Ramai Fenomena Boneka Arwah, KPAI Buka Suara Tentang Anak Terlantar
Baru-baru ini fenomena boneka arwah ramai dibicarakan masyarakat Indonesia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada Desember 2021, Ivan Gunawan memiliki dua boneka arwah atau spirit doll. Ia menganggap boneka ini adalah anaknya yang sama seperti bayi manusia pada umumnya.
Hal ini terlihat dari dia memperlakukan boneka-bonekanya. Mulai dari tidak boleh sembarangan menggendong, melakukan photoshoot seperti bayi baru lahir, selalu mengganti baju-baju boneka ketika sampai rumah dan masih banyak lainnya.
Selain itu, Ivan pun selalu mengatakan bahwa bonekanya yang diberi nama Miracle Putra Gunawan dan Marvelous Putra Gunawan adalah anaknya yang nanti akan tumbuh besar. Hal ini ia katakan dalam kanal YouTube Boy William.
"Dia nggak akan gede lho, dia nggak akan gede," ucap Boy William.
Namun hal itu dibantah dengan tegas oleh Ivan Gunawan, "Dia akan gede, dia akan gede, ini bayi."
Mulai dari situ, trend boneka arwah semakin tinggi. Banyak masyarakat tanah air yang ikut beli dan mengasuh boneka arwah.
Sementara data dari KPAI menyebutkan jumlah anak terlantar di Indonesia mencapai puluhan ribu.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi dari KPAI mengenai anak terlantar yang membutuhkan orangtua sambung. Simak yuk, Ma!
1. Adopsi boneka arwah merupakan dampak dari pandemiĀ
Kadivwasmonev Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menilai, fenomena adopsi boneka arwah merupakan bagian perubahan perilaku masyarakat yang jumud dengan pandemik.
"Meski secara materi dan aktivitas terpenuhi, manusia tetap tidak ingin kehilangan makna dan batin. Artinya, boneka arwah dapat mengisi hal tersebut," ujar Jasra dalam siaran tertulis pada hari Selasa (11/1/2022).
Jika masyarakat Indonesia membutuhkan anak untuk menemani kesehariannya, mereka bisa saja menjadi orangtua sambung untuk anak-anak terlantar.
"Inilah tantangan untuk publikasi pemerintah dalam mendorong kondisi anak-anak terlantar kita, yang kalah populer dengan pengangkatan anak boneka arwah," lanjutnya.
2. Anak terlantar di Indonesia jumlahnya sudah puluhan ribu
Berdasarkan data dari KPAI pada tahun 2020, ada 67.368 anak terlantar di Indonesia. Angka itu terus bertambah dari berbagai kasus seperti dibuang, terlantar, hingga tiba-tiba meninggal karena pandemi.
"Begitu pun anak-anak yang kehilangan mendadak orangtua selama pandemik mencapai 30.766 anak, dan belum semua mendapatkan intervensi yang terus-menerus, dan pemerintah mencari para calon orangtua pengganti agar mendapatkan solusi yang lebih permanen," katanya.
3. Alasan anak terlantar perlu segera mendapatkan keluarga pengganti
Jasra menilai para pemilik boneka arwah perlu bergabung dalam gerakan pemerintah dalam menyiapkan orangtua pengganti, karena manfaatnya sangat banyak.
"Mereka butuh kehadiran yang layaknya orang tua bagi mereka. Agar dapat perhatian penuh dalam tumbuh kembangnya. Karena Indonesia meyakini anak-anak yang terlepas dari keluarga bisa berkembang baik, bila pengasuh penggantinya menerapkan sistem keluarga," ucap Jasra.
"Apalagi orangtuanya para publik figur atau artis. Tentu sangat baik," lanjutnya.
Namun, sayangnya program orangtua pengganti yang digaungkan pemerintah ini kalah populer dengan boneka arwah.
"Tapi kelihatannya program pemerintah ini kurang populer di tengah masyarakat. Sehingga ada masyarakat yang membandingkan dan menyayangkan fenomena menjadi orangtua dari boneka arwah, dengan kebutuhan daftar orang tua pengganti di negara ini," jelas Jarsa.
Semoga anak-anak terlantar di Indonesia cepat menemukan orangtua pengganti sehingga dapat tumbuh dan berkembang di tengah keluarga yang penuh cinta.
Baca juga:
- Hukum ‘Adopsi’ Boneka Arwah Menurut Islam yang Tren di Kalangan Artis
- 12 Artis yang Dekat dengan Anak Sambung, Layaknya Darah Daging Sendiri
- 3 Teknik Membersihkan Boneka Binatang Anak dengan Tepat dan Aman