Perhatikan! Nutrisi Penting untuk Anak 10 Tahun ke Atas
Kebutuhan gizi beda-beda lho sesuai umur anak. Mama sudah tahu?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua sudah sepatutnya untuk selalu memperhatikan kesehatan anak, mulai dari aktivitasnya hingga makanan yang dikonsumsinya. Terutama soal makanan, ini akan sangat memengaruhi kondisi fisik dan prestasi anak.
Anak harus mendapatkan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang supaya tumbuh kembangnya tidak terganggu. Sejak usia sekolah asupan nutrisi anak harus terus dipantau, hingga anak menginjak usia pra-remaja.
Nutrisi untuk anak apa yang perlu diberikan orangtua? Ini dia ulasan selengkapnya.
Nutrisi untuk Anak Usia SD
Tidak perlu khawatir apabila anak mulai bosan mengonsumsi daging dan lebih suka makan sayur-sayuran.
Hal ini memang biasa terjadi pada anak usia Sekolah Dasar, terlebih setelah mereka punya idola. Mereka, mungkin akan mengikuti tren pola makan idolanya.
di usia 6-12 tahun, anak mama perlu protein dan sumbernya bermacam-macam. Tidak harus protein hewani seperti daging, telur, atau susu tetapi bisa juga protein nabati misalnya dari kacang-kacangan.
Selain itu, Mama juga harus memantau asupan lainnya seperti gula, lemak, dan natrium. Lebih-lebih karena pastinya akan sulit memantau anak jajan di luar atau di kantin sekolah.
Ketiga zat tersebut memang dibutuhkan tubuh, akan tetapi tidak boleh berlebih. Kelebihan mengonsumsi gula, lemak, dan natrium dapat berdampak pada obesitas atau kelebihan berat badan, bahkan bisa diikuti dengan masalah kesehatan lainnya.
Nah, solusinya Mama sebaiknya membekali anak dengan makanan dari rumah yang lebih sehat.
Nutrisi untuk Anak Usia 11 Tahun ke Atas
Saat anak sudah mulai memasuki masa pubertas, maka asupan nutrisi yang dibutuhkan pun makin meningkat. Anak akan lebih banyak membutuhkan asupan kalori untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Nah, di usia pra-remaja, anak-anak biasanya sudah mulai menyukai jenis-jenis makanan junk food atau cepat saji. Sayangnya, makanan seperti itu nilai gizinya rendah.
Tapi di sisi lain, ada pula anak yang mulai menyadari untuk mengurangi asupan lemak, karbohidrat, dan kalori.
Di masa pra-remaja ini, anak pastinya akan mulai menumbuhkan citra mereka, salah satunya adalah dengan menambah berat badan. Hal inilah yang membuat mereka lebih rentan mengalami masalah akibat makanan karena pola makan tidak sehat.
Maka di sinilah peran orangtua untuk lebih peka terhadap perubahan pola makan anak. Untuk menjaga asupan gizi yang cukup, manfaatkan waktu saat sarapan bagi atau makan malam bersama keluarga. Setidaknya ini harus dilakukan minimal dua kali dalam seminggu.
Seperti halnya kalori, anak usia pra-remaja juga harus mengonsumsi lebih banyak kalsium untuk membantu pertumbuhan tulang.
Namun, faktanya hanya sebagian kecil dari anak pra-remaja yang memperoleh asupan kalsium secara cukup. Untuk menyiasati hal ini, Mama bisa melakukan berbagai cara supaya anak mau minum susu sebagai sumber kalsium.
Nutrisi tambahan bagi anak remaja perempuan
Asupan nutrisi penting untuk anak pra-remaja lainnya adalah zat besi dan protein. Bagi anak perempuan, terutama yang sudah mulai menstruasi, zat besi adalah keharusan. Sedangkan bagi anak laki-laki, perlu mengonsumsi protein lebih banyak dibandingkan anak perempuan.
Memantau pola makan anak memanglah bukan menjadi pekerjaan mudah. Tapi hal ini harus Mama perjuangkan demi kelangsungan kehidupan anak yang lebih sehat di masa mendatang. Meski anak sudah menginjak usia remaja menuju dewasa, tapi tentunya dibutuhkan dukungan penuh dari orangtua.
Sebagai pelengkap, jangan lupa biasakan anak untuk selalu memenuhi kebutuhan air tubuh setiap harinya, dengan cara meminum air putih.
Sehat itu penting banget, kan?
Baca juga:
- Makanan Bergizi Tinggi untuk Keluarga
- Kesalahan Umum Orangtua Saat Membuat Bekal. Bisa Dihindari, Lho!
- Alternatif Bekal Sekolah yang Bukan Nasi. Apa Saja Ya?
- Menu Bekal Sekolah yang Paling Menggugah Selera
- Resep Bekal Sekolah Berbahan Roti yang Pasti Disuka Anak