TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sejarah dan Kisah Sunan Kudus, Berdakwah dengan Toleransi

Menyebarkan agama Islam dengan menghargai budaya dan agama setempat

upload.wikimedia.org

Wali Songo dikenal sebagai sembilan tokoh penyebar agama Islam yang berperan besar dalam keberhasilan penyebaran agama Islam di Indonesia.

Salah satu anggota Wali Songo di Pulau Jawa yang dikenal dengan toleransinya dalam menghormati budaya dan agama setempat adalah Sunan Kudus.

Melalui pendekatan dakwahnya yang penuh toleransi, Sunan Kudus berhasil mengajak masyarakat di wilayah Jawa Tengah untuk memeluk agama Islam.

Ingin mengetahui sejarah dan kisah Sunan Kudus lebih lanjut?

Yuk simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini ya!

1. Kisah hidup Sunan Kudus

upload.wikimedia.org

Sunan Kudus memiliki nama asli Ja'far Shadiq. Ia lahir dari keluarga bangsawan Kerajaan Demak yang merupakan wali keturunan Arab dari orangtuanya yaitu Raden Utsman Haji dan Nyai Anom Manyuran.

Dilansir dari buku Sunan Kudus Sang Panglima Perang, ayahnya diketahui merupakan senopati Kerajaan Demak yang gugur dalam pertempuran melawan serangan Kerajaan Majapahit. Sunan Kudus lalu menggantikan posisi ayahnya tersebut. Sedangkan ibunya merupakan putri Sunan Ampel.

Jika ditarik lebih jauh lagi, jalur keturunannya sampai ke nasab Nabi Muhammad SAW melalui jalur Husain bin Ali RA.

2. Sunan Kudus menyebarkan agama Islam dengan pendekatan seni dan budaya

Freepik/Wirestock

Saat menggantikan jabatan ayahnya, Sunan Kudus memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Demak. Melalui posisi senopati itulah, Sunan Kudus menyebarkan Islam di wilayah Demak.

Selain menjabat sebagai senopati, ia juga diangkat menjadi imam besar Masjid Agung Demak, serta menjadi qadhi atau hakim di Kerajaan tersebut.

Ketika terjadi perselisihan internal di kerajaan Demak, Sunan Kudus kemudian pindah ke kawasan Tajug (yang sekarang bernama Kudus). Di kawasan Tajug ini, Ja'far Shadiq tidak lagi aktif di dunia politik dan fokus menyebarkan dakwah Islam.

Cara dakwah yang diterapkan oleh Sunan Kudus adalah melalui pendekatan seni dan budaya. Artinya, ia tidak memerintah masyarakat yang masih menganut kepercayaan animisme dan agama Hindu-Buddha, melainkan merangkulnya pelan-pelan.

Karena kharisma dan keluwesannya, Sunan Kudus akhirnya memperoleh simpati dari masyarakat.

3. Sunan Kudus memiliki empat pendekatan dalam menyebarkan agama Islam

id.wikipedia.org

Sebagai informasi tambahan, Sunan Kudus menggunakan empat pendekatan dalam menyebarkan agama Islam.

Pertama, Sunan Kudus melakukan pendekatan secara perlahan dengan membiarkan adat istiadat yang ada di masyarakat, dan mulai mengubahnya sedikit-demi sedikit. Ia juga mengedepankan jalan damai dan menghindari perpecahan selama berdakwah.

Selanjutnya, Sunan Kudus juga menghormati masyarakat Hindu untuk menarik perhatian mereka. Salah satunya dengan memberikan perintah agar tidak menyembelih sapi. Karena pada saat itu sapi adalah hewan yang disucikan oleh masyarakat setempat.

Larangan ini berawal dari cerita saat Sunan Kudus mendatangkan sapi dari India. Datangnya sapi itu membuat warga penasaran dan mendatangi Sunan Kudus. Karena dikira sapi itu akan disembelih.

Namun, ternyata ini adalah salah satu cara untuk menarik masyarakat agar memeluk Islam. Saat masyarakat sudah berkumpul, Sunan Kudus menceritakan bahwa dulu ia hampir mati karena kehausan. Lalu datanglah sapi menyusuinya.

Setelah itu ia mengatakan kepada masyarakat supaya tidak menyakiti sapi apalagi sampai menyembelihnya. Hal itu membuat masyarakat semakin tertarik padanya.

Kemudian Sunan menarik perhatian pemeluk agama Buddha, yaitu dengan memberikan nuansa Buddha pada setiap arsitektur bangunan. Misalnya seperti bangunan menara Kudus, yang memiliki corak bangunan Hindu-Buddha-Islam sampai saat ini.

Pendekatan terakhir adalah, memasukkan unsur-unsur Islami seperti maulidan pada setiap ritual masyarakat Jawa. Pada zaman dulu masyarakat kental dengan tradisi selamatan seperti mitoni hingga selamatan kematian.

4. Tanggal wafat Sunan Kudus yang belum diketahui

betanews.id

Selain dikenal sebagai anggota Wali Songo, ahli dalam bidang agama, pemerintahan dan kesusasteraan, Sunan Kudus juga dikenal sebagai pedagang yang kaya.

Bahkan ia mendapat gelar Waliyyul Ilmi, sehingga beliau diangkat sebagai penghulu (Qodi) di kerajaan Demak.

Setelah beberapa tahun mengabdi dan berdakwah di wilayah Kudus, Sunan Kudus pun tutup usia. Namun hingga kini, tahun wafatnya belum diketahui dengan jelas.

Makam Sunan Kudus sendiri terletak di bagian belakang Masjid Agung Kudus, Jawa Tengah.

Nah itulah sejarah dan kisah Sunan Kudus, yang perlu kamu ketahui. Dengan informasi di atas, semoga kamu menjadi lebih memahami bagaimana metode penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Kudus.

Dari Sunan Kudus, kamu juga bisa belajar untuk menyebarkan ajaran agama Islam dengan toleransi dan menghargai budaya serta agama lain.

Baca juga:

The Latest