Mengenal Tari Serimpi, Tarian Daerah dari Yogyakarta
Tarian ini biasanya dilakukan saat acara-acara penting di Keraton
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau dan daerah sangatlah istimewa. Pasalnya, hal tersebut menjadikan Indonesia kaya akan budaya. Salah satunya yakni kaya akan tarian daerah. Daerah Istimewa Yogyakarta pun memiliki tarian daerah yang khas yaitu Tari Serimpi.
Tari serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari kerajaan Mataram. Namun, semenjak terjadi perpecahan di Mataram dan akhirnya terbagi menjadi dua (Yogyakarta dan Surakarta), maka tarian ini pun ikut menjadi terbagi dua. Ada Serimpi Yogyakarta dan Serimpi Surakarta.
Untuk lebih jelasnya, Popmama.com sudah merangkum berbagai informasi tentang Tari Serimpi untuk kamu, simak yuk!
1. Sejarah tari Serimpi
Sejarah tari Serimpi tak dapat lepas dari kisah raja Mataram yang paling tersohor, Sultan Agung Hanyokrokusumo. Sebab, pada masa kepemimpinannya Kerajaan Mataram mencapai kejayaan dan sangat terkenal hingga ke penjuru nusantara.
Salah satu bukti kejayaan Kerajaan Mataram ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya kesenian tradisional dari dalam keraton, termasuk tari serimpi.
Tari serimpi termasuk kesenian yang keindahan serta nilai estetika seni tinggi yang identik dengan keanggunan, kecantikan, serta kesopanan para penarinya.
Pada masa itu, tarian ini biasanya dipertunjukkan pada acara-acara tertentu saja seperti acara pisowanan agung maupun acara peringatan hari penting kerajaan. Hal tersebut membuat tari Serimpi belum dikenal pada masa kerajaan Mataram. Serimpi ini baru mulai dikenal oleh banyak orang setelah 70-an jauh setelah kesenian tari tersebut tercipta.
2. Asal mula nama Serimpi
Sebagian seniman dan tokoh sejarawan meyakini, kata “serimpi” berasal dari bahasa jawa yakni “impi” yang memiliki arti “mimpi”.
Nama ini kemungkinan diberikan karena saat sedang menyaksikan tari Serimpi akan terasa seperti di alam mimpi. Terlebih, suara yang tercipta dari gamelan yang damai dan mendayu membuat mata menjadi tersayup-sayup seperti akan ke alam mimpi.
3. Tari Serimpi terbagi menjadi dua, Serimpi Yogyakarta dan Serimpi Surakarta
Pada tahun 1755, Kerajaan Mataram mengalami kemunduran dan perpecahan hingga terbagi menjadi dua yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Peristiwa ini terjadi karena perjanjian giyanti yang ditandatangani oleh pihak VOC dengan Sunan Pakubuana III.
Adanya kejadian tersebut berakibat pula ke tari Serimpi. Sejak perpecahan yang terjadi, tari Serimpi pun ikut terbagi menjadi dua, Serimpi Yogyakarta dan Serimpi Surakarta.
4. Jumlah tari Serimpi gaya Yogyakarta
Di lingkungan Keraton Yogyakarta ditemukan ada sejumlah 37 judul garapan dari tari Serimpi. Dari banyaknya garapan Serimpi tersebut, ada beberapa yang nama berpadanan dengan nama Serimpi yang ada di Surakarta.
Ada beberapa yang menduga kesamaan nama tersebut karena diiringi oleh jenis gending yang sama.
5. Pola sajian tari Serimpi gaya Yogyakarta
Tari Serimpi gaya Yogyakarta pada dasarnya disusun dengan tiga unsur pokok yakni gerak tari klasik gaya Yogyakarta, tata busana khas serimpi gaya Yogyakarta serta tema cerita yang diambil dari sumber cerita dramatik baik Mahabarata, cerita Menak atau legenda Jawa lainnya.
Unsur gerakan tari didukung dengan suara yang mendukung gerakan tari tersebut. Gerakan tari Serimpi sendiri terdiri dari tiga bagian, yakni:
1. Maju gawang
Gerakan pertama yakni gerakan maju gawang. Gerakan ini biasa disebut kapang kapang menuju tempat pentas.
Gerakan kapang-kapang dilakukan dengan jalan biasa dengan sikap tangan tertentu.
Gerak kapang-kapang yang dilakukan ketika maju gawang biasanya disertai dengan cara-cara berbelok ke kanan atau ke kiri dan diakhiri dengan sikap duduk.
2. Tarian pokok
Tarian pokok para penari menggambarkan gerakan isi tema yang akan disampaikan. Dalam inti cerita garapan tari yang disajikan merupakan gerakan perang antara dua tokoh yang diakhiri dengan adegan perang.
Gerak-gerak perang yang diperagakan memiliki tempo yang agak lambat sehingga tidak seperti perang sungguhan.
3. Mundur gawang
Berlawanan dengan maju gawang, mundur gawang merupakan gerakan berjalan biasa meninggalkan tempat pentas.
6. Jumlah penari tari Serimpi
Tari Serimpi dibawakan oleh 4 orang penari. Hal ini sebagai simbol 4 arah mata angin dan empat unsur dunia (api, udara, air dan tanah).
7. Busana tari Serimpi
Penari Serimpi menggunakan busana dengan pola dasar yang sudah ditentukan.
Mulanya, para penari menggunakan busana pengantin putri kebesaran. Namun, berkembangan menjadi busana khas dengan kain seredan dan baju tanpa lengan.
Nah itulah beberapa informasi tentang tari Serimpi asal Yogyakarta. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya!
Baca juga:
- Manfaat Listrik dalam Kehidupan Sehari-hari, Materi Kelas 6 SD
- Pengertian dan Langkah Pembuatan Gambar Cerita untuk Anak Kelas 5 SD
- Pengertian Iklan dan Cara Membuat Iklan yang Perlu Anak Ketahu