Mengapa Bentuk Kaki Ayam Berbeda dengan Bebek?
Perbedaan kaki bebek dan ayam terdapat pada selaputnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meskipun ayam dan bebek sama-sama hewan unggas berkaki dua, pernahkah kamu memperhatikan bahwa kaki mereka berbeda?
Jika diperhatikan, kaki ayam tidak memiliki selaput seperti yang terdapat pada kaki bebek. Perbedaan ini ada kaitannya dengan adaptasi morfologi pada hewan.
Morfologi, menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia, adalah ilmu pengetahuan tentang bentuk luar dan susunan makhluk hidup. Sedangkan adaptasi adalah perubahan diri makhluk hidup (fungsi, atau struktur) agar sesuai atau dapat bertahan dalam kondisi lingkungannya.
Dengan demikian, adaptasi morfologi dapat diartikan sebagai cara hewan atau tumbuhan bertahan hidup dengan menggunakan atau mengembangkan bentuk tubuhnya.
Berikut ini Popmama.com akan membahas mengapa bentuk kaki ayam berbeda dengan bebek untuk menambah pengetahuan kamu tentang adaptasi morfologi hewan. Yuk simak pembahasannya!
1. Bentuk kaki ayam
Ayam dan bebek merupakan unggas yang sama-sama berasal dari kelas Aves (burung). Jika diperhatikan dari fisiknya, hewan-hewan dari kelompok Aves memiliki anatomi khusus yakni sayap dan paruh.
Keduanya juga berjalan dengan dua kaki yang bentuknya tidak sama satu dengan lainnya. Kaki ayam dilengkapi dengan jari berjumlah 4 tanpa selanjut di antaranya. Fungsinya adalah untuk menggaruk, mengais, dan berjalan di darat dengan cepat dan lincah.
Jari-jari kaki ayam juga dilengkapi dengan cakar, yang membantu mereka mengais dan hingga di dahan atau sarang. Jari belakang ayam yang berukuran lebih kecil berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan cengkeraman pada permukaan tidak rata.
2. Bentuk kaki bebek
Sedangkan kaki bebek memiliki selaput yang berguna untuk berenang dan berlari dengan mudah di air. Kemampuan kaki berselaput milik bebek bertindak seperti ski air, yang menyerap guncangan saat berada di air.
Bebek juga memiliki empat jari kaki, dengan tiga jari kaki mengarah ke depan dan satu jari kaki kecil mengarah ke belakang.
Pada setiap jari kaki bebek terdapat cakar, yang membantu mereka mencengkeram makanannya dalam kondisi berlumpur.
3. Mengapa bentuk kaki ayam dan bebek berbeda?
Dari penjelasan tersebut di atas, ada tidaknya selaput pada kaki ayam dan bebek dapat membantu masing-masing dari mereka untuk bertahan hidup.
Berbeda dengan hewan lain yang mungkin memiliki tangan untuk mengambil dan mengangkat makanan, ayam dan bebek hanya dapat mengandalkan kedua kaki mereka.
Kedua kaki tersebut digunakan untuk berjalan, mencari makan, hingga bertahan hidup di habitat aslinya.
Bebek bisa hidup di lingkungan yang terdapat genangan air karena kakinya, sehingga hewan ini bisa bertahan hidup, baik untuk minum maupun mandi berendam.
Berdasarkan bentuk kakinya, ayam lebih cocok hidup di daratan, sementara itu bebek lebih cocok untuk hidup di perairan. Kesimpulannya, tempat hidup hewan berkaitan dengan bentuk tubuhnya.
Sebenarnya, ayam memiliki tempat hidup yang beragam. Hewan ini bisa berada di dataran rendah maupun dataran tinggi. Ia adalah salah satu jenis unggas yang jumlahnya paling banyak di bumi dan persebarannya luas.
Sementara itu, bebek lebih sering ditemukan di habitat daratan dekat dengan air seperti sungai, tanah berlumpur, dan lingkungan yang terdapat genangan air.
Nah, itulah alasan mengapa bentuk kaki ayam berbeda dengan bebek. Dengan adanya perbedaan tersebut, kedua hewan dapat bertahan hidup sesuai kondisi lingkungan habitat aslinya.
Baca juga:
- Kenali 7 Perbedaan antara Air Laut dan Air Pegunungan
- Apa Saja Perbedaan Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup pada Hewan?
- Perbedaan Daur Hidup dan Metamorfosis