TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Hal yang Harus Dilakukan Remaja pada Masa Pubertas, Catat!

Banyak remaja yang masih khawatir menghadapi masa pubertas, simak ulasan ini biar tidak bingung lagi

Freepik/cookie_studio

Masa pubertas menjadi awal bagi anak Mama dan Papa memasuki fase dewasa karena mengalami penyempurnaan secara fisik, perilaku, sampai organ reproduksi.

Sayangnya, di masyarakat tanah air hal-hal yang menyangkut seksual masih dianggap tabu. Bahkan sebagian anak masih merasa malu untuk menyampaikan dirinya sudah mengalami menstruasi ataupun mimpi basah.

Kondisi diperparah karena sebagian orangtua justru menutup-nutupi informasi seputar masa pubertas yang semestinya anak tahu. Sikap ini lantas membuat remaja bingung harus bertindak seperti apa. Ya, karena ini adalah hal baru dalam perjalanan hidupnya.

Untungnya berkat kecanggihan teknologi jadi lebih mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan para remaja ini. Popmama.com merangkum uraian tentang apa saja yang harus dilakukan remaja pada masa pubertas. Yuk simak bersama-sama!

1. Menghadapi dan menerima perubahan selama masa pubertas

Freepik/narayapik

Hal pertama yang perlu dilakukan para remaja adalah menerima dan menghadapi masa pubertas itu. Mau tak mau, suka tahu tidak, fase ini akan dialami oleh setiap manusia. Dimana pada masa ini akan terjadi perubahan fisik secara signifikan.

Tak hanya mencakup organ reproduksi saja tetapi kulit juga akan lebih berminyak sehingga lebih mudah berjerawat. Bahkan beberapa diantaranya, jerawat mengiringi dan menjadi tanda seseorang mulai mengalami pubertas. Jerawat ini akan muncul di bagian wajah, punggung, hingga dada bagian atas.

Hadapi dan jalani saja fase pendewasaan ini. Lama-lama juga akan terbiasa. Jika ada hal-ha yang tidak tahu, jangan sungkan untuk bertanya kepada orangtua, kakak, atau orang terdekat lainnya.

2. Mulai menjaga dan merawat kebersihan diri dan organ reproduksi

Freepik

Masa pubertas membawa dampak yang cukup drastis terhadap tubuh. Sehingga remaja harus bertindak ekstra dari sebelumnya. Salah satunya adalah harus pintar merawat diri, termasuk menjaga kebersihan organ reproduksi. Artinya pola hidup bersih dan sehat sudah mulai diterapkan sejak masa pubertas.

 Seperti yang sudah dijelaskan bahwa pubertas menyebabkan kulit cenderung lebih berminyak sehingga rentan menimbulkan jerawat. Untuk mengatasinya maka harus rutin mencuci wajah menggunakan produk yang sesuai.

Pekerjaan tambahan lainnya adalah menjaga kehigienisan alat-alat reproduksi. Hal ini karena masa reproduksi menjadi titik awal bahwa sistem reproduksi sudah dapat bekerja. Artinya sudah bisa menghasilkan keturunan. Jika tidak dirawat sebaik mungkin maka berpotensi menimbulkan penyakit seksual hingga kemandulan.

Mesin pencari seperti Google bisa menjadi tempat untuk mencari informasi seputar kebersihan organ reproduksi yang masih asing bagi remaja. Misalnya mencari tahu cara membersihkan hingga produk yang sesuai untuk organ intim. Cari juga kiat menjaga kebersihan tubuh dan wajah, supaya jerawat dan masalah kulit lainnya tak mudah muncul lagi.

3. Cek lagi baju di lemari, pisahkan baju yang kekecilan dan beli pakaian pelengkap lainnya

Freepik/our-team

Akibat adanya perubahan pada tubuh maka remaja juga harus menyesuaikan pakaiannya. Apalagi bagi remaja perempuan yang mana payudara sudah mulai membesar sehingga memerlukan miniset sebagai pakaian dalam. Pastikan memilih bra atau miniset yang sesuai dan nyaman. Jangan sampai kekecilan atau terlalu longgar.

Bagi remaja perempuan harus membiasakan untuk memakai bra atau miniset, ya. Pilih bra atau miniset berbahan katun karena lebih cepat menyerap keringat.

Begitu juga bagi remaja laki-laki yang membutuhkan pakaian yang lebih besar karena bertambah tinggi. Jadi mulailah perhatikan kembali apakah baju maupun celana sudah sempit atau masih bisa dipakai lagi. Jangan memaksakan untuk tetap memakai baju yang sudah kekecilan ya.

4. Mulai memproteksi diri sendiri dan memilah pergaulan yang positif

Freepik/pressfoto

Pubertas sekaligus menjadi momen untuk semakin memproteksi “kehormatan” diri. Di tahap ini, sistem reproduksi yang jadi sistem vital dalam tubuh sudah berfungsi secara optimal. Artinya remaja perempuan sudah bisa hamil dan remaja laki-laki sudah bisa ejakulasi atau mengeluarkan sel sperma yang menyebabkan kehamilan.

Oleh karena itu lebih berhati-hati dalam berteman dan memilih pergaulan. Waspada juga terhadap orang yang tidak dikenal. Mengingat juga saat ini marak kekerasan kepada anak di bawah umur atau kepada remaja.

Orangtua memang masih memiliki kewajiban untuk mengawasi anak remajanya. Namun, Mama dan Papa  tak bisa selalu menjaga anak-anaknya ini. Maka perlunya kesadaran untuk menjaga diri sendiri dari kejahatan seksual. Jauhi juga pergaulan yang mengarah seks bebas agar tidak merusak diri dan masa depan.

Jangan biarkan lawan jenis ataupun teman menyentuh bagian vital tubuh, seperti payudara, paha bagian dalam, pantat, hingga alat kelamin. Jika dibiarkan maka orang tersebut akan semena-mena dan berujung pada pelecehan seksual.

5. Menggali informasi tentang penyakit seksual menular

Freepik/macrovector

Salah satu mengapa pergaulan seks bebas harus dihindari karena berpotensi besar menularkan bahkan menjadi sumber penyakit seksual. Istilah penyakit seksual mungkin masih cukup asing dan tabu. Tapi para remaja harus mengetahui jenis, penyebab, hingga akibat dari penyakit seksual ini. Tujuannya agar remaja semakin aware tentang pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi.

Remaja bisa menggali informasi terkait penyakit seksual dapat ditemui di internet. Perlu diingat dan dicatat, penyakit menular seksual ini bukan sekadar teori saja tetapi nyata adanya. Sehingga para remaja yang baru memasuki masa pubertas harus berhati-hati dalam berteman. Selain penyakit menular, imbas pergaulan bebas adalah kehamilan di luar nikah, seperti yang belakang ini ramai diberitakan.

Itulah paparan tentang apa saja yang harus dilakukan remaja pada masa pubertas. Dengan mengetahui hal tersebut, remaja jadi lebih terarah dan lebih nyaman ketika menjalani masa pubertasnya. Jika informasi yang kurang jelas, para remaja jangan malu untuk bertanya kepada orangtua. Masa pubertas adalah hal lumrah dan normal kok!

Baca Juga:

 

The Latest