Tips untuk Membantu Remaja yang Mengalami Social Anxiety
Jangan biarkan kecemasan sosial ini mengganggu aktivitas remaja sehari-hari
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika berbicara tentang kecemasan sosial, mungkin sulit bagi siapa pun untuk mengatasinya. Untuk remaja yang seharusnya makhluk sosial, suka berteman, itu bisa sangat sulit.
Menurut Polaris Teen Centre, gangguan kecemasan sosial adalah salah satu gangguan kecemasan yang paling umum mempengaruhi remaja. Hampir satu dari tiga remaja berusia antara 13 hingga 18 tahun terpengaruh social anxiety.
Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu remajanya berjuang dengan kecemasan sosial mereka.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa tips untuk membantu remaja yang mengalami social anxiety. Yuk simak!
1. Bantu anak dengan latihan pernapasan
Kecemasan luar biasa yang dialami oleh remaja dengan kecemasan sosial dapat hilang dengan cepat, jika ada mekanisme koping. Mama dapat membantu anak adalah latihan pernapasan.
Dilansir dari WebMD, kecemasan sosial dapat membuat tingkat pernapasan remaja menjadi pendek dan cepat dalam waktu singkat. Hal ini dapat menyebabkan pusing dan membuatnya merasa tidak bisa bernapas.
Orangtua dapat mendorong remaja untuk duduk, memejamkan mata, dan mengambil napas yang masuk melalui hidung dan keluar melalui mulut.
Dengan melakukan ini, anak lebih fokus pada pernapasannya, bukan situasi sosial yang dihadapi. Sehingga anak dapat menenangkan kecemasannya dan cenderung terlibat untuk mengatasi permasalahannya dengan kepala jernih.
2. Dorong anak untuk berpikir positif tentang diri sendiri
Sangat mudah untuk masuk ke lingkaran self-talk atau berbicara negatif pada diri sendiri ketika berhadapan dengan gangguan kecemasan sosial.
Oleh karena itu, untuk membantu remaja mendapatkan kekuatan atas kecemasannya, ajak ia untuk menghilangkan self-talk yang merendahkan dirinya sendiri. Dilansir dari AnxietyHub, ketika remaja dapat memikirkan dirinya sendiri secara positif, ia dapat mengurangi gejala kecemasan sosialnya.
Maka itu, dengan membantu remaja melihat seberapa banyak kemajuan yang ia buat, atau memuji seberapa besar keinginannya untuk melawan kecemasan sosial itu sendiri.
Dan ketika menyadari hal ini, anak akan melihat bahwa ia mampu menaklukkan kecemasan sosial, daripada membiarkan gangguan ini mengendalikannya.
3. Membantu membangun keterampilan koping melalui desensitisasi
Terkadang, ketakutan kecemasan sosial perlu dihadapi secara langsung. Dan karena ini bisa menakutkan bagi remaja untuk dilakukan sendiri, ia akan membutuhkan orangtua atau pengasuh yang mendukung dapat membantunya melalui proses ini.
Dilansir dari Healthline, cara kerja desensitisasi adalah melalui penggunaan teknik relaksasi dan kerja pemaparan. Remaja akan menggunakan keterampilan kopingnya untuk menghadapi situasi sosial yang menyebabkan sedikit kecemasan.
Namun perlu diingat bahwa desensitisasi adalah proses bertahap. Mungkin ada sesi-sesi yang menjadi terlalu banyak dan remaja harus meninggalkan situasi sosial yang ia coba hadapi.
Namun menurut publikasi, ini baik-baik saja dan juga normal. Selama anak secara konsisten berusaha dan tidak menyerah, kemajuan sedang dibuat.
4. Tentukan tujuan yang ingin dicapai
Dengan memiliki tujuan untuk dicapai, remaja akan tahu bahwa jika ia berkomitmen untuk mengatasi kecemasan sosial, maka ia bisa mencapai hal-hal yang sebelumnya dianggap mustahil.
Dan jika orangtua dapat mendorong remajanya untuk mencapai tujuan tersebut, anak cenderung tidak menyerah pada tujuannya.
Dilansir dari Psychreg, memiliki sedikit kecemasan ketika mencoba mencapai suatu tujuan diperlukan bagi beberapa orang untuk menjadi sukses. Ini adalah cara di mana kecemasan itu dimanfaatkan untuk menentukan keberhasilan atau tidak.
Oleh karena itu, jika remaja dapat menggunakan latihan relaksasinya untuk membuat langkah-langkah sekecil apa pun, pada akhirnya ia akan mencapai tujuannya dengan sukses.
Dan ketika orangtua mengingatkan tentang kesuksesan dan menyemangati di sepanjang prosesnya, akan semakin mudah bagi remaja untuk mendapatkan kemajuan yang dulunya mungkin tampak mustahil.
5. Dengarkan perasaan remaja
Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan orangtua dengan remaja yang memiliki kecemasan sosial adalah mendengarkannya.
Jika anak bersedia untuk berbagi perasaannya, berarti ia berpotensi menjadi lebih nyaman menghadapi kecemasan sosialnya, dan itu adalah langkah besar ke arah yang benar.
Dilansir dari Child Mind Institute, mudah bagi orangtua untuk awalnya mengabaikan apa yang remaja coba jelaskan tentang kecemasan sosialnya.
Namun orangtua perlu memerhatikan ketika anak bercerita bahwa ia mengalami kesulitan di depan umum dan tidak bisa melakukan apa pun secara sosial karena tubuhnya memiliki reaksi fisik yang negatif.
Mendengarkan apa yang dikatakan tak hanya membantu Mama memahami apa yang remaja rasakan, tetapi juga menunjukkan dukungan pada saat yang sama. Dengan melakukan ini, anak dapat mengatasi kecemasan sosialnya dengan mengetahui bahwa ia memiliki dukungan di rumah.
6. Mencari grup atau komunitas dukungan
Terkadang, orangtua tidak mudah mengerti apa yang sedang dirasakan anak remajanya. Dan karena itu, remaja harus didorong untuk mencari kelompok pendukung.
Dilansir dari GoodRx Health, ketika remaja dengan kecemasan sosial mencari kelompok pendukung, ia bisa dengan cepat belajar bahwa ia tidak sendirian dengan kecemasan sosialnya.
Sebaliknya, anak mendapatkan kepuasan dengan mengetahui bahwa pengalamannya juga dapat membantu orang lain. Anak dapat berbicara dengan remaja lain dengan cara yang mereka pahami pada tingkat yang berbeda dari orang-orang yang tidak memiliki kecemasan sosial.
Meskipun akan sulit pada awalnya, itu akan berharga pada akhirnya.
Nah itulah beberapa tips untuk membantu remaja yang mengalami social anxiety. Jika Mama mencurigai anak mengalami social anxiety, penting untuk segera berkonsultasi pada psikolog anak.
Mendapatkan diagnosis yang tepat, membantu Mama dalam menemukan penanganan dini. Sehingga Mama dan psikolog dapat bekerja sama lebih cepat untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial pada remaja.
Baca juga:
- Bukan Pemalu, 10 Ciri Kecemasan Sosial pada Anak yang Perlu Diwaspadai
- 5 Jenis Kecemasan pada Anak yang Disebabkan oleh Trauma
- Bisa Mengurangi Kecemasan, Ini 7 Manfaat Yoga untuk Anak Usia Sekolah