dapat membuat anak terlihat lebih rentan dan kurang percaya diri.

Sebaliknya, menjaga postur tubuh yang tegap dan menghadapi pelaku dengan tenang menunjukkan keberanian dan kesiapan, yang dapat membantu mengurangi risiko intimidasi.

Dengan belajar menjaga postur tubuh yang tepat, anak-anak tidak hanya melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga membangun rasa percaya diri yang kuat.

2. Posisi dagu terangkat dan menatap mata pelaku

Instagram.com/ade_mss

Saat menghadapi situasi bullying, posisi tubuh yang benar sangat penting untuk menunjukkan keberanian dan mengurangi risiko intimidasi.

Ade menekankan bahwa anak-anak sebaiknya menerapkan posisi ‘chin up’ atau dagu yang terangkat. Jika pelaku bullying berukuran lebih besar atau lebih tinggi, anak disarankan untuk tetap menatap matanya dengan tenang.

Hal ini menunjukkan sikap percaya diri dan keberanian, sehingga pelaku lebih mungkin mengurungkan niatnya untuk bertindak lebih jauh.

Postur tubuh yang tegap dan pandangan yang fokus dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam menghadapi situasi seperti ini.

3. Sikap santai dan waspada

Instagram.com/ade_mss

Dalam menghadapi bullying, bahasa tubuh memiliki peran penting untuk menunjukkan sikap percaya diri.

Jangan sampai tangan tertutup dan tubuh menunduk, karena hal itu bisa dianggap sebagai tanda ketakutan oleh pelaku.

Sebaliknya, posisi tangan sebaiknya diletakkan di depan tubuh dengan posisi menyilang.

Sikap ini memberikan kesan santai namun tetap waspada, menunjukkan bahwa anak tidak mudah diintimidasi.

Dengan bahasa tubuh yang tenang dan percaya diri, anak dapat menghadapi situasi bullying dengan lebih baik.

4. Menangkis serangan pelaku

Instagram.com/ade_mss

Saat tangan menyilang di depan tubuh dan kaki berada dalam posisi kuda-kuda, itu menandakan kesiapan untuk menghadapi apa pun yang terjadi.

Posisi ini memberi kesan bahwa anak siap untuk menghadapinya dengan percaya diri.

Jika pelaku mencoba memukul, posisi tangan yang menyilang memungkinkan anak untuk lebih cepat menangkis serangan dengan gerakan yang lebih terkontrol dan efektif.

Dengan postur tubuh ini, anak tidak hanya menunjukkan keberanian, tetapi juga kesiapan untuk melindungi diri dalam situasi yang penuh tekanan.

Dengan mempelajari cara menjaga postur tubuh yang tepat, anak-anak tidak hanya dapat melindungi diri dari ancaman, tetapi juga memperkuat rasa percaya diri mereka.

Postur yang baik membantu menciptakan kesan keberanian dan ketegasan, yang dapat membuat pelaku bullying berpikir dua kali sebelum bertindak.

Selain itu, sikap tubuh yang percaya diri juga dapat mendukung anak-anak dalam berbagai aspek kehidupan mereka sehari-hari.

Hal ini juga dapat menjadi langkah preventif untuk mengurangi insiden bullying dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif dan aman bagi semua siswa. 

Itulah cara menghadapi bullying pada anak. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest