7 Kebiasaan yang Bisa Mengurangi Level IQ, Remaja Harus Tahu
Remaja suka bermalas-malasan di rumah? Hati-hati ini bisa mengurangi level IQ-nya lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu rela melakukan hal apa saja untuk meningkatkan kecerdasan putra atau putri yang dikasihinya. Mulai dari pemberian asupan yang meningkatkan kesehatan otak, memberikan stimulai saat usia balita, hingga mendaftarkan anak pada berbagai macam kursus saat usia remaja.
Di balik banyak cara yang orangtua lakukan untuk meningkatkan IQ anak, sayangnya ada kebiasaan sehari-hari yang dapat mengurangi kecerdasan remaja, ini merusak neuron berharga di otak dengan cara yang mengejutkan.
Berikut Popmama.com telah merangkum tujuh kebiasaan yang dapat mengurangi level IQ anak, hingga membahayakan kekuatan otak yang sebenarnya!
1. Pola tidur yang buruk
Tak dapat dipungkiri bahwa remaja senang begadang di malam hari, apakah itu untuk menonton televisi atau bermain game. Walaupun dilakukan sekali tidak akan menimbulkan masalah besar, kurang tidur yang terus menerus secara nyata dapat menurunkan kinerja.
Kelelahan selama pelajaran rutin juga dapat mempengaruhi IQ dengan mengurangi kesempatan untuk berlatih pemecahan masalah.
Dilansir dari Classroom, kegiatan yang mencegah tidur termasuk mengonsumsi makanan dan minuman kafein yang berlebihan, minum obat tertentu, terlalu banyak bekerja. Tak hanya kurang tidur, tidur berlebihan juga bisa berbahaya, membuat remaja lebih lamban dan tidak responsif.
Berapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan seseorang tergantung pada usia mereka. American Academy of Sleep Medicine telah merekomendasikan bahwa anak-anak berusia 6-12 tahun harus tidur secara teratur 9-12 jam per 24 jam dan remaja berusia 13-18 tahun harus tidur 8-10 jam per 24 jam.
2. Kurangnya mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi
Tubuh manusia membutuhkan diet seimbang untuk mencapai kinerja puncak. Karbohidrat menyediakan energi, sedangkan buah-buahan dan sayuran menyediakan sejumlah vitamin dan mineral.
Pola makan yang buruk dapat menghilangkan sumber daya tubuh remaja yang dapat menghambat pertumbuhan, menghambat fungsi otak yang tepat, dan meningkatkan risiko efek penyakit yang melemahkan, terutama selama tahun-tahun perkembangan yang penting.
Makan berlebihan junk food, melewatkan sarapan dan makan berlebihan adalah semua kegiatan yang memfasilitasi penurunan IQ.
3. Bermalas-malasan alias tidak produktif
Hal terburuk untuk otak yang mungkin sering dilakukan remaja adalah tidak melakukan apa-apa. Melakukan aktivitas tanpa berpikir dan menghindari kesempatan belajar memengaruhi IQ lebih dari apa pun.
Sebagian besar kegiatan yang diyakini menurunkan level IQ misalnya, menonton TV, video game, ketergantungan yang berlebihan pada teknologi. Kegiatan ini tidak dengan sendirinya menurunkan IQ.
Sebaliknya, mereka dapat mencegah produktivitas otak dalam kegiatan yang mendukung perkembangan mental, seperti pemecahan masalah, menghafal, komunikasi dan berpikir kreatif.
4. Stres yang berlebihan
Mengkhawatirkan pekerjaan rumah, membandingkan diri sendiri dengan keberhasilan orang lain di media sosial, dan tekanan teman sebaya dapat menciptakan hormon stres yang kuat.
"Tingkat stres yang tinggi tidak hanya terkait dengan fungsi otak yang lebih buruk tetapi bahkan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer," kata Brendan Kelley, MD, ahli saraf di The Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, Ohio.
Perubahan hormon pada remaja yang terkait dengan pubertas, juga diyakini menjadi penyebab stres yang berlebihan
5. Sering melakukan multi-tasking
Mengerjakan pekerjaan rumah, sambil menonton televisi, dan mengobrol bersama, apakah terlihat familiar? Tindakan melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu atau yang disebut sebagai multi-tasking semacam ini, dapat menghambat pemrosesan otak Anda
Dilansir dari Prevention, lobus frontal otak adalah mesin utama yang mengarahkan perhatian, dan mereka hanya memiliki kekuatan pemrosesan yang terbatas.
Jika remaja mencoba melampaui apa yang dapat dilakukan otak secara wajar, pikiranya mungkin terhenti dari waktu ke waktu, mirip dengan bagaimana komputer yang membeku ketika remaja mencoba membuka banyak program.
6. Mengonsumsi gula yang berlebihan
Gula tidak hanya menambah beberapa inci pinggang anak remaja mama, tetapi dalam dosis tinggi, itu dapat mempengaruhi sel-sel otak.
Menurut Allen Towfigh, MD, seorang dokter obat tidur dan ahli saraf yang berafiliasi dengan Weill Cornell Medical Center/New York Presbyterian Hospital, seseorang yang memiliki riwayat diabetes, memiliki risiko demensia yang lebih tinggi.
Sebuah penelitian pada hewan dari University of Southern California mengatakan bahwa dampak negatif gula pada otak mungkin juga terkait dengan peningkatan peradangan, sehingga pada akhirnya dapat memengaruhi fungsi sel otak dan kemampuan kognitif.
7. Selalu mengandalkan internet dalam segala hal
Berada di dunia serba modern, membuat remaja memiliki akses pada informasi yang tidak terbatas selama 24/7 dimana saja dan kapan saja. Tentu ini bisa menjadi bermanfaat, namun sayangnya ini juga bisa membawa dampak buruk untuk otak.
Mengandalkan Google untuk melakukan semua kegiatan seperti mencari nomor telepon, alamat, rumus, dan kegiatan lain untuk dilakukan, membuat remaja tidak lagi mengandalkan memori otak sebaik-baiknya, sehingga tentu saja perlahan-lahan akan mengurangi tingkat kecerdasanmu dan kemampuan memori anak.
Nah itulah beberapa kebiasaan sehari-hari yang dapat mengurangi level IQ remaja. Jika anak mama memiliki IQ yang rendah, perlu diingat bahwa skor IQ hanyalah salah satu cara untuk mengukur kemampuan mental.
Sehingga penting untuk memeriksakan anak ke dokter atau psikiater akan mempertimbangkan skor IQ saat mendiagnosis disabilitas intelektual, mereka juga akan melihat faktor lain termasuk keterampilan adaptif dan fungsi keseluruhan, serta menyarankan Mama bagaimana penanganan yang tepat.
Baca juga:
- Apakah Permen Karet dapat Meningkatkan Kecerdasan Anak?
- Konsumsi Setiap Hari, 7 Jus Buah Ini Bagus untuk Kecerdasan Otak Anak
- Tak Boleh Lewat, Ini 5 Cara Latih Kecerdasan Emosi Anak Saat Pandemi