Cara agar Tetap Tenang Hadapi Anak yang Jatuh Cinta
Orangtua perlu terus mendampingi anak di fase ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melihat anak tumbuh dewasa, dan bisa melakukan segala hal seorang diri kadang membuat orangtua denial. Bagi orangtua, anak akan terus menjadi seorang anak, hingga kadang tak sadar anak juga mulai mengenal berbagai macam hal, termasuk perasaan suka terhadap lawan jenis.
Memasuki usia remaja, orangtua mulai panik karena anaknya mulai mengenal perasaan kagum dan cinta terhadap lawan jenis. Padahal, ini hal yang lumrah. Sebagaimana yang disebutkan dr. Aisyah Dahlan bahwa remaja itu, baik laki-laki maupun perempuan, di otak bagian depannya, isinya adalah cinta.
Lalu, bagaimana cara agar tetap tenang hadapi anak yang jatuh cinta? Yuk, bahas bersama Popmama.com.
1. Perubahan Sirkuit Otak Memengaruhi Cinta Anak Terhadap Orangtua
dr. Aisyah Dahlan, seorang ustadzah dan dokter neurosains menjelaskan bahwa struktur otak anak akan berubah saat memasuki masa remaja. Sehingga, jangan heran jika ada perubahan tingkah laku yang ditunjukkan anak untuk mengungkapkan sayang terhadap orangtua.
“Saya tuh suka heran, karena banyak orangtua yang curhat sama saya. Dulu waktu anak saya TK, setiap hari bilang sayang. Tapi waktu SMP sudah tidak pernah,” ungkap dr. Aisyah Dahlan dalam suatu kajiannya.
Hal ini dipengaruhi oleh sirkuit otak yang berubah. Saat memasuki usia pubertas, cinta untuk orangtua ada di otak bagian belakang remaja, dan memiliki bagian yang tidak terlalu besar. Ini juga berlaku untuk anak laki-laki, maupun perempuan.
dr. Aisyah Dahlan pun menambahkan, meskipun anak perempuan tersebut tomboi atau hidup di asrama, tetap akan terlintas pikiran terhadap laki-laki di otaknya.
2. Kapan Anak Mulai Memiliki Ketertarikan Terhadap Lawan Jenis?
parentscanada.com menyebutkan bahwa ketika memasuki usia pubertas, perasaan mulai tertarik dengan lawan jenis akan mulai dirasakan oleh anak. Selain itu, dalam usia ini anak akan mulai mengembangkan pengetahuan mereka tentang definisi cinta.
Namun, semakin berkembangnya zaman, tidak menutup kemungkinan anak akan mengenal cinta dan rasa tertarik kepada lawan jenis di usia yang lebih dini. Keterikatan anak dengan gadget, serta lingkungan sekitar sangat memungkinkan anak mengetahui istilah suka atau cinta terhadap lawan jenis lebih cepat.
Orangtua tentu memiliki peran yang sangat besar dan krusial untuk selalu mengajarkan kepada anak apa itu cinta, terutama terhadap lawan jenis. Agar, anak tidak salah arti akan makna cinta tersebut.
3. Orangtua Wajib Dampingi Remaja yang Mulai Mengenal Romansa
Tentu akan sangat mengejutkan dan membuat orangtua bingung harus bersikap seperti apa saat si Kecil mulai mengenal romansa. Tetap tenang, dan berikut beberapa hal yang bisa orangtua:
- Jangan ragu untuk membahas ini dengan anak
Agar bisa lebih bijak, orangtua harus mengerti situasi dan kondisi yang dialami anak. Berikan anak ruang untuk bercerita dan menuangkan perasaannya kepada Mama dan Papa. Saat itu juga, berikan respon yang membuat anak merasa tidak diadili dan bisa membuatnya tenang karena rahasianya terjaga. Saat anak mulai terbuka, tentu akan lebih mudah untuk orangtua mendampingi setiap fase yang dirasakan anak.
- Terus dampingi anak, tanpa memberikan larangan
Larangan yang diberikan kepada anak yang sedang penuh dengan rasa penasaran tentu akan membuatnya berontak. dr. Aisyah Dahlan memberikan cara untuk memberikan respon yang positif saat rasa ketertarikan terhadap lawan jenis sudah muncul.
“Itu fitrah, Nak. Tapi yang dijaga adalah pertemanannya. Allah menciptakan rasa dari perempuan dan laki-laki, begitupun sebaliknya. Diingat ya, Allah bilang jika hanya berdua, yang ketiga adalah setan.”
Kalimat di atas adalah sepenggal respon yang bisa diucapkan oleh orangtua. Mengaitkan dengan ilmu agama juga menjadi sebuah saran, dalam menanggapi anak yang mulai mengenal romansa.
- Mengajak anak untuk mengenal kembali definisi kagum atau suka terhadap lawan jenis
Perasaan suka terhadap lawan jenis yang dirasakan remaja kadang masih begitu abstrak. Ajaklah mereka untuk merenungkan kembali apa makna suka atau kagum. Ingatkan kembali pada anak, bahwa penting untuk menghormati privacy satu sama lain.
Mengenal perasaan suka terhadap lawan jenis, cepat atau lambat akan dirasakan oleh si Kecil. Terus dampingi, agar anak merasa punya support system di fase ini dan tidak salah mengartikan kekaguman tersebut.
Baca juga:
- 7 Pesan yang Harus Diingatkan pada Anak Remaja saat Jatuh Cinta
- Gelagat Anak Remaja saat Jatuh Cinta
- Seorang Anak 14 Tahun Bunuh Diri karena Jatuh Cinta dengan Chatbot AI