10 Tanda Premenstrual Syndrome (PMS) yang Harus Remaja Tahu
Tak hanya berdampak pada fisik, PMS juga bisa menurunkan kepercayaan diri remaja
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Umumnya remaja perempuan mulai mengalami menstruasi pada usia 10 sampai 14 tahun.
Memberi pemahaman seputar menstruasi yang tepat dapat membantu anak lebih tenang saat melalui tahap-tahap awal masa pubertas. Termasuk tanda-tanda apa saja yang dialami saat Premenstrual Syndrome (PMS).
PMS adalah gejala yang dialami pada minggu-minggu sebelum menstruasi. Kebanyakan perempuan yang mengalami gejala PMS dapat bervariasi, mulai dari yang tidak merasakan perubahan apa-apa hingga rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sehingga penting bagi remaja perempuan untuk mengetahui tanda-tanda PMS yang paling umum, agar ia bisa mempersiapkan cara mengatasi gejala yang mengganggu sebelum menstruasi.
Berikut Popmama.com telah merangkum tanda Premenstrual Syndrome (PMS) yang harus remaja tahu. Yuk, simak!
1. Muncul jerawat di dagu atau rahang
Masalah kulit seperti jerawat, menjadi ciri-ciri pubertas pada anak perempuan dan juga anak laki-laki. Namun dengan adanya menstruasi pada anak perempuan, jerawat juga bisa muncul setiap bulannya saat PMS.
Munculnya jerawat siklis atau jerawat bulanan, terjadi akibat perubahan hormon. Peningkatan kadar hormon menjelang haid membuat produksi minyak atau sebum jadi lebih banyak.
Kondisi tersebut rentan menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat muncul sebelum haid. Sebelum atau selama haid, remaja perempuan umumnya mendapati bagian dagu atau rahangnya ditumbuhi jerawat.
2. Payudara terasa sakit atau tak nyaman
Dilansir dari Healthline, rasa sakit dan tak nyaman pada kedua payudara adalah gejala utama nyeri dan pembengkakan selama PMS. Kondisi ini dipengaruhi perubahan hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin di dalam tubuh perempuan.
Rasa nyeri pada payudara juga bisa menjadi masalah bagi sebagian anak perempuan. Karena jaringan payudara bisa terasa padat atau kasar saat disentuh.
Dalam beberapa kasus, nyeri payudara memengaruhi rutinitas sehari-hari beberapa perempuan usia subur, dan tidak selalu berhubungan dengan siklus menstruasi.
Gejala ini cenderung muncul seminggu sebelum menstruasi dan menghilang segera saat menstruasi dimulai.
3. Lelah tapi susah tidur
Badan lelah tapi susah tidur adalah gangguan lainnya yang umum dialami perempuan saat PMS. Kelelahan dipicu pergeseran hormon, yang kerap sampai mengganggu pola tidur.
Pasalnya, perubahan hormon estrogen dan progesteron dapat meningkatkan suhu inti tubuh, terutama saat tidur.
Sehingga karena suhu tubuh yang meningkat dan rasa gerah atau tak nyaman saat menjelang tidur, membuat anak perempuan jadi susah tidur.
4. Mengalami kram dan sakit perut
Bukan rahasia umum lagi bila kram atau sakit perut bagian bawah adalah tanda-tanda PMS yang paling sering dialami bahkan mengganggu aktivitas anak perempuan.
Sakit perut yang muncul sebelum dan di hari awal haid disebut dismenore primer.
Tidak seperti gejala PMS lainnya yang terkadang muncul seminggu sebelum haid, kram dan sakit perut terkait haid biasanya baru muncul tiga hari menjelang menstruasi.
5. Sembelit atau diare
Dilansir dari Medical News Today, tak hanya sakit perut, ciri-ciri PMS yang juga terkait dengan masalah perut adalah sembelit, diare, atau buang air besar yang lebih sering.
Menstruasi dapat memengaruhi sistem pencernaan jadi melambat atau lebih cepat, sehingga membuat anak perempuan cenderung sembelit atau diare.
Bahkan satu studi tahun 2014 di jurnal BMC Women's Health melaporkan bahwa 73 persen perempuan mengalami gejala gastrointestinal terkait periode. Beberapa orang bahkan menggambarkan perubahan ini sebagai period poop atau kotoran menstruasi.
6. Perut kembung
Masih dilansir dari Healthline, bagi beberapa perempuan, fluktuasi hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan perut kembung dan gas sebelum dan selama menstruasi.
Meningkatnya kadar estrogen pada hari-hari menjelang menstruasi memengaruhi reseptor estrogen di perut dan usus kecil. Tingkat estrogen yang lebih tinggi ini dapat menyebabkan perut kembung dan kerap ingin buang angin.
Untuk mencegah perut kembung saat PMS, pastikan anak mama dapat mengurangi konsumsi garam, makan lebih banyak buah dan sayuran, serta jangan lewatkan olahraga teratur
7. Sakit kepala
Jika anak mama pernah mengeluhkan sakit kepala sebelum menstruasi, beri tahu anak bahwa ia tidak sendirian.
Sakit kepala adalah salah satu gejala paling umum dari PMS. Sakit kepala hormonal, atau sakit kepala yang terkait dengan menstruasi, dapat terjadi akibat perubahan kadar progesteron dan estrogen dalam tubuhnya.
.Masalah kesehatan ini cenderung dialami anak yang sehari-hari mudah terkena migrain.
8. Sakit punggung
Tanda-tanda PMS lainnya yang seringkali muncul pada perempuan yaitu sakit punggung, terutama pada bagian bawah.
Perubahan hormon prostaglandin yang melapisi rahim, menyebabkan kontraksi di perut bagian bawah. Rasa tak nyaman akibat kontraksi tersebut kerap menjalar ke punggung bagian bawah.
Dilansir dari Healthline, nyeri punggung bawah yang parah mungkin merupakan gejala dari kondisi seperti Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) yang merupakan gangguan dengan serangkaian gejala yang jauh lebih parah dari PMS, dan dismenore.
Ini mungkin juga merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius yang disebut endometriosis.
9. Menurunnya kepercayaan diri
Selain ketidaknyamanan terkait PMS pada fisik, ada lebih banyak hal yang terjadi di tubuh yang dapat ternyata juga memengaruhi kepercayaan diri remaja.
Dilansir dari TOTM, penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan penurunan serotonin yang dapat membantu mengatur suasana hati.
Selain itu, hormon serotonin yang rendah terkait dengan peningkatan sensitivitas emosional, dapat muncul sebagai penurunan rasa percaya diri. Ada juga yang menghubungkan testosteron dengan kepercayaan diri.
Menurut SheCares, kadar testosteron yang tinggi dapat menghasilkan harga diri yang tinggi. Sebelum menstruasi, kadar testosteron perempuan cenderung turun, ini juga bisa menjadi alasan potensial lain untuk penurunan tingkat kepercayaan diri anak selama PMS.
10. Mood swing atau perubahan suasana hati
Terkait dengan perubahan serotonin yang telah disebutkan di atas, hal tersebut juga bisa berdampak dengan suasana hati, emosi, dan perilaku anak remaja. Ini termasuk, kecemasan, keresahan atau perasaan gelisah, kemarahan, iritabilitas yang tidak biasa.
Mood swing atau perubahan suasana hati ini juga berdampak pada perubahan nafsu makan anak, termasuk meningkatnya keinginan untuk makan, terutama yang manis-manis.
Perubahan hormonal yang tampak seperti rollercoaster ini dapat memengaruhi neurotransmiter di otak anak, seperti serotonin dan dopamin, yang terkait dengan pengaturan suasana hati.
Nah itulah beberapa tanda premenstrual syndrome (PMS) yang harus remaja tahu. Penting untuk memerhatikan apa saja gejala yang umumnya muncul ketika remaja PMS, agar anak dan Mama dapat meminimalisir gejala yang dialami kedepannya.
Jika gejala sangat mengganggu aktivitas anak, seperti pola makan dan tidur yang terganggu atau kesulitan bersekolah, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu perawatan dan penanganannya dengan tepat.
Baca juga:
- 5 Cara Mengatasi Remaja Perempuan yang Mood Swing saat PMS
- 9 Cara Mengatasi Kram Menstruasi pada Remaja Perempuan
- 8 Mitos Seputar Menstruasi yang Perlu Anak Remaja Ketahui