Ciri-Ciri Pubertas pada Anak Laki-Laki yang Perlu Mama Tahu
Anak perlu didampingi pada masa-masa pubertas ini ya, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pubertas merupakan proses perubahan fisik di mana tubuh anak menjadi dewasa, yang dimulai dari lonjakan produksi hormon, dan pada gilirannya menyebabkan sejumlah perubahan fisik.
Seorang anak laki-laki mengalami banyak perubahan penting selama masa pubertas. Ada beberapa ciri-ciri yang terlihat, seperti tubuh semakin besar, suara berubah, dan rambut tumbuh di badan, dan lain-lain.
Kebanyakan anak laki-laki memulai pubertas antara usia 9 hingga 14 tahun. Namun perlu diingat bahwa pubertas dimulai ketika tubuh anak laki-laki sudah siap, dan setiap anak bertumbuh dengan kecepatannya sendiri-sendiri.
Lalu apa saja ciri-ciri anak laki-laki yang sedang dalam masa pubertas? Berikut ini Popmama.com akan membahas selengkapnya di bawah ini. Yuk simak informasinya Ma!
1. Bentuk tubuh yang semakin berkembang dan bertambah tinggi
Secara eksternal, Mama mungkin memperhatikan tubuh anak laki-laki mama yang mulai tumbuh, tetapi sebelum itu terjadi, anak mungkin terlihat seperti bertambah gemuk pada lengan dan kakinya.
Berikutnya adalah lonjakan pertumbuhan tinggi, yang seringkali sekitar usia 13. Bahunya akan melebar dan otot-ototnya juga akan berkembang.
Kemudian anak juga akan menjadi lebih kuat dan bertenaga secara nyata, dan ia dapat mengembangkan atau meningkatkan kekuatan tubuhnya dengan memulai rutinitas latihan olahraga yang teratur.
2. Lebih sering berkeringat, hingga muncul jerawat dan rambut di wajah
Kebersihan pribadi mungkin salah satu perubahan terbesar bagi anak laki-laki. Perubahan ini menjadi lebih sulit ketika anak tidak terbiasa untuk mencuci tangan atau mandi. Namun, anak sekarang perlu memperhatikan hal-hal ini karena ia mulai lebih banyak berkeringat dan mengembangkan bau badan.
Anak mungkin akan bertanya pada Mama tentang mencukur rambu-rambut yang muncul dari wajahnya, atau bertanya tentang antiperspiran. Selain itu, hormon yang meningkat juga akan menghasilkan lebih banyak minyak di kulitnya dan menyebabkan rentan berjerawat
Sehingga usia ini adalah waktu yang tepat untuk mengenalkannya anak pada rutinitas perawatan kulit sederhana dan bersih.
3. Pertumbuhan penis dan testis
Tanda pertama pubertas sebenarnya dimulai dengan pertumbuhan testis dan skrotum yang akan berlipat ganda volumenya pada anak laki-laki mama. Hal ini karena penis dan buah zakar yang akan mulai tumbuh saat ia memasuki masa pubertas, begitu juga dengan rambut kemaluannya.
Penis dimulai dengan bertambah panjang, diikuti dengan melebar. Dilansir dari verywellfamily.com, sekitar sepertiga anak laki-laki memiliki benjolan kecil seperti mutiara, yang disebut papula, di penisnya.
Benjolan ini terlihat seperti jerawat dan normal serta tidak berbahaya, meskipun bersifat permanen. Jelaskan kepada anak bahwa pertumbuhan ini terjadi untuk sementara waktu, dan kemungkinan besar anak akan memiliki sedikit kendali atas perubahan pada tubuhnya ini.
Namun dengan menjelaskannya sejak dini, dapat membantu anak menerima perubahan ini lebih baik seiring bertambahnya usia.
4. Perubahan suara yang menjadi lebih berat
Suara anak dapat berubah ketika percepatan pertumbuhannya mulai sedikit melambat. Ini terjadi karena pita suara dan kotak suaranya atau laring juga bertambah massanya.
Sebelum suaranya berubah total, suaranya mungkin akan menjadi lebih pecah dan tinggi. Dan pubertas ini menunjukkan suara anak dari tinggi ke rendah dengan cepat, yang mungkin bisa membuatnya jadi lebih malu dan tidak percaya diri, sehingga Mama juga perlu memerhatikan hal ini.
5. Dada dan payudara yang membesar
Ketika anak laki-laki mama sedang dalam masa pubertas, jaringan payudaranya mungkin sedikit membesar selama satu atau dua tahun karena beberapa hormonnya berubah menjadi estrogen.
Bagi sebagian besar anak laki-laki perubahan ini bisa bersifat sementara dan tidak berlebihan. Namun, pada beberapa anak laki-laki, perubahan pada payudara ini bisa lebih jelas terlihat. Terutama jika anak mengalami kelebihan berat badan.
Jika area payudara anak tampak membengkak secara berlebihan atau pembengkakan terjadi sebelum pubertas atau di kemudian hari, segera berkonsultasi pada ahli kesehatan, karena mungkin ada masalah medis yang menyebabkan pembengkakan ini, bukan karena hormon.
6. Perubahan suasana hati
Seperti anak perempuan, anak laki-laki juga dapat mengalami perubahan suasana hati karena perubahan hormonal, fisik, dan emosional yang mereka alami. Sehingga, Mama perlu bersabar dan memberikan pengertian pada anak bahwa kondisi ini juga akan berlalu.
Pubertas pada anak laki-laki juga dapat diukur melalui tahap Tanner atau yang seringkali disebut sebagai skala Tanner. Tahapan ini dapat membantu Mama dalam mengidentifikasi pola pertumbuhan anak.
Tahapan Tanner dari Perkembangan Seksual
Anak laki-laki akan berkembang secara fisik dalam tahapan tertentu yang sering disebut tahapan Tanner. Tahapan ini seringkali membantu orangtua serta dokter anak untuk dapat menentukan pada tahap apa remaja berada, dan apakah itu diharapkan untuk usianya.
Tahapan tanner meliputi hal-hal berikut ini:
Peringkat Kematangan Seksual 1 (Tahap prapubertas): Testis kecil dan lingga (penis) seperti anak kecil, serta belum ada rambut kemaluan.
Peringkat Kematangan Seksual 2 (Dari 10 tahun hingga 15 tahun): Volume dan ukuran testis mulai bertumbuh. Penis tidak memiliki sedikit pembesaran, namun skrotum menjadi memerah, lebih tipis, dan lebih besar. Beberapa bulu kemaluan menjadi terlihat panjang, lurus, dan agak gelap.
Peringkat Kematangan Seksual 3 (Dari 10 tahun hingga 16 tahun): Testis terus membesar dalam ukuran dan volume. Penis menjadi lebih panjang sekaligus pertumbuhan skrotum yang terus membesar. Rambut kemaluan menjadi lebih gelap, lebih keriting, lebih banyak muncul.
Peringkat Kematangan Seksual 4 (Dari 12 tahun hingga 17 tahun): Buah zakar terus membesar dengan penis yang terus bertambah panjang dan sekarang menjadi lebih besar. Skrotum tumbuh lebih besar dan juga menjadi gelap. Rambut kemaluan kasar, lebih tebal, dan keriting, meskipun jumlah rambutnya lebih sedikit daripada yang dimiliki orang dewasa.
Peringkat Kematangan Seksual 5: Testis berukuran dewasa atau lebih dari 20 ml volume. Skrotum dan penis berukuran dan berbentuk orang dewasa. Rambut kemaluan memiliki ketebalan dan volume normal seperti pada orang dewasa.
Tahapan Tanner di atas dapat membantu Mama dalam menentukan tahapan perkembangan seksual anak. Namun, dalam beberapa kasus terjadi keterlambatan dalam perkembangan seksual pada masa pubertas.
Penyebab Pubertas Anak yang Tertunda
Jika anak mama belum mulai pubertas pada usia 14 tahun, dilansir dari verywellfamily.com, berarti testis dan penisnya belum mulai tumbuh, ini dianggap sebagai pubertas tertunda. Kebanyakan anak laki-laki dengan pubertas yang tertunda, tidak mengalami gangguan kesehatan apapun dan pada akhirnya akan mengalami pubertas.
Lebih dari dua pertiga anak laki-laki mewarisi pubertas yang tertunda ini dari salah satu atau kedua orangtuanya yang juga memulai pubertas terlambat. Pada anak laki-laki, ini dapat didefinisikan sebagai tidak adanya peningkatan ukuran testis pada usia 14 tahun atau terus menjalani pubertas selama lebih dari lima tahun setelah dimulainya.
Mayoritas anak laki-laki yang dengan pubertas yang tertunda juga memiliki tubuh yang lebih pendek dibandingkan dengan anak laki-laki lain seusianya, tetapi ini hanya karena ia belum mengalami percepatan pertumbuhan.
Namun, jika anak mama menderita penyakit kronis seperti penyakit sel sabit, penyakit radang usus, atau fibrosis kistik, menyebabkan pubertas yang dimulai lebih lambat dari biasanya.
Selain itu, sejumlah kecil anak laki-laki yang memiliki kondisi isolated gonadotropin deficiency (IGD), menyebabkan anak tidak memproduksi hormon Luteinizing hormone (LH) dan Follicle-stimulating hormone (FSH) dalam jumlah yang memadai. Kondisi ini biasanya dimulai saat lahir dan biasanya diobati dengan suntikan testosteron.
Sejumlah kecil anak laki-laki juga mengalami sesuatu dengan testisnya yang menyebabkan pubertas tertunda. Testosteron adalah pengobatan utama untuk masalah semacam ini.
Pentingnya Pendampingan Mama Saat Anak Alami Masa Pubertas
Anak laki-laki yang sedang dalam masa pubertas seringkali menjadi sulit terbuka. Remaja laki-laki biasanya menjadi kurang banyak bicara dan menarik diri dari orangtua. Sehingga, Mama perlu jaga jalur komunikasi tetap terbuka dan bicarakan dengan anak tentang perubahan yang dialaminya.
Tetap terhubung dengan anak dengan membahas hal-hal seperti olahraga, sekolah, atau apa pun yang dia sukai. Hal ini juga akan membantu anak merasa nyaman untuk bercerita kepada Mama ketika ia perlu membicarakan sesuatu yang penting.
Jika Mama memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang bagaimana anak berkembang melalui masa pubertas, bicarakan dengan ahli kesehatan.
Dokter dapat menentukan apakah anak remaja mama tumbuh dan berkembang seperti yang tahapan yang sesuai, serta membantu Mama memahami proses biologi yang sedang bekerja.
Dalam kasus pubertas tertunda, ada kemungkinan penis dan testis secara bertahap mulai membesar dan anak tidak menyadarinya.
Dokter dapat membantu dengan pemeriksaan fisik dan dapat menjalankan beberapa tes pada hormon anak laki-laki mama untuk melihat apakah ada masalah pada kesehatannya.
Setelah mengetahui ciri-ciri pubertas anak laki-laki di atas, semoga Mama dan Papa bisa mendampingi remaja mama di rumah ya.
Baca juga:
- 7 Cara Ampuh Supaya Papa Bisa Lebih Dekat dengan Anak
- 4 Tahap Pendidikan Seks untuk Anak, Lakukan Pendekatan ke Anak Yuk
- 5 Hal yang Perlu Didiskusikan dengan Anak Perempuan Mengenai Pubertas