Teknologi Semakin Canggih, Kenali 7 Pengasuhan Orangtua di Era Digital
Yuk Ma, bijak mengasuh anak-anak yang sudah paham dengan teknologi digital!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak sekarang sudah semakin akrab dengan dunia digital, termasuk media sosial. Di era digital ini, tak jarang anak-anak sudah memiliki gadget pribadi.
Aplikasi di dalam gadget pun semakin berkembang, sehingga seringkali dimainkan oleh anak untuk sekadar menghabiskan waktu luang.
Terkait dengan era digital yang sudah semakin berkembang, sejumlah organisasai penggiat literasi digital, mulai dari Family Online Safety Institute (“FOSI”), ICT Watch Indonesia, Siberkreasi, ID-COP serta penyedia layanan hiburan streaming Netflix menyelenggarakan workshop virtual berjudul “Pengasuhan Digital dalam Adaptasi Kebiasaan Baru”.
Melalui workshop ini diharapkan orangtua dapat meningkatkan pemahaman terkait penggunaan internet.
Mengingat anak-anak sekarang sudah lebih mahir daripada orangtuanya sendiri.
Dilansir dari Family Online Safety Institute, ada tujuh langkah sederhana yang bisa dilakukan orangtua untuk menerapkan pengasuhan di era digital.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa langkah memiliki pengasuhan digital yang baik, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Bisa menjadi panduan nih, Ma!
1. Konsisten berkomunikasi dengan anak-anak
Perkembangan komunikasi antara orangtua dan anak-anak memang perlu terbangun sejak dini. Apalagi dengan sekarang, banyak sekali orangtua yang sibuk dan jarang berkomunikasi dengan anak-anaknya.
Padahal perlu diingat bahwa komunikasi yang efektif dapat membantu perkembangan karakter si Anak di masa depan.
Demi mendapatkan manfaat positif untuk anak-anak, alangkah baiknya untuk lebih sering berkomunikasi dengan anak.
2. Usahakan tetap mengenal teknologi agar tidak gaptek
Meskipun teknologi semakin memudahkan aktivitas sehari-hari termasuk untuk anak, namun orangtua perlu bersikap bijak memberikan berbagai perangkat yang bisa digunakan oleh mereka.
Orangtua tidak boleh terlalu gaptek alias gagap teknologi, setidaknya bisa mengoperasikan perangkat teknologi agar tidak tertinggal dengan anak-anak.
Jika masih bingung, cobalah untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengunduh aplikasi media sosial dan website tertentu. Setidaknya ini membantu berlatih untuk mengenal teknologi ya, Ma.
3. Orangtua mengontrol tontonan hingga penggunaan gadget pada anak
Orangtua perlu memahami bahwa banyaknya film yang beredar di luar sana, belum tentu sesuai dengan usia yang cocok untuk si Anak.
Perlu diingat bahwa tidak semua film mengandung unsur pendidikan, budaya atau budi pekerti. Masih ada tontonan yang tidak layak karena terdapat adegan kekerasan, baik fisik maupun secara verbal.
Maka dari itu, orangtua perlu berperan dalam membaca sinopsis film. Hal ini membantu agar orangtua perlu bijak dalam melihat rating film sebelum nantinya akan ditonton oleh anak-anak.
Rating akan sangat berkaitan dengan usia yang diperbolehkan untuk menonton film tersebut, sehingga orangtua dapat menjadikan ini sebagai sebuah patokan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2014 diketahui bahwa di pasal 32 ada informasi mengenai penggolongan usia. Peraturan ini membantu agar orangtua mengetahui kategori atau rating sebuah film.
Tak hanya pilihan tontonan anak saja, namun orangtua perlu memantau perangkat lain mulai dari gadget atau media sosial mereka.
4. Tetapkan aturan screen time serta etika dasar penggunaan gadget
Salah satu pelajaran etika penggunaan gadget pada anak-anak yaitu perlu adanya batasan screen time.
Orangtua harus menyadari bahwa screen time yang berlebihan dapat memiliki bahaya tersendiri karena berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, bahkan bisa memicu kecanduan.
Sebelum memicu masalah yang buruk, sebaiknya orangtua dan anak perlu membuat kesepakatan bersama.
Batasan screen time ini juga akan membantu si Anak lebih sehat dan mampu menyadari kalau kehidupan sekitarnya sangat penting dibandingkan harus berlama-lama memainkan gadget.
5. Memantau anak di media sosial, namun tetap harus memberikan ruang
Di era kemajuan teknologi yang sudah semakin pesat, anak-anak sudah semakin mahir untuk bermain berbagai aplikasi media sosial. Sebagian orangtua biasanya heran dan bertanya-tanya, kenapa anak sekarang seringkali menggunakan media sosial ketika bermain gadget.
Sebagai orangtua, Mama setidaknya perlu memahami media sosial yang sedang hits serta digunakan anak-anak. Usahakan tidak gaptek karena ini hanya akan menghambat pantauan terhadap perilaku anak di media sosial.
Jika sudah paham media sosial, maka tidak ada salahnya untuk mengikuti si Anak di media sosial. Namun, tetap perlu menjaga ruang dan kebebasan anak di dunia maya.
Usahakan tidak terus memberikan komentar di media sosial anak karena hanya akan membuatnya merasa risi.
6. Luangkan waktu untuk membicarakan pengalaman saat bermain dunia maya bersama anak
Tren yang hadir di media sosial seringkali berubah seiring berjalannya waktu. Tak jarang anak-anak pun melihat, mengamati bahkan menirukannya untuk sekadar bersenang-senang.
Beberapa challenge di media sosial tanpa diketahui oleh orangtua dapat membahayakan anak-anak. Maka dari itu, orangtua perlu meluangkan waktu untuk membicarakan pengalaman bermain dunia maya bersama anak.
Jika mengetahui ada tren yang berdampak buruk untuk anak, alangkah baiknya untuk mencoba untuk mengajak si Anak berdiskusi. Komunikasi dengan anak sangat penting karena bisa membicarakan dunia maya, sehingga juga mereka paham mengenai konten yang beredar baik atau buruk.
7. Cobalah mengarahkan agar anak mendapatkan konten sesuai usianya
Orangtua perlu memantau dan menjadi model yang baik untuk anak-anak ketika sedang menggunakan gadget serta mengakses dunia maya.
Perlu diingat bahwa dalam menciptakan bangsa yang cerdas secara digital menjadi tugas bersama, termasuk orangtua.
“Anak-anak zaman sekarang lebih lihai dalam memanfaatkan teknologi digital dan lebih mudah memperoleh akses internet. Orangtua harus lebih berperan mendampingi dan melindungi mereka, terlebih ketika anak berinteraksi dengan konten online. Perhatikan keamanan identitas dan data pribadi mereka. Sejumlah penyedia layanan hiburan dan platform digital telah mengembangkan fitur parental control (kontrol oleh orangtua) yang lebih baik," jelas Indriyatno Banyumurti selaku Koordinator Program ICT Watch.
Fitur parental control yang dapat diakses orangtua dapat bermanfaat karena mampu memilih informasi terbaik berdasarkan kebutuhan dan usia anak-anak.
Itulah beberapa rangkuman terkait pengasuhan orangtua yang bisa dilakukan kepada anak-anak di tengah canggihnya era digital.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan dapat mendukung perkembangan anak-anak di rumah.
Baca juga:
- Kenali 7 Tanda Anak Mulai Kecanduan Gadget
- Tak Melulu Negatif, Ini 5 Sisi Positif Penggunaan Gadget untuk Anak
- 5 Etika Dasar Penggunaan Gadget yang Perlu Diajarkan Orangtua ke Anak