TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Cara Mengatasi Panic Attack pada Remaja

Ketika mengalami panic atttack, tarik napas yang dalam terlebih dahulu

Pexels/SHVETS Production

Pernahkah anak remaja mama merasa seperti mau pingsan atau hampir tidak bisa napas karena panik?

Kalau pernah, pasti terasa tidak nyaman sekali ya. Panic attack atau serangan panik bukanlah hal yang pantas untuk dipermainkan. Tidak ada pengobatan instan untuk menangani panic attack atau tindakan yang langsung menghentikan serangan ini.

Namun, ada beberapa cara yang digunakan sebagai tindak pencegahan yang bisa membantu remaja mengatasi panic attack saat berlangsung dan mengurangi tingkat anxiety (kecemasan) yang sedang dihadapi.

Mama juga bisa membantu si Anak untuk melatih cara-cara di bawah ini.

Tanpa berlama-lama lagi, berikut Popmama.com rangkum 7 cara mengatasi panic attack pada remaja, yang dilansir dari healthline.

1. Tarik napas yang dalam

Pixabay/GoldenViolinist

Salah satu cara terbaik untuk memperlambat reaksi tubuh terhadap kecemasan adalah dengan memfokuskan diri pada pernapasan.

Menurut psikolog klinis Dr. Vinita Mehta, mengambil napas yang lambat dan dalam akan membantu tubuh merasa tenang.

"Bernapas dalam-dalam dapat merusak sistem respons stres," ucapnya.

Kalau anak remaja mama tidak yakin bagaimana berlatih pernapasan, Mama bisa membantunya dengan menunjukkan video meditasi atau memberi rekomendasi aplikasi yang dapat memandunya melalui proses relaksasi.

Bersama dengan Mama, anak dapat berlatih cara bernapas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut. Agar lebih fokus, Mama bisa membantu hitung satu sampai lima setiap ia menarik dan menghembuskan napas.

2. Pergi ke tempat yang sepi

Pexels/Анастасия Беккер

Kita tak dapat menduga kapan panic attack terjadi. Bisa saja anak remaja mengalami serangan panik saat disuruh maju ke depan kelas oleh guru, ketika dihadapkan dengan traumanya, atau saat harus mengobrol dengan orang asing.

Di situasi panik, hal terakhir yang dibutuhkan oleh remaja adalah lebih banyak rangsangan yang memicu ketakutan atau kecemasan.

Mama bisa memberi tahu si Anak kalau di situasi tertentu atau jika memungkinkan, cobalah pindah ke tempat yang lebih tenang dan tidak banyak suara supaya dapat fokus dengan teknik pernapasan atau relaksasi tadi.

Misalnya, meminta izin pada guru untuk pergi ke kamar mandi sebelum mempresentasikan sesuatu di depan kelas.

Take your time, jangan terburu-buru dan tenangkan diri kemudian baru kembali ke kelas.

3. Bayangkan hal-hal menenangkan

Pexels/Being.the.traveller

Cara lain untuk mengatasi panic attack adalah dengan membayangkan suatu skenario atau tempat yang membuat diri merasa damai dan bahagia.

Entah itu pemandangan dari atas gunung, konser idola favorit, kamar tidur pribadi, berlibur di pantai, atau hal-hal yang anak remaja mama paling sukai.

"Terkadang membayangkan sesuatu yang damai dapat membantu melibatkan sistem saraf parasimpatis," ucap Dr. Mehta melalui healthline.

Apa itu sistem saraf parasimpatis? Sistem ini merupakan saraf yang membantu tubuh beristirahat setelah mengalami reaksi seperti perasaan cemas dan ingin berlari dari panic attack.

Apabila si Anak mencoba membayangkan ini, mungkin rasa panik dan perasaan takut akan lebih mudah untuk dikendalikan.

4. Gunakan relaksasi otot progresif

Pexels/Pixabay

Relaksasi otot progresif juga direkomendasikan oleh Dr. Mehta, sebagai cara mengatasi panic attack pada remaja.

Pada dasarnya, relaksasi otot progresif melibatkan ketegangan dan pelepasan otot pada satu waktu. Contohnya, anak remaja mama dapat meregangkan jari-jari kaki, lalu menahannya selama beberapa detik. Setelah itu, baru melepasnya sebagai proses relaksasi otot progresif.

Namun, jika dirasa sulit karena memakai sepatu, ada contoh lain yang lebih mudah dilakukan. Secara perlahan, tarik kepala tangan ke depan dada, lalu tahan juga selama 15 menit. Secara perlahan lepas kepalan tangan dan hitung selama 30 detik.

Teknik ini membantu fokus pada otot yang berbeda yang menyebabkan tubuh anak sadar bagaimana perasaannya saat ini.

5. Ketahui status kesehatan fisik

Pexels/Thirdman

Kesehatan fisik diri sendiri juga berpengaruh dalam mengatasi panic attack, lho.

Pasalnya, mengetahui kesehatan fisik akan memberikan kita pengetahuan antara gejala serangan panik atau tanda-tanda bahwa kondisi yang kita hadapi harus ditangani secara profesional.

Mama harus membawa si Anak melakukan pemeriksaan rutin jika ada keluhan seperti sesak napas, detak jantung berdebar cepat, tubuh gemetar, dan berkeringat dingin.

Dokter yang lebih memahami kondisinya akan menjelaskan tentang gejala-gejala tersebut, apakah merupakan penyakit yang butuh pertolongan medis atau serangan panik.

Jika serangan yang dialami anak terbilang parah, mintalah konsultasi dan solusi yang lebih profesional.

6. Ingatkan diri bahwa kamu bisa melewati panic attack ini

Pexels/cottonbro studio

Situasi panic attack yang berlangsung bermenit-menit memang bukanlah hal yang menyenangkan.

Namun, meski berat katakan pada diri sendiri bahwa kamu memang mengalami panic attack dan kamu bisa melewatinya. Tidak perlu mencoba cari cara yang semakin menyiksa diri, tarik napas saja.

Kata-kata seperti itu dapat Mama katakan pada si Anak agar ia merasa lebih tenang dan ajaklah ia untuk meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja.

Menurut Dr. Mehta, akan sangat membantu untuk mengingatkan diri kalau serangan panik akan berlalu dan tidak akan membunuh kita.

7. Latih kebiasaan atau pola hidup sehat

Pexels/cottonbro studio

Di luar semua cara tadi, anak remaja Mama pun harus mulai mencoba kebiasaan atau pola hidup sehat untuk membantu mengurangi panic attack.

Misalnya dengan tidak mengonsumsi junk food, istirahat atau tidur dengan cukup, dan melakukan olahraga secara teratur.

Olahraga yang dilakukan pun tidak perlu yang berat-berat seperti pergi ke gym. Mama bisa mengajak anak untuk latihan jalan pagi, bersepeda, atau berlari sebelum pergi ke sekolah. Hiruplah udara pagi yang masih segar.

Selain itu, beritahu anak untuk jangan takut meminta bantuan di kala menghadapi serangan panik ketika Mama sedang tidak berada bersamanya. Seseorang pasti akan bersedia membantunya mengelola panic attack itu.

Itu tadi 7 cara mengatasi panic attack pada remaja. Semoga membantu para remaja saat menghadapi serangan panik.

Baca juga:

The Latest