TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perkiraan Proses Terjadinya Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' 16 Mei

Apakah masyarakat Indonesia bisa melihat fenomena astronomi yang indah ini?

space.com

Salah satu fenomena alam yang akan terjadi di bulan Mei 2022 ini adalah Gerhana Bulan Total atau 'Blood Moon'. Pemandangan alam yang indah ini ini akan terjadi pada tanggal 15-16 Mei di sebagian besar wilayah Benua Amerika, Eropa, dan Afrika.

Berbeda dengan gerhana Matahari total yang seringkali membutuhkan perjalanan jauh untuk melihatnya dengan mudah, gerhana Bulan umumnya dapat diamati dari halaman belakang rumah sendiri lho!

Lantas, apakah seperti apa proses terjadinya Gerhana Bulan Total 16 Mei?

Berikut perkiraan proses terjadinya Gerhana Bulan Total 16 Mei, yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini! Apakah bisa dilihat di Indonesia?

1. Fenomena Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' menjadi yang paling ditunggu-tunggu

timeanddate.com

Gerhana Bulan Total merupakan fenomena astronomi yang paling ditunggu-tunggu di bulan ini. Fenomena yang indah ini akan terjadi pada tanggal 15-16 Mei.

Gerhana Bulan Total terjadi ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada di satu garis lurus, dan Bulan masuk ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi.

Dilansir dari Time and Date, gerhana sebagian akan dimulai sekitar pukul 22:28 EDT pada 15 Mei (atau 09.29 WIB pada 16 Mei). Sedangkan 'Blood Moon' akan mencapai titik tertingginya pada 16 Mei pukul 12:11 EDT (atau 11.11 WIB).

Jika cuaca cerah, masyarakat di sebagian besar Amerika Utara, seluruh Amerika Selatan, Eropa Tengah dan Barat, dan sebagian besar Afrika (kecuali bagian paling timur), akan memiliki salah satu tontonan alam yang paling indah ini.

Gerhana ini menjadi gerhana ke-34 dari 72 gerhana dalam siklus Saros 131. Lebar gerhana mencapai 1,4137 kali diameter Bulan untuk umbra dan 2,3725 kali diameter Bulan untuk penumbra.

2. Proses terjadinya gerhana bulan total diperkirakan membutuhkan waktu 3 jam, 27 menit, dan 58 detik

timeanddate.com

Gerhana dimulai ketika bulan memasuki penumbra, atau bagian luar bayangan bumi yang samar, sekitar satu jam sebelum mulai bergerak ke umbra, bayangan gelap bagian dalam bumi. Namun, penumbra tidak terlihat oleh mata sampai bulan tenggelam dalam-dalam di dalamnya.

Jika memiliki mata tajam, penumbra pertama dapat terlihat sebagai "noda" samar di bagian kiri piringan bulan pada atau sekitar 22:10 EDT pada 15 Mei (0210 GMT pada 16 Mei), selama bulan berada di atas cakrawala.

Bagian yang paling terlihat dari gerhana ini akan datang ketika bulan mulai memasuki umbra. Bulan diperkirakan membutuhkan waktu 3 jam, 27 menit dan 58 detik untuk melewati umbra sepenuhnya.

Pada saat inilah, masyarakat di sebagian besar Amerika Serikat timur dan tengah serta Kanada akan dapat melihat bulan memasuki umbra.

Sedangkan mereka yang berada di Amerika Utara bagian barat, di sebelah kiri garis yang membentang dari sekitar San Diego, Salt Lake City, Billings, Montana, ke Pas, Manitoba, akan melihat bulan terbit sudah dalam gerhana.

3. Fase totalitas gerhana akan berlangsung selama 85,5 menit

cedarjuice.com

Untuk lokasi di mana bulan tetap berada di atas cakrawala, fase totalitas gerhana akan berlangsung selama 85,5 menit, dimulai sekitar pukul 11:28 malam EDT pada 15 Mei (3.28 GMT pada 16 Mei).

Selama gerhana bulan penuh, meski bulan akan sepenuhnya tenggelam dalam bayangan Bumi, kemungkinan bulan masih tidak akan hilang dari pandangan.

Sebaliknya, bulan akan tampak berubah menjadi warna merah tembaga. Ini adalah efek yang disebabkan oleh atmosfer Bumi yang membengkokkan atau membiaskan sinar matahari ke dalam bayangan.

Karena bayangan umbral Bumi berbentuk kerucut dan meluas ke luar angkasa sejauh sekitar 864.000 mil (1,39 juta kilometer), sinar matahari akan disaring melalui semacam "matahari terbenam ganda", di sekeliling tepi Bumi, ke dalam bayangannya dan kemudian ke bulan.

4. Meski aman dan mudah ditonton, sayangnya fenomena ini tidak dapat dilihat dari Indonesia

Freepik

Dilansir dari Space, akan sangat mudah melihat fenomena Gerhana Bulan Total ini. Tidak seperti gerhana Matahari yang memerlukan tindakan pencegahan khusus untuk mencegah kerusakan mata, maka gerhana Bulan sangat aman untuk ditonton.

Jika Mama dan anak ingin mengamati fenomena ini, yang diperlukan sebenarnya hanyalah mata, tapi penggunaan teropong atau teleskop dapat memberikan pemandangan yang jauh lebih bagus.

Namun sayangnya, fenomena gerhana pertama yang terjadi di tahun 2022 ini tidak dapat dilihat dari Indonesia,karena Bulan sudah di bawah ufuk.

Nah itulah informasi seputar perkiraan proses terjadinya Gerhana Bulan Total 16 Mei. Meski tak bisa dilihat dari Indonesia, jangan khawatir dulu ya, karena gerhana berikutnya diperkirakan akan terjadi lagi pada 8 November 2022 mendatang. 

Baca juga:

The Latest