Apa Itu Left Role Player (LRP) dalam Dunia Roleplayer?
Ketika anak ingin menghapus akun roleplay dan bersosialisasi di kehidupan nyata, ini caranya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beragam kemudian yang didapatkan dari teknologi saat ini, membuat banyak remaja bahkan anak-anak berkomunikasi dengan teman yang lokasinya saling berjauhan tanpa perlu bertatap muka. Lewat media sosial, anak bisa menemukan beragam cara untuk bersosialisasi.
Salah satunya dengan kegiatan roleplay, singkatnya Roleplayer atau yang biasa disebut RP ini adalah kegiatan di mana anak membuat sebuah akun untuk bermain peran menjadi idola atau tokoh yang ia sukai, tujuannya pun bisa untuk bersosialisasi atau mempromosikan idola atau tokoh yang disukainya.
Seiring berjalannya waktu, ada kalanya anak mungkin merasa jenuh dan ingin berhenti dari dunia Roleplay, atau yang biasa disebut dengan LeftRole Player atau LRP.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa penjelasan, termasuk apa itu LRP dalam Roleplayer, penyebab LRP, dan cara LRP dengan tepat.
1. Apa itu LRP atau Left Role Player?
Istilah LRP atau Left Role Player dalam Roleplayer yaitu berarti anak meninggalkan dunia kehidupan Roleplayer di dunia maya atau berhenti memainkan perannya, dengan cara mematikan akun miliknya.
Selain LRP juga ada istilah lain seperti Vakum dan Hiatus. Anak yang hiatus dari dunia RP, masih terhubung dengan grup chat namun ia tidak muncul untuk mengobrol di dalam grup tersebut. Sedangkan vakum hampir mirip dengan LRP, namun sewaktu-waktu anak bisa kembali lagi nantinya.
Jika seorang anak memutuskan untuk LRP maka ia benar-benar ingin berhenti memainkan perannya.
2. Penyebab LRP dan berhenti bermain Roleplayer
Anak yang LeftRole Play atau menghapus akun RP, bisa karena berbagai alasan. Penyebab LRP yang umum terjadi adalah karena hal berikut:
- ingin fokus ujian atau lebih fokus sekolah,
- detoks dari media sosial demi menjaga kestabilan mental,
- lebih sibuk menghabiskan waktu bersosialisasi dengan teman-teman dalam kehidupan nyata,
- sudah bosan bermain roleplayer,
- lingkungan roleplayer dianggap toxic
- anak merasa kecewa karena ada hal yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginannya
- merasa tidak nyaman karena Real Life (RL) terbongkar,
- memiliki teman-teman yang beda pandangan dengan dirinya di grup Roleplayer.
3. Akibat LRP
Ketika anak melakukan LeftRole Play, secara tidak langsung ia bisa kehilangan banyak teman-temannya di dalam grup tersebut.
Terlebih lagi jika sebelumnya mereka tidak diizinkan untuk memberitahu informasi pribadinya (RL) seperti nama asli dan media sosial pribadi.
Namun tidak jarang, kalau ada anggota roleplayer yang sudah sangat akrab dan dekat sehingga saling bertukar informasi dan saling mem-follow akun media sosial pribadinya. Tetapi hal ini tentunya diluar kepentingan roleplay ya, Ma!
4. Dua jenis LRP, ada yang positif dan negatif
Saat anak keluar dari grup roleplayer, ia biasanya akan berpamit kepada teman-teman dan admin grup, serta mengatakan alasan LRP dengan jelas.
Jika disambut dengan positif, maka banyak anggota roleplay lainnya yang mendoakan agar kehidupan nyata anak bisa berhasil dan sukses.
Tetapi, jika anak keluar dari grup roleplayer karena menyebabkan masalah seperti menjelek-jelekkan anggota grup, bertengkar dengan anggota lain, menyebarkan link pornografi/SARA, maka umumnya seluruh anggota grup akan me-report akun anak sehingga ia tidak bisa gabung di grup roleplayer yang sama.
5. Cara RLP yang tepat
Cara untuk Left Role Player yang tepat agar anak merasa tenang pun ada beberapa fase.
Pertama, pastikan anak sudah mempertimbangkan dirinya memang benar-benar ingin menyudahi main Roleplayer.
Kedua, jika sudah merasa yakin, anak bisa mengatakan pada admin grup tentang alasan berhenti bermain roleplayer, lalu berpamitan pada setiap anggota.
Ketiga, anak bisa keluar dari semua grup roleplayer secara baik-baik dan menghapus atau deactive setiap media sosial yang menyangkut kegiatan roleplayer.
Manfaat melakukan RLP dengan baik-baik adalah untuk melatih anak berkomunikasi dengan teman-teman sepergaulannya, agar anak bisa menyampaikan keinginannya dengan tepat sehingga orang lain bisa menerimanya.
Anak juga belajar menghargai perbedaan pilihan anatara dirinya dan orang lain. Selain itu juga dapat melatih anak untuk menghormati keputusan seseorang mesti berbeda dari dirinya.
Nah itu dia Ma, informasi seputar Left Role Player dan apa itu LRP dalam Roleplayer yang perlu diketahui. Jika anak ingin berhenti bermain Roleplayer dan lebih fokus bersosialisasi di kehidupan nyata, hargai pilihannya dan lakukan pendekatan agar anak bisa menceritakan apa masalah yang sedang ia alami. Semoga informasinya bermanfaat ya Ma!
Baca juga:
- Apa Arti Roleplayer, Bermain Peran di Media Sosial bagi Para Remaja
- Curhat di Media Sosial, Devano Danendra: Saya Ingin Hidup Bahagia
- 3 Fitur Keamanan Instagram Terbaru yang Wajib Dipahami Orangtua