7 Cara Menumbuhkan Body Positivity pada Anak Remaja
Body positivity membuat anak lebih percaya diri dengan bentuk fisiknya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan rahasia umum lagi jika perkembangan teknologi dan media sosial membuat beberapa orang, mungkin termasuk anak remaja merasa kondisi tubuhnya tidak sesuai dengan standar di masyarakat.
Hal ini membuat anak merasa tidak puas, sering mengeluh, berfokus pada kekurangan diri, bahkan benci ketika melihat pantulan diri di cermin. Sikap dan pemikiran ini tentu bisa membuat kepercayaan diri remaja kian merosot, bahkan berdampak pada kesehatannya.
Untuk mengatasinya, akan sangat baik bagi Mama untuk menumbuhkan body positivity pada anak. Body positivity adalah bagaimana anak merasa dirinya pantas untuk dihargai dan dicintai apa pun bentuk fisik kita.
Beruntungnya, ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar tujuh cara menumbuhkan body positivity pada anak remaja, di bawah ini!
1. Memberikan afirmasi positif pada anak secara rutin
Afirmasi positif merupakan kalimat yang ditanamkan dalam pikiran anak agar ia memiliki pikiran yang lebih positif tentang fisiknya.
Kalimat positif ini juga bisa dijadikan sebagai mantra. Setiap pagi, saat anak bersiap-siap ingin sekolah atau setelah mandi, minta ia bercermin dan mengatakan bahwa ia berharga dan pantas dicintai, bagaimanapun penampilan atau kondisi fisiknya.
Pertama-tama, minta anak melakukan ini berulang-ulang setiap hari dan dikatakan dengan lantang, hingga akhirnya terbenam dan selalu diingat dipikirannya. Mama juga dengan menuliskan afirmasi positif ini di sticky notes dan menempelkannya di meja belajar anak.
Cara ini akan membiasakan anak untuk berbicara dan berpikir positif akan tubuhnya.
2. Lebih fokus untuk memerhatikan bagaimana kesehatan tubuh bagian dalam
Tak dapat dipungkiri lagi bahwa standar kecantikan di masyarakat, seringkali berpusat pada penampilan luar. Hal ini seringkali membuat remaja lupa akan kondisi kesehatan.
Ia mungkin rela menjalani diet ekstrem dengan tujuan lebih kurus dengan instan. Padahal, mungkin saja cara ini membahayakan tubuh, serta tumbuh kembangnya. Ketika ini terjadi, bantu anak untuk mengubah sedikit sudut pandangnya.
Jika awalnya anak terlalu fokus pada penampilan luar, cobalah untuk mengajaknya lebih memerhatikan bagaimana kesehatan tubuh yang ada di dalam. Misalnya seperti rutin olahraga dan menjaga pola makan.
Pastikan Mama juga memberi contoh baik dalam hal ini ya, agar anak tetap semangat menjalaninya bersama Mama!
3. Pastikan anak berada di lingkungan yang positif
Tentu saja lingkungan itu juga turut berdampak pada kualitas diri seorang remaja. Penting bagi Mama dan anggota keluarga lainnya untuk menjadi sosok yang memberikan vibes atau lingkungan positif bagi anak remaja.
Lingkungan atau orang-orang yang toxic dan tidak membuat anak berkembang, justru membuatnya terseret ke dalam arus yang negatif, dan tentunya ini tidak baik untuk anak.
Tak hanya keluarga, pastikan anak dikelilingi oleh teman-teman yang positif. Misalnya dengan teman yang termotivasi menggapai mimpi, tidak suka bergosip, hingga lingkungan suportif tanpa saling sikut satu sama lain.
Mama juga bisa menawarkan anak pada beragam kegiatan yang meningkatkan keterampilan seperti pelatihan atau bergabung dalam komunitas. Hal ini dapat mencegah anak untuk selalu berfokus pada kekurangannya, dan menemukan atau meningkatkan kelebihan yang ia miliki.
4. Menuliskan hal-hal yang anak sukai dari dirinya sendiri
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, setiap manusia memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Inilah yang membuat manusia memiliki keindahan dan keunikannya satu sama lain.
Meskipun begitu, ada sebagian orang yang lebih berfokus pada kekurangan diri, termasuk anak remaja. Terkadang, respons yang muncul pada remaja seperti kurang percaya diri, minder, dan merasa tidak berharga.
Tentu Mama tidak ingin kan jika anak terus menerus kurang percaya diri? Untuk mengatasinya, cobalah mengajak anak membuat daftar mengenai hal-hal yang ia sukai dari dirinya sendiri. Mama juga bisa ikut menulis ini untuk diri Mama sendiri lho!
Ini bisa dimulai dari penampilan wajah, fisik, hingga sampai pada kepribadian dan kemampuan. Minta anak untuk membaca daftar tersebut setiap kali ia merasa down atau merasa menjadi orang yang tidak berharga.
5. Segera hentikan ketika anak membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Pada dasarnya, setiap manusia itu berkompetisi untuk menjadi yang paling terbaik diantara yang lain. Alhasil, perbandingan antar satu sama lain ini seakan bukan hal yang aneh.
Namun terkadang, ketika anak membandingkan dirinya dengan orang lain atau figur publik di media sosial, yang ada hanyalah kekecewaan. Entah karena anak merasa kualitasnya jauh di bawah mereka atau merasa bahwa tidak semenawan mereka.
Ketika Mama melihat anak membandingkan dirinya dengan orang lain, sebisa mungkin hentikanlah. Beri tahu anak bahwa orang yang ia lihat tersebut, hanya menampilkan hal-hal yang terbaik dari dirinya dan kehidupannya, namun ada hal di baliknya yang anak tidak ketahui.
6. Mengajak anak untuk banyak bersyukur
Apabila anak remaja mama mengalami krisis kepercayaan diri, maka jangan buat hati semakin terguncang dengan mengabaikannya atau tidak mengakui perasaannya. Salah satu cara yang harus Mama lakukan adalah selalu mengajaknya untuk bersyukur.
Bahwa dengan bersyukur, anak dapat menimbulkan rasa rileks dan optimisme. Bahkan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan tekanan darahnya. Selain itu, rasa syukur akan membuat anak menemukan dan mengakui kebaikan dalam hidup.
Termasuk memiliki kecenderungan untuk memperkuat emosi positif, kegembiraan dan kepuasan.
7. Biarkan anak memilih gayanya sendiri
Ketika anak merasa kurang percaya diri dengan fisiknya, biarkan ia mencari gaya unik dengan rambut dan pakaiannya. Hal ini dapat mengembangkan kekuatan yang luar biasa untuk menumbuhkan harga diri dan kepercayaan diri.
Agar anak merasa unik dan memiliki nilai yang berbeda dari orang lain, Mama bisa membantunya mencari gaya rambut atau pakaian yang sesuai dengan bentuk wajah dan tubuhnya.
Menemukan identitas melalui penampilan dapat memberikan manfaat positif bagi kepercayaan diri. Ingat, rambut bisa tumbuh, dan gaya akan berubah, tidak apa-apa jika tidak sesuai dengan preferensi Mama selama apa yang dilakukan anak tidak melanggar aturan dalam budaya.
Nah itulah tujuh cara menumbuhkan body positivity pada anak remaja.
Perlu diingat bahwa orangtua memiliki peran besar dalam membangun kepercayaan diri anaknya, maka sangat penting untuk mempertimbangkan tanggung jawab ini dengan serius.
Jika anak menunjukkan masalah pada kepercayaan diri dan memengaruhi kehidupan sosialnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dan mencari bantuan profesional dari terapis.
Baca juga:
- 7 Sikap Orangtua yang Menghilangkan Kepercayaan Diri Anak, Hindari Ma
- 6 Cara Mengatasi Anak Remaja yang Gampang Insecure
- 7 Cara Atasi Remaja yang Suka Membandingkan Diri di Medsos