TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Cara Membiasakan Anak supaya Rajin Olahraga, Simak Kata Dokter!

Angka obesitas anak dan remaja meningkat akibat kebiasaan mager, yuk mulai bangun habit berolahraga

Freepik

Kita sama-sama mengetahui bahwa olahraga merupakan kegiatan yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Mulai dari fisik sampai psikologis sehingga menyehatkan secara jiwa dan raga.

Dalam acara Prodia Healthy Fun Festival 2023, dr. Andhika Raspati, SpKO menyampaikan olahraga harus jadi habit (kebiasaan) seumur hidup.

Artinya, orangtua mempunyai tanggung jawab untuk memperkenalkan berbagai kegiatan olah tubuh kepada si Kecil sejak usia dini.

Lebih lanjut, dr. Andhika mengungkapkan kurangnya kesadaran masyarakat melakukan aktivitas gerak maupun berolahraga jadi salah satu alasan pergeseran usia penderita obesitas. Ditambah dengan menjamurnya makanan dan minuman yang tinggi kalori semakin memperbesar potensi anak-anak menjadi kelebihan berat badan.

“Kalori yang masuk seharusnya seimbang (sama) dengan jumlah kalori yang keluar. Kebiasaan mager dengan jumlah kalori masuk yang banyak maka akan terjadi penumpukan lemak sehingga obesitas tidak terhindarkan,” jelas dr. Andhika.

Nah, berikut Popmama.com sampaikan ulasan tips membangun kebiasaan olahraga untuk anak dan anggota keluarga. Sudah pernah coba belum?

1. . Menceritakan pengalaman menarik saat berolahraga ke anak

Freepik/jcomp

Mama dan Papa bisa mulai dengan menceritakan pengalaman menyenangkan saat berolahraga ke si Kecil. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan minat si Kecil agar tertarik untuk berolahraga bersama-sama.

Selain itu, orangtua juga bisa membacakan cerita tentang manfaat berolahraga untuk menimbulkan kesadaran anak. Munculnya kesadaran ini harus dipupuk sejak dini supaya ia tahu begitu pentingnya melakukan aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran tubuh.

Mama juga bisa mendongengkan akibat dari jarang berolahraga sebagai cara untuk “menakut-nakuti” si Anak. Dari cerita “menyeramkan” itu harapannya anak jadi mau mulai olahraga. Lantaran ia pasti tidak mau hal buruk akibat kebiasaan mager menimpa dirinya.

2. Mulai dengan olahraga yang disukai si Anak supaya timbul rasa senang

Ayesha Puri/Popmama.com

Selanjutnya dokter spesialis kesehatan olahraga ini menyarankan para orangtua memulai dengan aktivitas ringan yang disukai anak. Misalnya anak sedang tertarik bermain dengan bola, maka Mama dan Papa dapat meluangkan waktu bermain sambil berolahraga di lapangan tempat tinggal atau di halaman rumah.

Untuk lebih menarik perhatian anak agar mau berolahraga, dr. Andhika menyarankan orangtua membeli seragam jersey untuk Mama, Papa, dan si Anak. Cari tahu tim sepak bola yang menjadi favorit anak. Ia pasti akan sangat senang jika dibelikan kostum jersey tersebut.

Nah, Mama dan Papa bisa menerapkan aturan bahwa jersey tersebut hanya boleh digunakan untuk olahraga saja. Meskipun awalnya sedikit terpaksa, si Kecil akan mulai berolahraga karena ia ingin mengenakan jersey tersebut.  

3. Membuat jadwal rutin untuk berolahraga

Freepik/stokkurs

Tak sampai di situ, orangtua juga perlu membuat jadwal terkait waktu rutin setiap minggu untuk aktivitas luar ruangan (outdoor). Ajak anak berolahraga ke luar rumah untuk melihat berbagai kegiatan yang dilakukan anak-anak lainnya.

Harapannya anak akan tertarik bergabung dengan teman sebayanya untuk melakukan aktivitas fisik maupun olahraga bersama yang sedang dimainkan. Waktu ini juga bisa Mama dan Papa manfaatkan untuk memperkenalkan aktivitas baru sebagai sarana eksplorasi anak.

Dari sini, orangtua juga dapat mengetahui ketertarikan anak terhadap suatu aktivitas atau jenis olahraga. Jika sudah tahu mana bidang olahraga yang menjadi minat si Kecil, Mama dan Papa akan lebih mudah mengarahkan ia untuk memperdalam jenis olahraga atau aktivitas tersebut.

4. Melakukan olahraga bersama-sama

Freepik/garakta_studio

Melakukan olahraga bersama juga jadi kunci untuk membuat anak terbiasa berolahraga. Berolahragalah mengikuti jadwal rutin yang telah dibuat sebelumnya. Usahakan supaya Mama dan Papa mengosongkan weekend dari segala kegiatan kantor.

Fokuslah untuk mengajak anak dan diri sendiri untuk melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga ataupun sekadar berjalan santai mengelilingi area tempat tinggal. Hal ini jadi bukti konkret ke anak bahwa orangtuanya juga melakukan olahraga. Bukan hanya menyuruh-nyuruh saja.

Lingkungan keluarga yang suportif (mau olahraga bersama) akan lebih mudah membangun kebiasaan olahraga. Jika dibandingkan dengan keluarga yang memilih untuk olahraga masing-masing.

5. Jangan lupa cukupi gizi anak dan seluruh anggota keluarga

Freepik/user17955599

Terakhir, dr. Andhika berpesan untuk tetap mencukupi gizi seluruh anggota keluarga sesuai dengan kebutuhan masing-masing, Kebugaran tubuh akan tercapai optimal apabila kebiasaan olahraga ini ditunjang dengan pola makan yang baik.

“istirahat yang cukup serta perhatikan kebersihan lingkungan,” tambah dr. Andhika.

Itulah paparan terkait tips membangun kebiasaan olahraga untuk seluruh anggota keluarga. Kegiatan olahraga bersama keluarga akan lebih menyenangkan dan menyehatkan. Momen ini sekaligus mempererat bonding antara orangtua dan anak.

Baca Juga

The Latest