Amerika Serikat Alami Lonjakan Covid-19 Pasca Sekolah Tatap Muka
Covid-19 varian Delta yang masuk dalam klaster sekolah, ini yang bisa jadi pelajaran bagi Indonesia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penurunan kasus Covid-19 di beberapa wilayah Indonesia, membuat pemerintah menetapkan kembalinya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada sekolah yang berada di wilayah-wilayah yang menerapkan PPKM Level 3, termasuk DKI Jakarta.
Sehubungan dengan kembalinya sekolah, baru-baru ini, Amerika Serikat mencapai rekor gelombang varian Delta, yang juga menyerang anak-anak sekolah.
Agar bisa menjadi pelajaran bagi anak, orangtua, guru, dan staf, dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19 di sekolah, kali ini Popmama.com akan membahas informasi seputar apa yang dapat dijadikan pelajaran dari kasus lonjakan Covid-19 varian Delta yang menyerang anak-anak di Amerika Serikat.
Simak informasinya di bawah ini!
1. Amerika Serikat mencapai rekor angka kasus Covid-19 varian Delta tertinggi pada anak-anak
Saat ini, Amerika Serikat sedang dilanda oleh varian Delta yang memiliki penyebaran lebih cepat, termasuk pada anak-anak. Bahkan angka kasus Covid-19 varian Delta pada anak-anak, mencapai rekor.
Hal ini menyebabkan banyak rumah sakit yang merawat pasien anak-anak dengan kasus Covid-19.
Lonjakan ini juga didukung oleh sebuah hasil riset yang menemukan adanya klaster penularan Covid-19 varian Delta di sekolah di Amerika Serikat, saat kembali melangsungkan kegiatan belajar.
2. Terdapat celah saat penerapan protokol kesehatan di sekolah
Riset tersebut juga dijelaskan oleh dr. Adam Prabata, kandidat PhD in Medical Science di Kobe University, Jepang, dalam unggahan di akun media sosial miliknya.
Dalam riset tersebut ditamukan bahwa terbentuknya klaster di sekolah ini disebabkan oleh guru yang terinfeksi Covid-19 varian Delta, yang kemudian menular ke siswa. Ini terjadi akibat adanya celah dalam penerapan protokol kesehatan.
Di mana guru yang terkena Covid-19 varian Delta ini, dalam beberapa kesempatan tidak menggunakan masker. Terutama saat membaca dengan suara keras. Selain itu, ia juga belum divaksinasi dan tetap mengajar walau memiliki gejala.
Akhirnya, 12 dari 24 murid atau 50 persennya tertular Covid-19 varian Delta. Ini juga yang menyebabkan klaster Covid-19 di sekolah, menyebar hingga ke keluarga siswa.
3. Panduan pencegahan penularan Covid-19 di sekolah menurut CDC
Melihat dari kasus lonjakan Covid-19 varian Delta yang menyerang anak-anak sekolah, ada beberapa hal yang perlu anak, orangtua, guru, staf di sekolah, selalu terapkan selama menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Berikut adalah beberapa panduan dari Centers of Disease Control and Prevention untuk pencegahan penularan Covid-19 di sekolah:
- Karena varian Delta yang beredar dan sangat menular, tetap menggunakan masker dalam ruangan untuk semua siswa (usia 2 dan lebih tua), staf, guru, dan pengunjung sekolah, terlepas dari status sudah divaksinasi.
- Ketika mengalami kontak dengan seseorang yang diduga atau dikonfirmasi Covid-19, lakukan uji tes 3-5 hari setelah terpapar, terlepas dari apakah memiliki gejala atau tidak.
- Selain penggunaan masker dalam ruangan, CDC merekomendasikan sekolah untuk menjaga jarak fisik siswa setidaknya 3 kaki antara siswa lainnya di dalam ruang kelas. Hal ini untuk mengurangi risiko penularan. Ketika tidak mungkin untuk menjaga jarak fisik minimal 3 kaki, sangat penting untuk menerapkan beberapa strategi pencegahan lainnya, seperti pengujian penyaringan.
- Tes penyaringan, ventilasi, cuci tangan dan etiket pernapasan, tinggal di rumah saat sakit dan dites, pelacakan kontak yang dikombinasikan dengan karantina dan isolasi, serta pembersihan dan disinfeksi juga merupakan lapisan pencegahan penting untuk menjaga keamanan sekolah.
- Siswa, guru, dan staf harus tinggal di rumah ketika memiliki tanda-tanda penyakit menular dan dirujuk ke penyedia layanan kesehatan untuk pengujian dan perawatan.
- Untuk sekolah dengan siswa dibawah 12 tahun yang tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi, panduan ini menekankan penerapan strategi pencegahan berlapis (misalnya, menggunakan beberapa strategi pencegahan bersama-sama secara konsisten) untuk melindungi siswa, guru, staf, pengunjung, dan anggota keluarga lainnya, serta mendukung pembelajaran langsung.
Itulah beberapa informasi seputar lonjakan kasus Covid-19 varian Delta di Amerika Serikat yang menyerang anak-anak, serta apa yang perlu kita lakukan agar tidak mengalami kejadian serupa pada saat sekolah kembali dibuka.
Pastikan bahwa warga sekolah, baik itu siswa, guru, staf, orangtua murid, hingga pengunjung untuk menerapkan protokol kesehatan. Melihat dari kasus lonjakan klaster Covid-19 di sekolah di Amerika serikat, terjadi akibat warga sekolah yang tidak melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.
Sehingga penting sekali untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan. Menerapkan tindakan pencegahan dapat melindungi orang-orang yang dikasihi.
Baca juga:
- 5 Langkah Efektif untuk Cegah Penularan Covid-19 di Sekolah
- Kenali, 5 Tantangan Psikososial Anak Selama Pandemi Covid-19
- Terbaru! Perkembangan Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 0-17 Tahun