10 Ciri Khas Rumah Adat Sumatra Barat, Super Unik
Apa saja sih 10 ciri khas rumah adat Sumatra Barat?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama, Papa, dan anak mama sudah pernah mendengar tentang Rumah Gadang?
Rumah adat khas Sumatra Barat ini punya banyak keunikan yang sayang banget kalau dilewatkan.
Dari atapnya yang runcing hingga fungsinya yang penting dalam adat dan budaya Minangkabau, setiap sudut rumah ini punya cerita menarik.
Kali ini Popmama.com akan memberikan info mengenai 10 ciri khas rumah adat Sumatra Barat yang dijamin bikin penasaran. Mari kita mulai perjalanan mengenal lebih dalam tentang Rumah Gadang!
10 Ciri Khas Rumah Adat Sumatra Barat,
1. Atapnya mirip tanduk kerbau, tapi sekarang berganti jadi lebih modern!
Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari Rumah Gadang adalah atapnya yang runcing dan melengkung, mirip tanduk kerbau.
Dulu, atap ini dibuat dari ijuk, yakni bahan alami yang diambil dari Pohon Aren. Namun, seiring perkembangan zaman, sekarang banyak Rumah Gadang yang mengganti atapnya dengan seng, karena lebih mudah ditemukan dan tahan lama.
Meski begitu, bentuknya tetap dipertahankan agar tidak menghilangkan esensi budaya Minangkabau.
2. Rumah Gadang tahan gempa!
Kalau dilihat dari depan, Rumah Gadang memang mirip kapal dengan badan yang besar dan kokoh.
Walaupun desainnya seperti rumah panggung pada umumnya, struktur bangunan ini dirancang untuk tahan terhadap gempa.
Sumatra Barat terkenal sebagai daerah rawan gempa karena terletak di zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Zona subduksi ini adalah daerah pertemuan dua lempeng tektonik di mana salah satu lempeng menunjam ke bawah lempeng lainnya.
Proses penunjaman inilah yang memicu terjadinya gempa bumi. Jadi, rumah adat ini dibangun dengan teknik khusus agar kuat menghadapi getaran tanah. Keren banget, ya?
3. Dihiasi berbagai ukiran unik khas Minangkabau
Tak hanya megah dari luar, bagian dalam Rumah Gadang juga dihiasi ukiran-ukiran cantik yang penuh makna.
Setiap ukiran punya filosofi tersendiri, biasanya menggambarkan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Minangkabau. Misalnya, ada motif tumbuhan yang melambangkan kesuburan atau motif hewan yang menunjukkan keberanian.
Seni ukir ini menjadi bukti betapa tingginya nilai estetika dari budaya Minangkabau.
4. Hunian paling populer di Sumatra Barat
Jika berbicara tentang rumah adat di Sumatra Barat, pasti yang pertama kali terlintas adalah Rumah Gadang.
Rumah ini tidak hanya terkenal di kalangan masyarakat Minangkabau, tapi juga menjadi simbol kebanggaan provinsi tersebut.
Setiap daerah di Sumatra Barat memiliki Rumah Gadang sebagai pusat kegiatan adat dan budaya, sehingga tidak heran kalau Rumah Gadang sering dijadikan destinasi wisata Sumatra Barat.
5. Bisa jadi tempat musyawarah, upacara adat, dan kumpul keluarga
Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Gadang juga berfungsi sebagai tempat musyawarah antarwarga.
Rumah ini digunakan untuk menggelar berbagai upacara adat seperti pernikahan, serta menjadi tempat berkumpulnya keluarga besar.
Fungsi sosial yang melekat pada Rumah Gadang ini menjadikannya lebih dari sekadar bangunan, melainkan pusat kehidupan masyarakat Minangkabau.
6. Arti nama 'Gadang'
Nama "Gadang" dalam bahasa Minangkabau berarti "besar." Nama ini merujuk pada atap rumah yang meruncing di setiap ujungnya, menyerupai gonjong atau tanduk.
Atap gonjong ini tak hanya berfungsi estetis, tapi juga menjadi simbol keperkasaan dan kekuatan. Bentuknya yang unik ini membuat Rumah Gadang mudah dikenali dari kejauhan.
7. Hiasan kepala pengantin Minangkabau terinspirasi dari atap Rumah Gadang
Bukan cuma arsitekturnya yang istimewa, atap runcing Rumah Gadang ternyata juga menjadi inspirasi untuk hiasan kepala pengantin wanita Minangkabau.
Hiasan ini disebut "suntiang" dan dikenakan saat acara pernikahan. Dengan bentuk yang menyerupai gonjong, suntiang menjadi simbol status sosial dan kebanggaan bagi para pengantin wanita.
8. Punya banyak nama tergantung daerahnya!
Meski dikenal sebagai Rumah Gadang, ternyata rumah adat ini memiliki banyak nama lain yang disesuaikan dengan daerah asalnya.
Misalnya, di beberapa tempat rumah ini disebut dengan Rumah Adat Bagonjong atau Rumah Baanjuang. Rumah Bagonjong atau Rumah Baanjuang adalah sebutan lain untuk Rumah Gadang, rumah adat khas Minangkabau, Sumatera Barat. Kedua nama ini mengacu pada ciri khas utama Rumah Gadang, yaitu atapnya yang bergonjong.
Makna dari kata "Bagonjong" atau "Baanjuang" sendiri mengacu pada bentuk atapnya yang bergonjong runcing menjulang.
9. Dibangun dengan kayu Pohon Juha
Menurut adat Minangkabau, rumah gadang dibangun melalui ritual adat yang ketat. Rumah gadang ini juga menjadi bentuk penghormatan bagi perempuan di Padang, karena difungsikan sebagai tempat tinggal utama bagi keluarga besar, terutama kaum perempuan.
Tiang utama Rumah Gadang dibangun menggunakan kayu Pohon Juha tua berdiameter 40-60 cm, nantinya kayu tersebut akan direndam bertahun-tahun dalam kolam. Baru kemudian diangkat melalui prosesi adat yang disebut mambangkik batang tarandam (membangkitkan pohon direndam). Kayu ini dikenal sangat kuat dan tahan lama.
Kayu ini dipilih karena ketahanannya terhadap cuaca dan getaran gempa. Mengingat Sumatra Barat adalah daerah rawan gempa, pemilihan kayu ini sangat penting untuk menjaga agar rumah tetap kokoh berdiri meski terjadi gempa.
Selain itu, teknik pembangunannya yang tanpa paku membuatnya lebih fleksibel saat ada getaran.
10. Jumlah kamar bergantung pada jumlah perempuan yang tinggal
Uniknya, jumlah kamar di dalam Rumah Gadang disesuaikan dengan jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Namun, biasanya ada satu kamar tambahan di bagian belakang rumah yang khusus untuk lansia atau anak gadis. Pembagian ruang ini menunjukkan peran penting perempuan dalam budaya Minangkabau yang matrilineal.
Hal ini dikarenakan rumah ini dibangun di atas tanah keluarga, rumah ini hanya dimiliki dan diwariskan kepada perempuan. Di halaman biasanya terdapat bangunan “rangkiang” untuk menyimpan padi, serta ruang anjuang di sayap kiri dan kanan sebagai tempat pengantin bersanding atau penobatan kepala adat. Karena itu, rumah ini juga dikenal sebagai Baanjuang.
Sementara itu, laki-laki dewasa biasanya tidur di ruang depan atau memilih merantau atau bisa juga tinggal pada sebuah surau yang berfungsi sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan dan juga sekaligus tempat tinggal lelaki dewasa yang belum menikah.
Dengan segala keunikannya, Rumah Gadang benar-benar menjadi bukti kekayaan budaya dan arsitektur Sumatra Barat.
Itu dia 10 ciri khas rumah adat Sumatra Barat. Tertarik berkunjung?
Baca juga:
- 10 Ciri Khas Rumah Adat Aceh, Kaya akan Filosofi
- 5 Macam Rumah Adat Jawa Tengah
- 7 Macam Rumah Adat Papua, Keunikan dan Fungsinya