10 Puisi Pendek Anak SD Cocok untuk Bahan Belajar di Rumah
Siapa nih, anak mama yang lagi ada tugas bikin puisi? Cek ini dulu yuk
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puisi menjadi salah satu topik yang biasanya terdapat dalam pelajar Bahasa Indonesia. Sejak menginjak bangku Sekolah Dasar (SD), anak-anak sudah mulai dikenalkan tentang puisi.
Rima dan bait menjadi unsur penting dalam membuat sebuah puisi. Rima merupakan pengulangan bunyi yang sama di setiap baris pada satu bait. Bunyi inilah yang membuat puisi terdengar lebih syahdu.
Untuk jenjang pendidikan dasar umumnya hanya berupa puisi pendek. Temanya pun masih sangat sederhana seperti keluarga, hewan, lingkungan, keindahan alam.
Berikut ini Popmama.com mengulas 10 puisi pendek anak SD yang cocok sebagai bahan belajar di rumah.
Kumpulan Puisi Pendek Anak SD
1. Kelinciku Manis
Kelinciku manis
Datanglah segera padaku
Ayo cepatlah manis
Ada makanan lezat untukmu
Halus bulumu sehalus sutera
Bening matamu sebening kaca
Jika engkau bermain bola
Adikku ikut tertawa ria
Kelinciku sayang
Kita mencari rumput di padang
Aku sangat sayang padamu
Apakah engkau sayang padaku?
Puisi berjudul “Kelinci Manis” memiliki tema binatang karena menceritakan tentang kelinci sebagai hewan peliharaan. Kata “manis” digunakan untuk menggambarkan tingkah dan bentuk kelinci yang menggemaskan.
Memiliki tiga bait dimana setiap baitnya terdiri dari empat baris. Penggunaan sajak pada setiap bait berbeda-beda. Bait pertama bersajak silang (a-b-a-b) dengan akhiran (is) dan (u).
Pada bait kedua menerapkan sajak rata (a-a-a-a) dengan akhiran (a). Sementara pada bait ketiga menerapkan sajak kembar atau sajak pasangan (a-a-b-b) dengan kesesuaian bunyi (ang) dan (u).
Puisi tersebut menggunakan rima kata. Artinya terdapat pengulangan bunyi di bagian akhiran baris pada bait yang sama.
2. Bersenam Pagi
Kokok ayam mulai berbunyi
Pertanda hari mulai pagi
Aku bangun dengan wajah berseri
Tempat tidur kuatur dengan rapi
Segera aku bersihkan diri
Siap untuk berolahraga pagi
Berlari bersama sama teman
Lalu senam pagi di lapangan
Senam pagi membuat sehat
Tubuh juga menjadi kuat
Penyakit tidak mau melekat
Belajar pun menjadi giat
Dari judul Mama sudah bisa menebak bahwa puisi tersebut bertema kesehatan. Terdiri dari tiga bait dengan menerapkan rima kata.
Puisi “Bersenam Pagi” menggunakan dua sajak, yaitu sajak rata dan sajak sajak kembar. Sajak rata dipakai pada bait pertama dan ketiga.
Bait pertama berakhiran (i) sementara bait ketiga berakhiran (at). Sedangkan sajak kembar digunakan pada bait kedua dengan akhiran (i) dan (an).
3. Naik Sepeda
Naik sepeda di jalan raya
Harus hati hati dan waspada
Bersepeda jangan di tengah
Pilihlah di tepi saja
Bersepeda jangan berjajar tiga
Cukup berjajar dua
Agar tidak celaka.
Puisi pendek anak SD lainnya berjudul “Naik Sepeda.” Berbeda dengan dua puisi sebelumnya, salah satu baitnya hanya terdiri dari tiga baris saja. Ini masih dibenarkan karena syarat sebuah bait pada puisi tersusun dari 3-4 baris.
Bertema mengenai budi pekerti, puisi ini hanya memiliki dua bait saja. Rima yang digunakan adalah rima kata. Sementara sajak yang dipakai pada bait pertama.
Sajak patah atau sajak putus yang memiliki kesesuaian bunyi a-a-b-a (a-a-ah-a). Untuk bait kedua menggunakan sajak rata a-a-a.
4. Ayahku
Betapa besar jasamu
Tiada kenal lelah bekerja
Membanting tulang demi keluarga
Demi anak anak dan istrimu
Terima kasih ayahku
Engkau selalu membimbingku
Semoga Tuhan selalu melindungimu
Menghantarkan menuju kesuksesanku
Puisi “Ayahku” juga terdiri dari dua bait yang mana setiap bait terdiri dari empat baris. Puisi ini bertema keluarga yang mendeskripsikan kekaguman seorang anak terhadap kerja keras ayahnya. Rima yang dipakai adalah rima kata.
Penggunaan sajak pada bait pertama adalah sajak peluk atau sajak paut. Sajak peluk adalah sajak yang mempunyai kesesuaian akhiran a-b-b-a. Pada bait pertama kesamaan bunyinya adalah (u) – (a) – (a) – (u). Sementara itu, bait kedua menerapkan sajak silang yang berakhiran (ku) -(mu) - (ku) - (mu).
5. Pelangi
Betapa indah warnamu
Merah jingga kuning hijau
Juga biru nila dan ungu
Berlapis lapis di langit biru
Sungguh ku kagum melihatmu
Menghiasi angkasa elok rupamu
Siapa gerangan penciptamu
Tentu Tuhanlah pelukismu.
Puisi “Pelangi” mengusung tema keindahan alam. Tema ini memang kerap dijadikan inspirasi membuat puisi sebab Indonesia terkenal karena panorama yang sangat elok.
Terdiri dari dua bait. Rima yang dipakai adalah rima kata. Kedua bait puisi tersebut memiliki sajak rata (a-a-a-a). Kesamaan akhiran pada bait pertama (u) sementara pada bait kedua adalah (mu)
6. Kampungku yang Indah
Dahulu
Kampungku kotor dan bau
Sampah berserakan
Limbah di mana-mana
Tanah-tanah becek
Namun sekarang
Kampungku bersih dan rapi
Sampah tak lagi berserakan
Limbah tak lagi menggenang
Tanah tanah tak lagi becek
Warga kampungku
Sekarang mulai menyadari
Kebersihan itu penting
Bersih itu indah
Bersih itu sehat.
Puisi “Kampungku yang Indah” bertema lingkungan. Puisi ini menceritakan perubahan sebuah tempat tinggal yang semula kotor dan banyak sampah menjadi bersih serta tertata rapi.
Kondisi ini berubah karena warga mulai menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Rima yang dipakai adalah rima bebas karena persamaan kata maupun akhiran bunyi tidak teratur. Oleh karena itu, sajak yang digunakan adalah sajak bebas.
Dengan begitu, puisi ini dapat digolongkan ke dalam puisi kontemporer, yaitu puisi yang tidak terikat dengan sajak ataupun rima.
7. Pantaiku
Ombak bergulung gulung memecah pantai
Nyiur hijau melambai lambai
Burung burung camar beterbangan di angkasa
Semua sungguh memesona
Laut biru bergelombang
Lumba-lumba berloncat-loncatan
Sungguh tak dapat kuungkapkan
Betapa besar keagungan Tuhan
Tema puisi ini mengenai keindahan alam. Melalui dua bait, puisi ini cukup menggambarkan pesona pantai yang memikat hati.
Puisi pendek anak SD ini pun mengimplementasikan rima kata. Pada bait pertama memiliki sajak kembar (a-a-b-b) dengan akhiran (ai) dan (a). Sedangkan pada bait kedua bersajak patah atau putus (a-b-b-b) dengan akhiran bunyi (ang)-(an)-(an)-(an).
8. Istana
Indahnya sebuah istana
Rumah mewah milik sang raja
Bentuknya gagah lagi perkasa
Bercahaya bagaikan permata
Aku pun punya istana
Istanaku tiada duanya
Di sana aku aman bahagia
Bersama keluarga tercinta.
Puisi ini mengusung tema keluarga dengan mengandaikan rumah layaknya sebuah istana. Rumah disandingkan dengan istana karena sang pemilik bahagia dapat hidup bersama orang-orang tersayang.
Rima yang digunakan adalah rima kata. Puisi “Istana” tersusun dari dua bait. Bait pertama dan kedua menggunakan sajak rata dengan akhiran berbunyi (a).
9. Si Hitam
Hitam warna bulunya
Bulat bentuk matanya
Dia senang bercanda
Berlari bermain bola
Meong meong suaranya
Kala ku panggil namanya
Si hitam kucingku manis
Mengapa kau berkumis.
Puisi ini bertema binatang, yaitu kucing. Tingkah laku kucing sebagai hewan peliharaan cukup mudah dijadikan sebagai sumber ide untuk membuat sebuah puisi.
Terdiri dari dua bait yang tersusun atas 4 baris pada setiap baitnya. Pada bait pertama menggunakan sajak rata dengan kesesuaian akhiran bunyi (a).
Sementara sajak pada bait kedua adalah sajak sajak kembar a-a-b-b, yaitu berakhiran (nya)-(nya)-(is)-(is).
10. Si Badut
Putar putar naik sepeda
Sepeda kecil satu rodanya
Tingkahnya lucu lagi jenaka
Membuat semua orang tertawa
Sebut dia si badut
Pantatnya besar perutnya gendut
Hidungnya besar di atas mulut
Badut oh badut
Selain keindahan alam, keluarga, dan lingkungan kamu juga bisa mengusung permainan atau hiburan sebagai tema sebuah puisi. Misalnya puisi berjudul “Si Badut” ini menggambarkan aksi lucu badut saat menghibur anak-anak.
Puisi ini tersusun dari dua baris. Kedua baitnya kompak menggunakan sajak rata. Perbedaannya pada bait pertama berakhiran (a). Sedangkan pada bait kedua setiap baris memiliki akhiran bunyi (ut).
Itulah rangkuman mengenai puisi pendek anak SD beserta penjelasan lengkap tentang tema, bait, rima, sajak hingga jenis-jenisnya.
Layaknya sebuah karya seni, tema puisi pun sangat beragam mulai dari hewan kesayangan, keluarga, lingkungan hingga keindahan alam. Bukan hanya sekadar kalimat yang disusun tanpa makna, puisi menyimpan pesan bagi pembacanya.
Baca Juga:
- 10 Puisi Tentang Ibu untuk Anak-Anak SD, Ungkapkan dengan Penuh CInta
- 10 Puisi 17 Agustus Pendek untuk Anak SD, Bangkitkan Semangat
- 9 Cara Membaca Puisi dengan Benar yang Perlu Anak Pelajari