9 Contoh Bahan Pengawet Makanan Alami
Sebagai bahan dapur, ternyata berbagai bahan alami ini kerap dijadikan sebagai pengawet makanan.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bahan pengawet sering digunakan untuk keperluan memasak dan mengawetkan makanan agar lebih tahan lama.
Pengawet makanan merupakan berbagai bahan maupun zat makanan yang memiliki fungsi untuk memperlambat pertumbuhan bakteri pada suatu makanan. Bahan pengawet terdiri dari dua macam, yaitu bahan pengawet buatan dan bahan pengawet alami.
Mengonsumsi makanan yang diberi bahan pengawet sebenarnya tidak aman. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, seperti mengalami infeksi saluran pernapasan, diare, hingga terjadinya kerusakan pada jantung dan ginjal.
Karena hal ini pula, maka bahan pengawet alami menjadi pilihan yang dapat digunakan untuk menghindari berbagai risiko yang akan terjadi.
Bahan pengawet alami sendiri sudah ada semenjak ratusan tahun yang lalu.
Apa saja bahan pengawet alami yang dapat Mama gunakan? Kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya untuk Mama.
1. Bawang putih
Bawang putih merupakan salah satu bahan dapur yang selalu dijadikan untuk mengawetkan makanan. Bawang putih biasanya digunakan untuk mengawetkan daging maupun ikan.
Bawang putih mempunyai sifat antibakteri serta memiliki kandungan antioksidan yang berguna untuk menjaga kualitas dari makanan agar tidak mudah rusak.
Selain itu, bawang putih juga berguna untuk menurunkan kadar pH yang terdapat pada suatu makanan. Hal ini digunakan agar makanan tersebut tidak membusuk karena adanya kuman ataupun bakteri yang menempel pada makanan.
Cara penggunaan bawang putih sebagai bahan pengawet adalah dengan menambahkan bawang putih pada daging ataupun ikan sebelum dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer.
2. Cuka
Cuka merupakan sebuah produk hasil dari fermentasi bahan acetobacter. Terdapat berbagai macam jenis cuka yang didapatkan dari bahan fermentasi yang berbeda pula.
Cuka digunakan dalam sebuah makanan untuk mengawetkan makanan tersebut agar dapat meningkatkan daya simpan, mempertahankan warna serta untuk mencegah terjadinya perubahan warna cokelat pada sayur atau buah-buahan.
Sering kali cuka juga digunakan ketika membuat acar. Sayur dan buah yang dijadikan acar tersebut akan bertahan lebih lama dibandingkan yang biasanya.
Cuka mengandung asam asetat yang cukup kuat. Selain memberikan rasa asam pada sebuah makanan, cuka juga digunakan untuk mengawetkan.
Berbagai produk baik makanan maupun minuman yang diawetkan menggunakan cuka selain acar adalah jeli, kimchi dan berbagai minuman.
3. Garam
Garam merupakan salah satu bahan dapur yang sering digunakan untuk mengawetkan makanan. Bahan pengawet yang satu ini sudah sering digunakan sejak zaman dahulu.
Garam memiliki kandungan klorida yang dapat membunuh tumbuhnya mikroorganisme, menyerap air pada sebuah makanan serta mencegah makanan agar tidak cepat basi dan busuk.
Biasanya, bahan dapur yang satu ini sering digunakan untuk mengawetkan sebuah ikan ataupun telur asin. Ikan dan telur asin yang diawetkan menggunakan garam dapat bertahan berminggu-minggu.
Bahkan tidak jarang juga dapat bertahan selama beberapa bulan.
Walaupun digunakan sebagai bahan pengawet alami, namun tetaplah menggunakannya sesuai dengan porsi yang seharusnya dan tidak berlebihan. Hal ini karena dapat mengganggu kesehatan jantung, fungsi ginjal dan berbagai macam penyakit lainnya.
4. Gula
Tidak hanya garam, gula juga sering dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai bahan pengawet alami. Sejak zaman dahulu, gula sering digunakan untuk mengawetkan makanan selain garam.
Gula memiliki manfaat untuk mengikat zat air yang terdapat di sebuah makanan, sehingga makanan tidak akan mudah busuk.
Gula memiliki rasa manis yang kuat serta lebih lezat dan juga sedap. Biasanya gula sering digunakan untuk membuat sebuah manisan, selai ataupun dodol.
5. Lemon
Lemon memiliki kandungan yang kaya akan vitamin C dan dikenal sebagai asam askorbat. Selain itu juga memiliki antioksidan yang digunakan guna mencegah terjadinya pembusukan pada sebuah makanan.
Lemon juga dapat menyerap kandungan air serta mampu dalam menyeimbangkan pH serta asam alami yang terdapat pada makanan.
Karena hal ini pula, tidak hanya menyajikan rasa yang menyegarkan tetapi lemon juga dapat menjadi bahan pengawet alami pada sebuah makanan. Caranya adalah dengan menambahkan perasan lemon pada makanan yang akan diawetkan.
Tidak hanya diperas, lemon dapat juga dipotong untuk ditambahkan pada bahan makanan seperti ikan atau daging sebelum diolah.
6. Kayu manis
Bahan pengawet alami lainnya adalah kayu manis. Kayu manis ini sangat baik dalam menjadi bahan pengawet makanan alami karena dapat mencegah terjadinya pembusukan pada makanan.
Yang dijadikan sebagai bahan pengawet adalah bagian kulit batang kayu manis. Hal ini karena di bagian ini memiliki aktivitas antimikroba yang menyebabkan terjadinya penghambatan pada pertumbuhan bakteri dan jamur.
Kandungan yang terdapat pada senyawa kulit batang kayu manis sendiri adalah minyak atsiri golongan cinnamaldehyde, polifenol dan saponin yang bersifat sebagai bakterisidal dan juga fungisida.
Tidak hanya dapat mencegah terjadinya pembusukan pada makanan, kayu manis sendiri mempunyai sifat bakterial yang dapat menghambat tumbuhnya kapang atau khamir pada sebuah makanan.
7. Daun gambir
Daun gambir juga merupakan bahan alami yang dapat dijadikan sebagai bahan alternatif untuk mengawetkan makanan secara aman. Hal ini karena daun gambir sendiri memiliki kandungan antioksidan alami yakni zat katekin.
Katekin merupakan senyawa flavonoid yang dapat berpotensi sebagai antioksidan dan juga antibakteri.
Berdasarkan penelitian dari Aritha Tumangger dan kawan-kawan (2017) pada Jurnal Ilmu Pangan dan Teknologi Pangan Universitas Sumatera Utara membuktikan bahwa sebuah daun gambir dapat menjadi bahan pengawet yang alami.
Hal ini dibuktikan dengan perendaman tahu yang dilakukan dengan ekstrak daun gambir sekitar 0,25% dapat menjaga mutu dari tahu selama dua hari.
Daun gambir biasanya digunakan dalam pembuatan telur asin yang cara penggunaannya dengan merendam sebuah telur asin pada air sisa dari penirisan setelah pembuatan gambir.
8. Kluwak
Kluwak adalah salah satu bahan dapur yang berguna untuk memberikan warna serta menjadi bumbu pada sebuah masakan. Ternyata, tidak hanya dapat dijadikan sebagai bumbu dapur namun kluwak juga dapat digunakan sebagai bahan pengawet.
Kluwak biasanya digunakan untuk mengawetkan ikan yang segar. Caranya adalah dengan Mama hanya perlu mencincang kluwak menjadi halus. Kemudian Mama tinggal mengeringkan kluwak dan setelah itu masukkan dalam perut ikan yang sudah dibersihkan.
Kluwak dapat membuat ikan awet selama enam hari. Biasanya kluwak dilakukan dengan mengkombinasinya bersama garam dan pendinginan.
9. Cengkeh
Bahan pengawet buatan yang sering digunakan adalah asam benzoat. Namun, tahukah Mama bahwa asam benzoat sebenarnya ditemukan dan terbuat dari bahan alami, yaitu cengkeh.
Cengkeh mengandung sebuah senyawa eugenol dan juga eugenol acetate yang memiliki fungsi sebagai anti-mikroba.
Berdasarkan dari penelitian Ratna Wedhaningsih (2008) Institut Pertanian Bogor, menyebutkan bahwa penggunaan 0,3% serbuk cengkeh dapat menyimpan sebuah roti manis dalam delapan hari.
Nah, itulah berbagai macam bahan alami yang dapat dijadikan sebagai bahan pengawet. Jadi, Mama tidak perlu terlalu sering menggunakan bahan pengawet buatan untuk makanan ya, Ma!
Karena hal tersebut tentu juga akan berdampak pada kesehatan anak dan keluarga Mama.
Baca juga:
- 5 Kelompok Makanan yang Memberikan Nutrisi Terbaik pada Remaja
- Wajib Tahu! Pewarna Makanan Buatan Menyebabkan Perubahan Perilaku Anak
- Tak Hanya Makanan Manis, Gula Tersembunyi Juga Harus Dihindari Anak