TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Beri Tahu Anak, Sejarah Peringatan International Women's Day

Kesetaraan gender adalah hal penting yang harus ditanamkan pada anak sejak dini

Freepik/Macrovector

Tak dapat dimungkiri bahwa adanya aturan masyarakat tak tertulis yang membuat banyak perempuan merasa tidak diberdayakan. Bahkan banyak anak-anak, remaja, dan perempuan dewasa yang merasakan perbedaan hak dalam hidup lingkungan sosial. 

Karena perempuan juga memiliki andil, banyak perempuan yang berjuang untuk mempercepat kesetaraan perempuan. Ini kemudian diperingati setiap tanggal 8 Maret, yang dikenal dengan International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional.

Pada hari tersebut, masyarakat dapat merayakan prestasi sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan di seluruh dunia. Penetapan tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional ternyata juga melewati proses yang kompleks dan panjang. 

Untuk menambah pengetahuan remaja dan meningkatkan perhatian tentang kesetaraan gender, beri tahu yuk sejarah International Women's Day. Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini ya Ma!

1. Sejarah peringatan Hari Perempuan Internasional

history.com

Menurut laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) adalah peringatan internasional yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 8 Maret untuk memperingati pencapaian budaya, politik, dan sosial ekonomi perempuan.

Ini juga merupakan titik fokus dalam gerakan hak-hak perempuan, membawa perhatian pada isu-isu seperti kesetaraan gender, hak-hak reproduksi, dan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan.

Perjalanan untuk menetapkan Hari Perempuan Internasional ini sangat panjang, bahkan terjadi dalam dua gelombang, yang dimulai dari tahun 1830 sampai 1900an dan dilanjutkan kembali pada tahun 1960-1980an. 

Berikut adalah tonggak sejarah Hari Perempuan Internasional:

  • 1909: Amerika Serikat mulai memperingati Hari Perempuan Nasional pada 28 Febuari, setelah mendapatkan protes dari ribuan buruh perempuan terkait kondisi kerja di tahun 1908. 
  • 1910: Organisasi sosialis internasional berkumpul di Kopenhagen, Denmark, untuk menetapkan Hari Perempuan. Usulan ini kemudian disepakati oleh 100 perempuan dari 17 negara.
  • 1911: Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki di Eropa melakukan demonstrasi menuntut hak pilih untuk perempuan dan penghapusan diskriminasi di tempat kerja
  • 1913-1914: Hari Perempuan Internasional dipakai sebagai gerakan Penolakan Perang Dunia I
  • 1928: Kongres Perempuan Indonesia digelar pada 22-25 Desember, membahas peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
  • 1960: Tuntutan kesetaraan hak Amerika-Afrika, warga Meksiko, dan Asia-Amerika
  • 1964-1973: Protes warga Amerika terhadap perang di Vietnam
  • 1975: Pertama kalinya PBB memperingati Hari Parempuan Internasional pada 8 Maret. Sejak saat itulah pada tanggal ini, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional.

2. Kampanye Hari Perempuan Internasional di tahun 2022

Freepik/kroshka__nastya

Setiap tahunnya, Hari Perempuan Internasional mengangkat tema kampanye yang berbeda-beda. Dilansir dari Internationalwomensday.com, tema yang diangkat di tahun 2022 ini adalah #BreakTheBias atau hancurkan bias.

Sadar atau tidak disadari, bias membuat perempuan sulit untuk maju. Mengetahui bahwa bias terjadi dalam lingkungan sosial saja tidak cukup, diperlukan tindakan untuk menyamakan kedudukan.

Sehingga, kampanye tersebut menggemakan bagaimana dunia dengan kesetaraan gender, dunia yang bebas dari bias, stereotip, dan diskriminasi, dunia yang beragam, adil, dan inklusif, dunia di mana perbedaan dihargai dan dirayakan, serta mengajak masyarakat bersama-sama agar bisa menempa kesetaraan perempuan.

#BreakTheBias juga mengajak para perempuan secara individu, agar bertanggung jawab atas pikiran dan tindakan sendiri, sepanjang hari dan setiap hari. Perempuan dapat mematahkan bias di komunitas, di tempat kerja, di sekolah, perguruan tinggi, dan universitas.

Jika Mama, Papa, dan anak-anak ingin mengikuti kampanye ini, Mama dapat mengajak mereka untuk foto dengan menyilangkan tangan (membentuk huruf X di depan dada) untuk menunjukkan solidaritas.

Lakukan pose tersebut, kemudian unggah gambar dan tanggapan tentang kampanye ini di media sosial menggunakan tagar #IWD2022 #BreakTheBias. Tujuannya untuk mendorong lebih banyak orang berkomitmen membantu mewujudkan dunia yang inklusif.

3. Peran orangtua dalam membimbing anak remaja perempuan agar tumbuh dengan diri yang positif

Freepik/Karlyukav

Perjuangan para perempuan yang diperingati pada Hari Perempuan Internasional, juga membutuhkan peran para orangtua untuk membimbing anak remaja perempuannya agar tumbuh dengan diri yang positif di tengah lingkungan yang masih bias gender dan mendiskriminasi perempuan.

Penting bagi orangtua untuk memberikan contoh yang kuat dan membimbing konstruksi yang benar. Pastikan anak memiliki jumlah kesempatan yang sama di rumah, membicarakan bagaimana perbedaan gender memengaruhi tradisi, dan mengajarkan anak menghargai dan menghormati satu sama lain.

Selain itu, beri tahu anak bahwa perempuan saat ini juga harus diberdayakan dengan setara. Mengajari putri mama untuk tegas, tangguh, dan membuatnya merasa bahwa suaranya akan selalu didengar, adalah salah satu cara untuk memberdayakannya. Dan ini dapat dimulai dari rumah.

Sebelum Mama menasihatinya untuk bertindak dengan cara tertentu atau berbicara dengan cara yang lebih lembut, ingatlah bahwa anak perempuan, pada usia yang berharga ini harus merasa bahwa ia bebas untuk mengatakan apa yang ia pikirkan dan rasakan (selama itu positif), tanpa takut menghadapi penolakan atau ejekan.

4. Peran orangtua untuk membimbing anak remaja laki-laki agar menghargai perempuan

Freepik/Satura86

Jika Mama memiliki anak laki-laki, bukan berarti tidak bisa mengambil andil dalam peringatan Hari Perempuan Internasional ya! Karena melalui peringatan tersebut, Mama dapat mengajarkan anak laki-laki tentang bagaimana menghargai perempuan. Mengapa ini penting?

Selain mengajarkan anak untuk memanusiakan manusia, orangtua akan bertanggung jawab membesarkan seorang putra yang akan tumbuh di generasi selanjutnya. Sehingga, ajarkan anak untuk bersikap tanggung jawab, penuh kasih, perhatian, dan saling menghormati.

Sebaliknya, anak yang tumbuh tidak memahami kesetaraan, dapat sering meremehkan perempuan. Untuk mencegahnya, Mama perlu memberi tahu anak bahwa ada peran penting yang dimainkan kedua jenis kelamin.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh laki-laki tapi tidak bisa dilakukan oleh perempuan. Tetapi juga ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh perempuan tapi pasti tidak bisa dilakukan oleh laki-laki. Mengajarkan anak bahwa jenis kelamin berbeda tetapi setara, adalah pelajaran penting dan seumur hidup.

5. Tema Hari Perempuan Internasional 2023

Setiap tahunnya, perayaan Hari Perempuan Internasional selalu mengusung tema yang mendukung kejayaan perempuan. Baik dari segi sosial, dan kesetaraan, makna tema setiap tahunnya selalu bermakna bagi setiap perempuan di dunia.

Tema Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2023 adalah “DigitALL: Innovation and technology for gender equality”.

Tema ini selaras dengan tema perayaan Hari Perempuan Internasional ke-67 United Nations Commission on the Status of Women (CSW-67), “Inovasi dan perubahan teknologi, dan pendidikan di era digital untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan”.

International Women's Day 2023 akan mengeksplorasi dampak kesenjangan gender digital pada kesenjangan ekonomi dan sosial yang melebar.

Acara ini juga akan menyoroti pentingnya melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan di ruang digital dan menangani kekerasan berbasis gender yang difasilitasi oleh TIK dan online.

Nah, itulah informasi seputar sejarah peringatan International Women's Day. Semoga dengan adanya peringatan ini, dapat mengajarkan anak pentingnya kesetaraan gender saling menghargai satu sama lain terlepas dari gendernya ya!

Baca juga:

The Latest