8 Tips Mengatasi Stres pada Remaja dengan Cepat dan Efektif
Berpelukan bisa menjadi salah satu solusi yang paling sederhana!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari masalah kecil hingga besar, stres adalah bagian dari kehidupan baik pada orang dewasa dan remaja. Walaupun Mama tidak selalu dapat mengontrol keadaan anak, salah satu cara menanggapinya adalah membantunya mengatasi stres.
Ketika stres menjadi berlebihan, atau kronis, ini dapat merusak kesejahteraan serta kesehatan fisik dan mental anak. Itulah mengapa penting untuk mengetahui macam-macam pereda stres yang efektif dan dapat menenangkan pikiran dan tubuh remaja.
Kali ini Popmama.com akan membahas delapan cara menghilangkan stres jangka pendek dengan efektif dan bertindak cepat pada anak remaja. Simak cara-caranya di bawah ini!
1. Cobalah metode citra terpandu
Penggambaran terpandu adalah metode memikirkan hal-hal menyenangkan di pikiran, seperti mengambil “liburan” singkat.
Ini bisa melibatkan pemikiran remaja yang sedang berada di "tempat bahagia" nya, seperti membayangkan duduk di pantai, mendengarkan ombak, mencium bau laut, dan merasakan hangatnya pasir di bawah tubuh.
Citra terpandu dapat dilakukan dengan rekaman di mana anak mendengarkan seseorang memandunya melalui pemandangan yang damai. Atau, setelah mengetahui cara melakukannya sendiri, ia dapat melatih imajinasinya sendiri.
Sebagai permulaan, minta anak untuk menutup mata sebentar dan bayangkan sedang berjalan di pemandangan yang damai. Minta anak membayangkan tentang semua pengalaman indrawi yang pernah dialami dan biarkan diri merasa seolah-olah berada di sana. Setelah beberapa menit, buka mata dan kembali ke momen saat ini.
2. Meditasi
Meditasi membawa pereda stres jangka pendek, serta manfaat manajemen stres yang bertahan lama. Ada banyak bentuk meditasi yang berbeda untuk dicoba. Masing-masing unik dan membawa daya tariknya sendiri
Anak dapat mengembangkan mantra seperti “Aku bisa melakukannya” atau “Aku kuat menjalaninya”, yang terus diulangi dalam pikirannya saat menarik napas dalam-dalam secara perlahan.
Atau, anak mungkin dapat meluangkan beberapa menit untuk melatih perhatiannya, yang melibatkan keberadaan pada saat ini. Cukup perhatikan apa yang dulihat, dengar, cicipi, sentuh, dan cium.
Dilansir dari verywellmind.com, ketika anak fokus pada sekitarnya, ia tidak akan dapat merenungkan tentang sesuatu yang telah terjadi dan tidak dapat mengkhawatirkan sesuatu di masa depan.
Meditasi dan perhatian penuh membutuhkan latihan, tetapi ini bisa membuat perbedaan besar pada tingkat stres pada remaja secara keseluruhan.
3. Merelaksasi otot progresif
Relaksasi otot progresif melibatkan relaksasi semua otot di tubuh remaja, kelompok demi kelompok. Untuk berlatih, anak bisa memulainya dengan beberapa tarikan napas dalam. Kemudian, berlatihlah mengencangkan dan mengendurkan setiap kelompok otot, dimulai dari dahi dan turun ke jari-jari kaki.
Dengan latihan, anak akan belajar mengenali ketegangan dan kekakuan pada otot-otot, dan akan lebih mudah untuk rileks. Setiap kali anak berlatih, ia akan mengalami perasaan rileks yang menyapu tubuhnya.
4. Fokus pada pernapasan
Hanya berfokus pada napas atau mengubah cara bernapas dapat membuat perbedaan besar pada tingkat stres secara keseluruhan. Teknik pernapasan dapat menenangkan tubuh dan otak hanya dalam beberapa menit
Cara ini juga bisa dilakukan anak secara diam-diam, jadi, metode ini bisa dilakukan ketika anak sedang gugup di tengah presentasi, atau pada saat berkompetisi, latihan pernapasan bisa menjadi kunci untuk mengurangi stresnya.
Meskipun ada banyak jenis latihan pernapasan yang berbeda, ada beberapa latihan pernapasan sederhana, seperti:
- Tarik napas melalui hidung dan lihat perut terisi udara. Saat menarik napas, hitung perlahan sampai tiga. Tahan napas selama satu detik dan kemudian keluarkan napas perlahan melalui hidung sambil menghitung sampai tiga lagi.
- Tarik napas melalui hidung dan minta anak membayangkan ketika menghirup udara yang damai dan tenang. Bayangkan udara menyebar ke seluruh tubuhnya. Saat menghembuskan napas, minta anak membayangkan menghembuskan napas stres dan ketegangan.
5. Jalan-jalan
Olahraga adalah pereda stres yang dapat bekerja dalam hitungan menit. Berjalan-jalan memungkinkan remaja untuk menikmati perubahan pemandangan, yang dapat membawanya ke dalam kerangka berpikir yang berbeda, dan juga membawa manfaat dari olahraga.
Anak hanya perlu berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah untuk beristirahat dari tugas yang membuat frustrasi. Berjalan kaki adalah cara yang sederhana namun efektif untuk meremajakan pikiran dan tubuhnya.
6. Berpelukan
Jika anak menunjukkan tanda-tanda stres, peluklah ia. Sentuhan fisik dapat banyak membantu meredakan stresnya. Saat anak memeluk seseorang, oksitosin dilepaskan. Oksitosin dikaitkan dengan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan tingkat stres yang lebih rendah.
Menurut sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Psychology di tahun 2014, oksitosin juga menyebabkan penurunan tekanan darah dan mengurangi hormon stres norepinefrin dan dapat menghasilkan rasa rileks.
Jadi minta anak untuk jangan takut meminta pelukan pada Mama ketika ia membutuhkannya. Ini baik untuk hubungan anak dan orangtua, dan bisa menjadi salah satu bentuk penghilang stres paling sederhana yang tersedia.
7. Nikmati aromaterapi
Aromaterapi memiliki manfaat untuk menghilangkan stres, aromaterapi dapat membantu anak untuk merasa berenergi, lebih rileks, atau lebih fokus pada saat itu.
Sebuah studi dalam jurnal Scientia Pharmaceutica di tahun 2016, menunjukkan aroma tertentu dapat mengubah aktivitas gelombang otak dan menurunkan hormon stres dalam tubuh.
Jadi, apakah anak lebih tertarik menyukai lilin, diffuser, atau produk tubuh, pertimbangkan untuk memasukkan aromaterapi ke dalam rutinitas sehari-hari remaja.
8. Membuat karya seni
Berhubungan dengan sisi kreatif mungkin mudah bagi anak remaja. Jika anak tidak suka menggambar atau melukis, pertimbangkan untuk mewarnai di buku mewarnai atau melukis di kanvas yang telah memilki pola.
Kanvas berpola dan buku mewarnai untuk dewasa semakin populer. Sebuah studi pada jurnal Frontiers in Psychology di tahun 2018 mengatakan bahwa mewarnai bisa menjadi pereda stres yang hebat.
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa mewarnai dapat memiliki efek meditatif. Satu studi menemukan bahwa tingkat kecemasan menurun pada orang-orang yang mewarnai pola geometris kompleks, menjadikannya jalan keluar yang sempurna untuk pengurangan stres.
Nah itulah beberapa cara untuk membantu remaja dalam mengatasi stres. Jika gejala stres pada remaja tidak hilang bahkan setelah menerapkan cara di atas, atau stres semakin meningkat hingga menuju tanda depresi, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui perawatan atau pengobatan yang efektif mengatasi stres pada remaja.