Mengenal Kondisi Geografis Pulau Jawa Berdasarkan Peta
Pulau Jawa merupakan pulau yang memiliki beragam kekayaan alam
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pulau Jawa, sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia, memiliki kondisi geografis yang sangat beragam dan menarik untuk dijelajahi.
Melalui peta, anak dapat mengamati dengan teliti berbagai fitur geografis yang membentuk karakteristik unik pulau ini.
Dari pesisir pantai yang panjang hingga pegunungan yang menjulang tinggi, Pulau Jawa menawarkan panorama yang mengagumkan. Letaknya yang strategis juga membuatnya kaya akan biodiversitas dan sumber daya alam.
Dengan menganalisis peta, anak dapat memahami luas, batas, keadaan alam, hingga nama-nama pantai atau pun gunung di Pulau Jawa.
Berikut Popmama.com telah menyiapkan informasi yang membantu anak mengenal kondisi geografis Pulau Jawaberdasarkan peta. Yuk simak!
1. Luas Pulau Jawa
Pulau Jawa merupakan pulau terluas kelima di dunia dan terluas kelima di Indonesia. Pulau Jawa memiliki luas sekitar 128.297 km², dengan panjang sekitar 1.000 km dan lebar sekitar 350 km.
Secara visual pada peta, Pulau Jawa terletak di rentang koordinat geografis antara 113°48′10″ hingga 113°48′26″ Bujur Timur dan 7°50′10″ hingga 7°56′41″ lintang selatan.
Pulau Jawa dihuni oleh sekitar 148,3 juta orang, dengan kepadatan penduduk sekitar 1175 orang per km². Pulau Jawa merupakan pusat ekonomi, politik, dan budaya Indonesia.
Enam provinsi di Pulau Jawa meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten. Di Pulau Jawa terdapat ibu kota negara Indonesia, Jakarta, serta kota-kota besar lainnya, seperti Surabaya, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta.
2. Batas Pulau Jawa
Batas wilayah Pulau Jawa terdiri dari dua komponen utama, yaitu perbatasan laut dan perbatasan daratan.
Di perbatasan laut, Pulau Jawa dikelilingi oleh perairan yang menentukan batas wilayahnya.
Di sebelah Timur, Selat Bali menjadi batas wilayah Pulau Jawa, sementara di sisi Barat, Selat Sunda membentuk batasnya. Laut Jawa membentuk batas utara, sementara Samudera Hindia membentang di selatan pulau ini.
Sementara itu, dalam konteks perbatasan daratan, Pulau Jawa juga memiliki batas yang jelas dengan pulau-pulau lain di sekitarnya.
Bagian Barat terhubung dengan Pulau Sumatra, sementara bagian Timur berbatasan dengan Pulau Bali. Di utara, Pulau Kalimantan menjadi titik pemisah, dan di selatan, Pulau Jawa berbatasan dengan Samudera Hindia.
3. Keadaan alam di Pulau Jawa
Kondisi geografis Pulau Jawa, yang dapat dipahami melalui pemetaan, tercermin dalam ragam keadaan alam yang dimilikinya.
Pulau Jawa, yang menjadi pulau terbesar ke-13 di dunia, memiliki lanskap alam yang memukau. Berbagai elemen seperti pesisir, laut, pegunungan, lembah, bukit, sungai, dan elemen lainnya mengisi pulau ini.
Sebagai contoh adalah Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Pulau Jawa dengan panjang mencapai 548 km.
Tak hanya itu, pemandangan alam Pulau Jawa seringkali dikaitkan dengan deretan gunung yang melintasi dari timur hingga barat, beberapa di antaranya masih berstatus aktif.
Wilayah pulau ini, yang terletak di zona tropis, juga ditandai dengan tanah yang subur dan produktif.
4. Kekayaan alam di Pulau Jawa
Pulau Jawa merupakan pulau yang memiliki beragam kekayaan alam. Kekayaan alam di Pulau Jawa dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sumber daya mineral, sumber daya alam hayati, dan sumber daya alam air. Berikut penjelasannya:
Sumber daya mineral
Sumber daya mineral di Pulau Jawa antara lain minyak bumi, batu bara, emas, perak, tembaga, besi, nikel, dan mangan. Sumber daya mineral ini tersebar di berbagai wilayah di Pulau Jawa, antara lain di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Sumber daya alam hayati
Pulau Jawa memiliki sumber daya alam hayati antara lain hutan, perkebunan, dan pertanian. Hutan di Pulau Jawa memiliki luas sekitar 3,5 juta hektar.
Hutan di Pulau Jawa memiliki beragam jenis flora dan fauna, antara lain pohon jati, pohon mahoni, pohon damar, pohon karet, dan pohon kelapa.
Perkebunan di Pulau Jawa antara lain perkebunan kopi, perkebunan teh, perkebunan karet, perkebunan kelapa sawit, dan perkebunan tebu.
Pertanian di Pulau Jawa antara lain pertanian padi, pertanian jagung, pertanian kedelai, pertanian ubi jalar, dan pertanian hortikultura.
Sumber daya alam air
Sumber daya alam kategori air di Pulau Jawa antara lain sungai, danau, dan air tanah. Sungai di Pulau Jawa antara lain Sungai Brantas, Sungai Bengawan Solo, Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane, dan Sungai Citarum.
Danau di Pulau Jawa antara lain Danau Toba, Danau Segara Anak, Danau Rawa Pening, Danau Tawangmangu, dan Danau Telaga Warna. Air tanah di Pulau Jawa memiliki potensi yang besar. Air tanah di Pulau Jawa dapat digunakan untuk keperluan domestik, pertanian, dan industri.
5. Nama-nama gunung di Pulau Jawa
Pulau Jawa memiliki berbagai gunung yang beragam. Salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa adalah Gunung Semeru yang mencapai 3.676 mdpl. Berikut beberapa nama gunung di Pulau Jawa:
- Gunung Semeru - Terletak di Provinsi Jawa Timur.
- Gunung Bromo - Terletak di Provinsi Jawa Timur.
- Gunung Merapi - Terletak di Provinsi Jawa Tengah.
- Gunung Merbabu - Terletak di Provinsi Jawa Tengah.
- Gunung Slamet - Terletak di Provinsi Jawa Tengah.
- Gunung Sindoro - Terletak di Provinsi Jawa Tengah.
- Gunung Lawu - Terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
- Gunung Ciremai - Terletak di Provinsi Jawa Barat.
- Gunung Gede - Terletak di Provinsi Jawa Barat.
- Gunung Pangrango - Terletak di Provinsi Jawa Barat.
Daftar ini hanya mencakup beberapa gunung dari ratusan gunung di Pulau Jawa. Maka tak mengherankan apabila pulau ini memiliki banyak lagi gunung-gunung lain dengan keindahan alam dan karakteristik unik masing-masing.
6. Nama-nama pantai di Pulau Jawa
Selain gunung, Pulau Jawa memiliki sejumlah pantai indah dengan beragam lokasi yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa di antaranya termasuk:
- Pantai Parangtritis - Yogyakarta
- Pantai Pangandaran - Jawa Barat
- Pantai Anyer - Banten
- Pantai Ancol - Jakarta Utara
- Pantai Balekambang - Jawa Timur
- Pantai Papuma - Jawa Timur
- Pantai Glagah - Jawa Tengah
- Pantai Karimunjawa - Jawa Tengah
- Pantai Sawarna - Banten
- Pantai Batu Karas - Jawa Barat
Setiap pantai memiliki pesona dan karakteristiknya sendiri, mulai dari pasir putih yang halus, ombak yang cocok untuk berselancar, hingga pemandangan matahari terbenam yang memukau.
7. Dataran tinggi dan dataran rendah di Pulau Jawa
Dataran tinggi dan dataran rendah adalah dua jenis bentuk muka bumi yang dapat ditemukan di Pulau Jawa.
Dataran tinggi adalah wilayah yang memiliki ketinggian lebih dari 200 meter di atas permukaan laut, sedangkan dataran rendah adalah wilayah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut.
Dataran tinggi di Pulau Jawa:
Dataran tinggi di Pulau Jawa umumnya terbentuk akibat proses vulkanisme. Gunung-gunung api yang meletus mengeluarkan material-material vulkanik, seperti abu, pasir, dan batuan, yang kemudian mengendap di lereng-lereng gunung.
Material-material vulkanik ini kemudian diendapkan oleh air hujan dan sungai, sehingga membentuk dataran tinggi. Berikut adalah beberapa nama dataran tinggi di Pulau Jawa beserta lokasinya:
- Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah)
- Dataran Tinggi Tengger (Jawa Timur)
- Dataran Tinggi Bromo (Jawa Timur)
- Dataran Tinggi Malang (Jawa Timur)
- Dataran Tinggi Blora (Jawa Tengah)
- Dataran Tinggi Banyumas (Jawa Tengah)
- Dataran Tinggi Cianjur (Jawa Barat)
- Dataran Tinggi Sukabumi (Jawa Barat)
Dataran rendah di Pulau Jawa:
Dataran rendah di Pulau Jawa umumnya terbentuk akibat proses sedimentasi. Material-material sedimen, seperti pasir, lumpur, dan batu, mengendap di dasar sungai, sehingga membentuk dataran rendah.
Berikut adalah beberapa nama dataran rendah di Pulau Jawa beserta lokasinya:
- Dataran Rendah Surakarta (Jawa Tengah)
- Dataran Rendah Madiun (Jawa Timur)
- Dataran Rendah Semarang (Jawa Tengah)
- Dataran Rendah Karawang (Jawa Barat)
- Dataran Rendah Bekasi (Jawa Barat)
- Dataran Rendah Demak (Jawa Tengah)
- Dataran Rendah Pemalang (Jawa Tengah)
- Dataran Rendah Blora (Jawa Tengah)
Dataran tinggi dan dataran rendah memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dataran tinggi umumnya memiliki suhu yang lebih dingin dan kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan dataran rendah. Dataran tinggi juga memiliki tanah yang lebih subur, sehingga cocok untuk pertanian.
Sementara itu, dataran rendah umumnya memiliki suhu yang lebih hangat dan kelembapan yang lebih rendah dibandingkan dataran tinggi. Dataran rendah juga memiliki tanah yang lebih datar, sehingga cocok untuk pembangunan dan industri.
Secara keseluruhan, kondisi geografis Pulau Jawa berdasarkan peta dapat memberikan wawasan mendalam pada anak tentang lokasi hingga keanekaragaman alam yang dimilikinya.
Baca juga:
- 4 Jenis Pantai Berdasarkan Geografisnya
- Kondisi Geografis Pulau Sulawesi, Pelajaran SD Kelas 5
- Kondisi Geografis Pulau Kalimantan, Pelajaran SD Kelas 5