Waspadai, 5 Gejala Depresi pada Remaja
Kondisi psikologi anak bisa terbantu jika Mama memahami gejala depresi pada remaja, segera tangani
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perilaku di kalangan remaja tidak selamanya sesuai dengan ajaran dan norma yang berlaku. Belakangan ditemukan berbagai berita yang melibatkan remaja di Indonesia, seperti tawuran, bullying, hamil di luar nikah, dan masalah terkait kesehatan mental.
Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Ini merupakan tahap di mana para remaja asik bersosialisasi dengan teman-teman, berkontribusi dalam lingkup sosial, pencarian identitas, dan memiliki keingintahuan yang besar.
Dalam proses itulah seorang remaja perlu mendapatkan dukungan dari orang sekitar karena terkadang peristiwa yang dihadapi kurang mengenakkan. Apabila remaja berada dalam lingkungan yang kurang suportif, maka rawan mengalami kesedihan yang berkepanjangan dan menimbulkan potensi terjangkitnya gangguan mental.
Depresi merupakan sebuah kondisi mental yang tidak stabil, biasanya ditandai dengan perasaan sedih, cemas, tidak bergairah dalam beraktivitas, dan nafsu makan berkurang.
Pemicu depresi pada remaja biasanya diakibatkan kekerasan yang dialami di sekolah, tuntutan akademik, tekanan keluarga, dan perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang lain.
Sebagai orangtua kita perlu mengenali gejala depresi pada remaja seperti yang telah Popmama.com rangkum berikut ini. Agar tepat dalam memberikan dukungan dan penanganan, simak inilah gejalanya!
1. Beranggapan Buruk terhadap Diri sendiri
Depresi yang terjadi pada remaja biasanya timbul karena tekanan akademik dan tuntutan orangtua yang tidak mampu dipenuhi.
Standar yang tidak tercapai membuat remaja memperoleh perlakuan yang tidak menyenangkan dari lingkungan sekitar, sehingga berdampak munculnya penilaian negatif pada diri sendiri, merasa tidak berharga, dan menganggap buruk diri sendiri.
2. Konsentrasi Berkurang
Remaja yang mengalami depresi biasanya memiliki tingkat konsentrasi yang rendah karena beban pikiran yang sedang dialami. Tidak mengherankan apabila saat diajak berkomunikasi remaja tersebut terlihat tidak antusias dan terbatas dalam bertutur kata.
3. Penurunan Berat Badan
Remaja yang mengalami depresi biasanya tidak berselera untuk makan dan tidak merasa kelaparan, meskipun makanan yang tersaji adalah makanan kesukaan.
Nafsu makan yang menurun membuat remaja memaksakan diri untuk mengisi perut dalam porsi yang tidak banyak. Tentunya hal itu berdampak pada penurunan berat badan.
4. Penurunan Minat dalam Beraktivitas
Remaja yang terkena depresi cenderung mudah putus asa dan tidak berminat dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti jalan-jalan, belanja, olahraga, atau hobi yang biasa dilakukan. Remaja tersebut memilih untuk mengisolasi diri dan tidak tertarik bergaul dengan teman sebayanya.
5. Sulit untuk Tidur
Kesulitan tidur merupakan gejala yang paling terlihat dari remaja penderita depresi, biasanya mereka tidak merasakan kantuk meskipun telah terjaga seharian.
Jika mereka dapat tidur, biasanya kualitas tidurnya kurang dan hanya berlangsung dalam beberapa saat. Hal itu menimbulkan kelelahan karena tidak dapat mengistirahatkan pikiran.
Apabila remaja tersebut berobat ke psikiater, maka obat tidur adalah resep yang akan diberikan karena dapat menenangkan dan menstabilkan emosi yang sedang dirasakan.
Depresi perlu segera diatasi karena berdampak pada penurunan aktivitas sosial, menghambat potensi pada diri remaja, menurunkan minat belajar, membatasi interaksi dengan orangtua dan orang terdekat.
Setelah mengetahui beberapa gejala depresi pada remaja, maka Mama bisa bantu anak untuk mendapatkan penanganan dengan membawa remaja penderita kepada psikolog atau psikiater agar kondisi yang dialami dapat segera diatasi.
Baca juga:
- 5 Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Depresi
- 7 Karakter Disney yang Mewakili Mental Disorder
- 5 Cara Menjelaskan Bersedih Itu Tidak Apa-Apa pada Anak