TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Pelajar di Padang Diduga Jadi Korban Penganiayaan Polisi sampai Tewas

Dugaan itu muncul dari hasil investigasi LBH Padang

Unsplash/David Von Diemar

Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) berinisial AM (13) ditemukan meninggal dunia di Sungai Batang Kuranji, Padang, Sumatra Barat (Sumbar), pada Minggu (9/6/2024) lalu. Korban ditemukan warga dalam kondisi mengambang.

Mengejutkannya, hasil investigasi dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga bahwa AM meninggal dunia setelah dianiaya polisi. Hal itu diperkuat dengan adanya luka pada sekujur tubuh korban.

Kabar pelajar di Padang diduga jadi korban penganiayaan polisi sampai tewas sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.

1. Kematian korban dirasa tak wajar

Popmama.com/Auliya Ilustrasi

Direktur LBH Padang, Indira Suryani, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan, kematian korban dirasa tidak wajar.

Korban diduga mendapatkan banyak tindakan penyiksaan oleh anggota Sabhara Polda Sumbar yang melakukan patroli pada Minggu (9/6/2024) pukul 03.30 WIB dini hari.

"Keluarga korban menyayangkan kepolisian yang belum memberikan informasi jelas atas kasus ini, dan ingin segera kasusnya dituntaskan seadil mungkin," kata Indira Suryani dikutip dari IDN Times Sumsel.

2. Oknum polisi tendang motor korban hingga terjatuh

Freepik/kjpargeter

Indra menjelaskan, pada Minggu dini hari itu korban tengah berboncengan dengan saksi A di jembatan aliran Sungai Batang Kuranji. Saat mengendarai motor menuju utara, korban dan saksi A dihampiri personel Sabhara.

Anggota Sabhara Polda Sumbar itu melakukan patroli dengan motor dinas. Hasil investigasi menemukan bahwa oknum polisi itu menendang motor hingga korban dan saksi jatuh terpental ke bagian kiri jalan.

Selain itu, hasil investigasi juga menunjukkan saksi A sempat lihat korban berdiri dan dikelilingi anggota polisi yang memegang rotan. Saksi kemudian tidak pernah lagi melihat korban.

A kemudian diamankan dan diinterogasi polisi bersama korban lain di Kepolisian Sektor Kuranji. Saksi A kabarnya sempat ditendang sebanyak 2 kali di bagian muka, disetrum, serta diancam apabila melaporkan kejadian yang dialami.

Di sisi lain, korban saat ditemukan kondisinya terdapat luka lebam di bagian pinggang kiri, punggung, dan lebam pada bagian pergelangan tangan hingga siku, pipi kiri membiru, dan luka yang mengeluarkan darah di bagian belakang kepala dekat telinga.

Indira menyebut luka-luka yang ada pada tubuh AM dan korban lainnya saat diamankan pada malam itu diduga berasal dari penyiksaan polisi dengan menggunakan rotan, tendangan, sampai disundut dengan bara rokok.

3. KPAI ingatkan soal Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA)

Pexels/EKATERINA BOLOVTSOVA

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dian Sasmita, merasa prihatin atas kasus meninggalnya AM.

Dian pun menjelaskan, anak yang diduga melakukan pelanggaran terhadap hukum seharusnya diproses dengan aturan yang tertuang dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).

Dalam hal ini, seharusnya pihak berwajib tak melakukan tindakan kesewenang-wenangan dan bahkan menggunakan kekuatan yang berlebihan.

Apabila AM benar meninggal karena penganiyaan, Dian berharap polisi bisa segera berbenah. Hal itu dilakukan dengan memastikan perbaikan kapasitas dan kualitas SDM Polri dalam penanganan anak agar tidak terjadi insiden serupa.

Selain itu, Dian juga berharap agar kepolisian bisa segera mengungkap kasus meninggalnya AM secara transparan. Dia turut memastikan KPAI akan melakukan pengawasan terhadap kasus ini sampai tuntas dan keluarga korban mendapatkan keadilan.

Jadi, itulah rangkuman informasi tentang pelajar di Padang diduga jadi korban penganiayaan polisi sampai tewas. Semoga saja kejadian seperti ini tak terjadi pada orang lain di kemudian hari.

Baca juga:

The Latest