TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Mengenal Perbedaan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif, Materi Kelas 4 SD

Memahami perbedaan kalimat aktif dan pasif membantu meningkatkan tata bahasa anak

Pexels/olia danilevich

Dalam membentuk sebuah kalimat yang tepat, penting sekali untuk membuat kalimat yang mudah dimengerti, tidak mengandung ambiguitas atau makna ganda, dan memenuhi semua elemen kalimat.

Ada berbagai jenis kalimat yang kita gunakan dalam percakapan sehari-hari dan dalam penulisan. Berdasarkan hubungan antara unsur-unsur kalimat dan maknanya, kalimat dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif.

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Belajar, anak akan mempelajari perbedaan antara kalimat aktif dan kalimat pasif.

Kali ini Popmama.com telah menyiapkan informasi seputar perbedaan kalimat aktif dan kalimat pasif, beserta contohnya, di bawah ini!

1. Apa itu kalimat aktif?

Pexels/Mikhail Nilov

Kalimat aktif adalah jenis kalimat yang subjeknya melakukan tindakan atau aksi terhadap objek. Dalam kalimat aktif, subjek bertindak atau melakukan sesuatu yang dituju kepada objek.

Dalam kalimat aktif, subjek menjadi tokoh utama yang melakukan tindakan, sehingga kalimat ini sering digunakan untuk menyoroti tindakan yang dilakukan oleh subjek tersebut.

2. Ciri-ciri kalimat aktif

Pexels/Andrea Piacquadio

Kalimat aktif memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari kalimat pasif. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kalimat aktif:

  • Subjek yang jelas: Kalimat aktif selalu memiliki subjek yang jelas yang melakukan tindakan atau aksi dalam kalimat. Subjek ini biasanya berada di awal kalimat.

  • Kata kerja aktif: Kalimat aktif menggunakan kata kerja aktif, yang menunjukkan bahwa subjek melakukan tindakan atau aksi tertentu.

  • Urutan kata yang umum: Urutan kata dalam kalimat aktif umumnya mengikuti pola subjek-predikat-objek-keterangan (SPOK) atau subjek-predikat-keterangan (SPK) di mana subjek melakukan tindakan terhadap objek.

  • Komunikasi yang lebih langsung: Kalimat aktif cenderung memberikan informasi secara langsung dan lebih mudah dipahami karena subjeknya langsung terlibat dalam tindakan.

  • Berfokus pada subjek: Kalimat aktif lebih fokus pada subjek dan menjadikannya pusat perhatian, sehingga pembaca atau pendengar lebih mudah mengidentifikasi siapa atau apa yang melakukan tindakan.

3. Contoh kalimat aktif dalam kehidupan sehari-hari

Freepik

Berikut adalah beberapa contoh kalimat aktif beserta penjelasannya:

  1. "Ani makan nasi." Kalimat ini aktif karena subyeknya (Ani) melakukan tindakan (makan) kepada objek (nasi).

  2. "Budi membaca buku cerita." Kalimat ini aktif karena subyeknya (Budi) melakukan tindakan (membaca) kepada objek (buku cerita).

  3. "Mama menyiapkan sarapan pagi." Kalimat ini aktif karena subyeknya (Mama) melakukan tindakan (menyiapkan) kepada objek (sarapan pagi).

  4. "Saya menulis surat kepada teman saya." Kalimat ini aktif karena subyeknya (saya) melakukan tindakan (menulis) kepada objek (surat) dan penerima objek (teman saya).

  5. "Mereka menggambar pemandangan indah di atas bukit." Kalimat ini aktif karena subyeknya (mereka) melakukan tindakan (menggambar) kepada objek (pemandangan indah) di lokasi tertentu (di atas bukit).

Dalam kalimat-kalimat di atas, subyek (orang atau kelompok yang melakukan tindakan) melakukan tindakan atau kegiatan terhadap objek atau penerima tindakan. Itu adalah ciri khas dari kalimat aktif.

4. Apa itu kalimat pasif?

Freepik/pressfoto

Kalimat pasif adalah jenis kalimat yang digunakan untuk menekankan tindakan yang diterima oleh objek atau subjek yang tidak melakukan tindakan tersebut.

Dalam kalimat pasif, fokus utama adalah pada apa yang terjadi pada objek atau subjek, bukan pada siapa yang melakukan tindakan.

Kalimat pasif sering digunakan dalam bahasa untuk memberikan penekanan pada objek atau hasil dari tindakan.

5. Ciri-ciri kalimat pasif

Pexels/Anthony Shkraba

Kalimat pasif memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari kalimat aktif. Berikut adalah ciri-ciri kalimat pasif:

  • Subjek yang tidak aktif: Dalam kalimat pasif, subjeknya biasanya adalah objek yang sedang mengalami tindakan atau perubahan, bukan yang melakukan tindakan itu sendiri.

  • Predikat dengan "di-": Kalimat pasif seringkali menggunakan kata "di-" sebelum kata kerja (predikat) untuk menunjukkan bahwa tindakan tersebut diterima oleh objek.

  • Penekanan pada objek: Kalimat pasif sering digunakan ketika penulis ingin memberikan penekanan pada objek atau barang yang menerima tindakan, bukan pada orang atau benda yang melakukan tindakan.

  • Informasi tentang subjek bersifat tidak wajib ada: Kalimat pasif dapat menyertakan informasi tentang siapa yang melakukan tindakan (subjek), tetapi informasi ini seringkali tidak wajib ada. Misalnya, "Buku itu sudah dibaca (oleh guru)" Di sini kalimat "oleh guru" adalah informasi tambahan yang tidak harus disertakan.

  • Bentuk pasif untuk tindakan berulang: Kalimat pasif juga digunakan untuk menyatakan tindakan yang terjadi secara berulang atau umum.

  • Biasanya lebih formal: Kalimat pasif cenderung lebih formal daripada kalimat aktif, sehingga sering digunakan dalam konteks akademik, tulisan ilmiah, atau berita.

  • Kurang langsung dan tegas: Kalimat pasif bisa terasa lebih netral atau kurang langsung daripada kalimat aktif, tergantung pada konteks. Ini bisa berguna jika penulis ingin menghindari menunjukkan siapa yang melakukan tindakan atau jika subjeknya kurang penting.

6. Contoh kalimat pasif dalam kehidupan sehari-hari

Freepik/Pressfoto

Berikut beberapa contoh kalimat pasif beserta penjelasannya:

  1. "Piala itu sudah diberikan kepada pemenang." Subjek (piala) dalam kalimat ini menjadi objek dari tindakan (diberikan kepada pemenang) tanpa menyebutkan siapa yang memberikan piala tersebut.

  2. "Kami telah diundang ke pesta malam ini." Dalam kalimat ini, subjek (kami) menerima tindakan (diundang ke pesta malam ini).

  3. "Surat itu telah ditulis oleh adik saya." Kalimat ini pasif karena subjek (surat) menjadi objek dari tindakan (ditulis oleh adik saya)

  4. "Ruang kelas akan dibersihkan setelah pelajaran selesai." Subjek (ruang kelas) dalam kalimat ini menjadi objek dari tindakan (dibersihkan setelah pelajaran selesai) tanpa menyebutkan siapa yang akan membersihkan ruang kelas tersebut.

Kalimat pasif umumnya digunakan ketika fokus ingin ditempatkan pada objek tindakan atau ketika subjeknya tidak diketahui atau tidak perlu untuk disebutkan.

7. Perbedaan kalimat aktif dan pasif

Freepik/Dragana_Gordic

Perbedaan utama antara kalimat aktif dan pasif terletak pada cara informasi disusun dalam kalimat, khususnya dalam hal subjek dan objek, serta fokusnya.

Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

Kalimat aktif:

  1. Subjek yang jelas: Dalam kalimat aktif, subjek yang melakukan tindakan ditempatkan di awal kalimat dan menjadi pusat perhatian. Subjek ini menjalankan atau melakukan tindakan terhadap objek.

  2. Urutan subjek-objek: Urutan umum dalam kalimat aktif adalah subjek diikuti oleh objek. Ini membuat kalimat menjadi lebih langsung dan mudah dimengerti.

  3. Tindakan yang jelas: Kalimat aktif menyoroti siapa yang melakukan tindakan, sehingga tindakan tersebut lebih jelas dan terfokus.

Kalimat Pasif:

  1. Fokus pada objek: Dalam kalimat pasif, fokus utama adalah objek tindakan, sedangkan subjek yang melakukan tindakan seringkali tidak disebutkan atau ditempatkan di akhir kalimat.

  2. Urutan objek-subjek: Urutan umum dalam kalimat pasif adalah objek diikuti oleh subjek (yang melakukan tindakan). Ini membuat kalimat terasa lebih tidak langsung.

  3. Subjek yang tidak selalu ditekankan: Subjek dalam kalimat pasif tidak perlu atau tidak wajib untuk ditekankan. Dalam beberapa kasus, subjek bisa dihilangkan jika tidak diperlukan.

Nah itulah perbedaan kalimat aktif dan kalimat pasif, beserta contohnya yang dapat anak pahami dengan mudah.

Pemahaman anak tentang kalimat aktif dan pasif bukan hanya tentang tata bahasa. Tetapi juga penting untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak dengan efektif dan efisien dalam berbagai situasi.

Baca juga:

The Latest