Waspadai! 5 Hal yang Menyebabkan Anak Suka Menyontek Sejak Kecil
Kejujuran adalah hal yang lebih penting untuk mengukur kemampuan diri sendiri
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyontek menjadi salah satu kebiasaan buruk yang kerap kali dilakukan oleh banyak pelajar. Bahkan, di sekolah, hal semacam ini justru sering terjadi dan sudah bukan menjadi rahasia umum.
Sayangnya, anak-anak justru menjadikan hal ini sebagai kebiasaan yang terus terbawa hingga dewasa. Jelas saja hal semacam ini dapat memberikan dampak yang buruk bagi anak ke depannya. Biasanya, anak-anak yang memiliki kebiasaan menyontek justru didasari oleh beberapa sebab.
Lantas, apa saja hal yang membuat seorang anak suka menyontek?
Berikut Popmama.com telah merangkumnya beberapa hal yang menyebabkan anak suka menyontek sejak kecil. Atasi penyebabnya agar kebiasaan tidak berkembang ya Ma!
1. Ketidaktertarikan pada tugas atau materi
Anak mama pada awalnya mungkin tidak suka menyontek, karena ia masih mengikuti materi dengan baik dan mampu mengerjakan tugas serta ujiannya dengan baik.
Namun meningkatnya kesulitan membuat anak bertemu dengan materi yang tidak dimengertinya, hingga mungkin pernah mendapatkan nilai buruk. Di saat inilah anak bisa mulai menunjukkan ketidaktertarikan pada tugas atau materi ujian tersebut.
Bukan semakin keras dalam belajar dan memahaminya, sebaliknya anak menyerah dan mengandalkan kemampuan orang lain. Pepatah "Kalah sebelum berjuang" mungkin cocok untuk menggambarkan alasan anak yang satu ini.
Untuk itu, penting bagi orangtua agar memberi tahu anak bahwa ia boleh meminta bantuan ketika tidak memahami tugas atau materi. Ia bisa meminta Mama Papa untuk mengajarinya, atau meminta gurunya menjelaskan sampai ia paham.
2. Ingin mendapat nilai bagus
Setiap anak tentu ingin mendapatkan nilai yang bagus dalam tugas dan ujiannya. Keinginan ini juga terkadang berasal dari ekspektasi yang diharapkan orangtuanya. Namun apa jadinya jika keinginan ini membuat anak mengembangkan kebiasaan menyontek?
Menetapkan ekspektasi yang tinggi tanpa mengajarinya berusaha sendiri, dapat membuat anak menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan nilai yang bagus tersebut.
Maka dari itu, sebaiknya orangtua tak hanya meminta anak untuk mendapatkan nilai yang bagus, namun juga mengajarinya bagaimana berusaha, menghargai proses belajar, bangkit dari kesalahan, dan percaya pada kemampuan diri sendiri.
3. Takut gagal
Hampir dari kita semua takut mengalami kegagalan. Jika orang dewasa dapat lebih mengelola rasa takut kegagalan ini dengan baik, belum tentu anak-anak yang masih belia bisa mengelolanya dengan benar.
Rasa takut akan tidak naik kelas atau dicap sebagai murid yang gagal oleh guru bisa membuat anak memilih untuk menyontek. Padahal, kegagalan ini bisa menjadi batu loncatan yang baik bagi seorang siswa, jika dikelola dengan positif.
Penting bagi Mama untuk memberi tahu anak bahwa wajar jika mengalami kegagalan dalam hidup. Namun bagaimana bangkit dan belajar dari kegagalan tersebut adalah sebuah hal yang penting. Jangan sampai satu kegagalan membuat anak menyerah dan memilih untuk berbuat buruk ya!
4. Penundaan atau manajemen waktu yang buruk
Walaupun bermain dan istirahat juga penting bagi anak-anak pelajar, jangan sampai kegiatan ini menunda kewajibannya yaitu menyelesaikan PR dan belajar. Jika anak terlalu asyik menonton televisi, ia mungkin tidak akan memiliki waktu untuk mengerjakan PR dan belajar.
Alhasil, anak lupa mengerjakan PR dan menyontek tugas temannya dengan terburu-buru di pagi hari, atau menyontek ujian temannya karena tidak sempat belajar.
Inilah pentingnya memiliki jadwal rutinitas harian dan jadwal PR. Jika jadwal-jadwal ini dilakukan secara konsisten, dapat membantu anak mengerjakan PR-nya dan belajar tepat waktu. Sehingga anak tidak perlu terburu-buru, dan memiliki persiapan belajar lebih banyak menjelang ujian.
5. Percaya tidak akan ketahuan saat menyontek
Dilansir dari Rochester Institute of Technology, salah satu penyebab anak suka menyontek adalah kepercayaannya bahwa tidak akan ketahuan saat menyontek. Di pengalaman sebelumnya, anak mungkin telah menyontek satu atau dua kali, tidak ketahuan, dan memberikan nilai yang baik.
Iniah yang bisa membuat anak mungkin tergoda untuk menyontek, karena ia tak perlu berusaha keras namun menghasilkan nilai yang tinggi. Namun tak menutup kemungkinan, anak ketahuan menyontek di masa depan.
Akhirnya, ia dimarahi guru, dikeluarkan dari ruang kelas, hingga tugas atau ujiannya tidak diterima. Bukan mendapatkan nilai baik, anak akan mendapatkan banyak masalah baru, kan?
Kini Mama telah mengetahui apa saja lima hal yang menyebabkan anak suka menyontek sejak kecil. Tak satu pun alasan yang dapat diterima untuk menjiplak, menyontek, atau melakukan tindakan ketidakjujuran akademik lainnya.
Anak yang memilih untuk menyontek tidak menghargai kerja keras orang lain di kelas. Meskipun ada alasan untuk menyontek, kejujuran adalah hal yang penting untuk mengukur kemampuan diri sendiri.
Baca juga:
- 8 Cara Meningkatkan Semangat Anak yang Menghadapi Kegagalan
- 9 Tips Mengajarkan Keterampilan Manajemen Waktu pada Anak
- 10 Pesan untuk Anak Ketika Sedang Kurang Motivasi Belajar