Jangan Dibiarkan, inilah 7 Hal yang Terjadi Ketika Anak Malas Mandi
Seringkali dianggap sepele, malas mandi ternyata bisa menyebabkan penyakit kulit lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama pandemi, anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Karena jarang ke luar rumah, seringkali membuat remaja jadi malas mandi, melewatkan waktu mandi, hingga tidak mandi selama beberapa hari.
Seberapa sering anak harus mandi sebenarnya tergantung pada jenis kulit dan tingkat aktivitasnya.
Meskipun tidak ada risiko kesehatan yang serius ketika anak jadi jarang mandi, ada beberapa efek yang harus diperhatikan, terutama jika ia memiliki kecenderungan terhadap kondisi kulit tertentu.
Kira-kira apa yang terjadi pada tubuh anak jika tidak mandi? Dilansir dari Bustle, berikut Popmama.com akan membahas informasi selengkapnya di bawah ini!
1. Terjadi perubahan rasio bakteri baik dan jahat pada kulit anak
Kulit adalah penghalang penting antara bakteri berbahaya, jenis yang dapat membuat anak sakit. Sehingga, mandi dapat mencegah kuman masuk ke tubuh, terutama yang masuk dari mulut, hidung, dan mata.
Selain itu, mandi dapat meningkatkan rasio bakteri baik tubuh, jenis yang membantu mencerna makanan dan umumnya membuat tubuh tetap sehat untuk melawan bakteri jahat.
Jadi, ketika anak melewatkan mandi, ia membiarkan satu hari berlalu di mana tubuh akan lebih rentan terhadap bakteri berbahaya. Dan ketika anak melewatkan satu hari lagi, itu hanya menambah peluangnya untuk rentan terhadap bakteri jahat.
“Manusia terpapar banyak bakteri sepanjang hari. Dengan tidak mandi, bakteri ini akan tetap berada di kulit dan membuatnya berisiko terkena berbagai jenis infeksi, termasuk infeksi kulit dan dada." ujar Dr. Aishah Muhammad, M.D., seorang dokter anak dan pelatih pribadi
2. Meningkatkan kemungkinan anak sakit
Saat anak mandi, ia membersihkan kuman yang ditemui sepanjang hari, termasuk yang dapat masuk ke tubuh melalui mata, mulut, dan hidung dan membuatnya sakit.
Namun, jika anak meluangkan waktu untuk mandi dan mencuci tangan secara konsisten, ini dapat membantunya mencegah penyakit.
“Dengan tidak mencuci tangan dan mandi, lebih mungkin memiliki sejumlah bakteri berbeda di tangan dan wajah. Ini membuatnya berisiko terkena flu atau infeksi karena bakteri mungkin ada dan dapat membuat tubuh terkena efeknya." kata Dr. Muhammad.
3. Wajah dan tubuh bisa berjerawat
Jika remaja mama tidak mandi secara teratur, kulit bisa menjadi berminyak, dan ini menyebabkan noda dan jerawat. Kulit akan lebih berkeringat di siang hari terutama jika cuaca panas, dan tidak mandi di sore hari membuat bakteri ini tidak dihilangkan atau dibersihkan secara menyeluruh.
“Sebum yang dihasilkan oleh kulit menumpuk saat tidak dibersihkan. Ini, bersama dengan bakteri yang hidup di kulit, dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan munculnya bintik-bintik.” kata Dr. Muhammad.
Meskipun mencuci muka di pagi dan sore hari dapat membantu melindungi wajah dari jerawat, mandi membantu memastikan bahwa anak tidak mengembangkan jerawat di tubuhnya.
4. Mengeluarkan bau tak sedap
Menurut sebuah studi dalam jurnal Microbiome di tahun 2018, bahwa bau badan tidak disebabkan oleh keringat, tetapi sebenarnya hasil dari gas yang dikeluarkan bakteri saat mereka mengonsumsi protein dan asam lemak tubuh.
Ketika anak melewatkan mandi selama beberapa hari, itu dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan bau yang berpotensi tidak menyenangkan.
“Bau badan terbentuk secara alami sebagai akibat dari bakteri pada kulit yang memecah keringat menjadi asam. Dengan tidak mandi sambil terus berkeringat, bau tidak sedap akan semakin parah.” ujar Dr. Muhammad.
Pastikan anak tidak melewatkan mandi selama berhari-hari, hal ini untuk mencegah bau badan. Meskipun deodoran, parfum, dan tisu terkadang dapat membantu menghilangkan bau, mereka hanya menutupi bau yang akan tetap ada setelah produk hilang.
Dan mandi menghilangkan bau dengan membersihkan bakteri sepenuhnya.
5. Membuat kulit menjadi lebih kering
Jika anak memiliki kondisi kulit seperti eksim, mandi secara teratur dapat membantu mencegah timbulnya penyakit kulit. The National Eczema Organization merekomendasikan mandi sekali sehari untuk menggantikan kelembapan di kulit.
Tapi cobalah untuk menjaga pancuran di sisi yang lebih pendek dan pastikan airnya tidak terlalu panas. Setelah itu, memijat kulit dengan pelembab setelah mandi.
“Kulit mati dan lemak secara alami berkumpul di lapisan atas kulit. Dengan tidak mandi, penumpukan ini bisa membuat kulit terasa gatal dan kering,” Dr. Muhammad.
6. Rambut bisa berminyak
Jika rambut remaja mama termasuk jenis berminyak, itu bisa mulai semakin berminyak setelah dua hari tanpa mandi. Alasan ini juga sama seperti ketika muncul jerawat setelah satu atau dua hari tidak mandi, karena minyak yang dihasilkan membuat rambut berminyak.
“Kelenjar sebaceous melepaskan zat berminyak yang disebut sebum yang membuat rambut bersinar alami, namun, ketika sebum berlebih menumpuk, itu bisa menyebabkan rambut berminyak,” kata Dr. Muhammad.
Dr. Muhammad menambahkan, rambut secara alami memerangkap kelembapan pada kulit kepala. Dengan tidak mencuci selama beberapa hari, lemak, sel-sel kulit kotor dan mati akan menumpuk sehingga membuat kulit kepala gatal dan kering.
7. Mengembangkan masalah kulit seperti dermatitis neglecta
Walaupun ini jarang terjadi, tetapi masalah kulit dapat berkembang ketika anak menunda mandi selama berhari-hari.
“Dermatitis Neglecta (DN) adalah kondisi kulit yang dapat berkembang sebagai akibat dari tidak menjaga kebersihan di mana sel-sel kulit mati menumpuk dan menyebabkan bercak pada kulit,” kata Dr Muhammad.
Kondisi ini bisa terjadi ketika kotoran menumpuk di kulit karena keringat tidak dibersihkan. Ada baiknya untuk mewaspadai risiko dermatitis neglecta, tapi itu bukan masalah besar jika anak hanya melewatkan mandi sesekali.
Itu benar-benar hanya terjadi ketika kulit secara konsisten tidak dicuci dengan benar. Namun, jika anak melewatkan mandi lebih sering dari biasanya, dan Mama mulai melihat bintik-bintik coklat pada kulit anak, Mama mulai harus mengingatkan anak untuk mandi lebih sering.
Selain itu, penting juga menghubungi dokter, terutama untuk mengetahui apakah remaja memerlukan perawatan topikal untuk membantu menghilangkan masalah tersebut atau perawatan lainnya.
Nah itulah beberapa hal yang terjadi ketika anak jarang mandi. Rasa malas mandi ketika lebih banyak menghabiskan waktu di rumah memang dapat terjadi lebih sering daripada biasanya, terlebih lagi jika anak menganggap ia tidak ke mana-mana dan merasa tak ada kuman atau bakteri di tubuhnya.
Namun, kuman dan bakteri bisa datang dari mana saja. Mandi minimal satu kali sehari bisa dilakukan namun dengan catatan anak tidak berkeringat. Jika ia berkeringat atau beraktifitas berat, mandi dapat dilakukan minimal dua kali sehari.
Baca juga:
- Jangan Marah, Ma! Ini 8 Hal Jorok yang Pasti Dilakukan Anak-anak
- Yuk Coba Hypnoparenting! Solusi Kekinian dalam Mengasuh Anak
- Anak Sering Keluhkan Bosan? Mama Bisa Lakukan 5 Solusi Ini