TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Mengatasi Daddy Issues pada Anak

Hubungan yang rumit atau tidak sehat antara anak dan Papa

Freepik/karlyukav

Ada kalanya saat anak sedang bersama Papa, anak menunjukkan ketidaknyamanan dan terlihat sulit untuk melakukan interaksi. Di sisi lain, ada anak yang terlihat sangat amat bergantung kepada sang Papa. Nyatanya, dua perilaku tersebut masuk ke dalam ciri anak yang memiliki daddy issues, Ma.

Daddy issues, atau masalah hubungan anak dengan Papanya, adalah sebuah istilah yang merujuk pada kesulitan-kesulitan emosional dan psikologis yang dapat muncul pada anak akibat hubungan yang rumit atau tidak sehat dengan Papa mereka. Dampak psikologis ini timbul akibat hubungan Papa dan anak yang tidak harmonis atau ketidakhadiran sosok ayah dalam kehidupan anak.

Masalah ini dapat berdampak negatif pada perkembangan anak dan hubungan interpersonal di masa depan. Anak yang mengalami daddy issues mungkin akan menghadapi berbagai masalah dalam hubungan interpersonal, seperti ketergantungan, kecemasan, ketakutan, ketidakpercayaan, dan kesulitan memilih pasangan yang tepat.

Namun, dengan pemahaman yang baik dan dukungan yang tepat, Mama dapat membantu anak mengatasi daddy issues dan membangun hubungan yang sehat dengan ayah mereka. Berikut Popmama.com rangkum cara mengatasi daddy issues pada anak.

1. Mengakui dan memvalidasi perasaan anak

Freepik

Langkah pertama yang penting adalah mengakui dan memvalidasi perasaan anak terkait daddy issues mereka. Anak perlu merasa didengar dan dipahami.

Orangtua harus menciptakan ruang yang aman bagi anak untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa takut dihakimi atau diabaikan.

Mendengarkan dengan empati dan memvalidasi perasaan anak dapat membantu mereka merasa lebih terhubung dan mendapatkan dukungan yang mereka butuh kan.

2. Komunikasi terbuka dengan Papa

Freepik

Orangtua perlu mendorong komunikasi terbuka antara anak dan Papa.

Ini dapat melibatkan mengatur waktu khusus untuk berbicara atau beraktivitas bersama, seperti bermain game, makan malam bersama, atau mengikuti kegiatan yang disukai anak.

Komunikasi yang terbuka dan positif dapat membantu memperbaiki hubungan antara Papa dan anak, serta membantu anak merasa lebih dekat dan terhubung dengan Papa mereka.

3. Mengenali peran positif ayah

Freepik

Orangtua dapat membantu anak mengatasi daddy issues dengan membantu mereka melihat sisi positif dari Papa mereka.

Ini dapat mencakup mengidentifikasi keahlian atau minat khusus Papa, dan membantu anak menghargai hal-hal yang Papa mereka lakukan dengan baik.

Menciptakan kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama di sekitar kegiatan yang positif juga dapat membantu memperkuat ikatan antara Papa dan anak.

4. Membangun hubungan yang sehat dengan figur laki-laki lain

Freepik

Selain hubungan dengan Papa, anak juga dapat membangun hubungan yang sehat dengan figur laki-laki lain dalam keluarga atau komunitas. Paman, kakek, saudara laki-laki, atau bahkan guru laki-laki dapat memainkan peran penting dalam kehidupan anak.

Membantu anak membangun hubungan yang sehat dengan figur laki-laki lain dapat memberikan dukungan emosional dan pemodelan yang positif.

5. Mencari dukungan profesional

Freepik

Dalam beberapa kasus, daddy issues pada anak dapat memerlukan dukungan profesional. Jika masalahnya sangat kompleks atau berdampak signifikan pada kesejahteraan anak, penting untuk mencari bantuan dari psikolog anak atau konselor keluarga.

Para profesional ini dapat memberikan panduan dan dukungan yang tepat untuk membantu anak mengatasi masalah yang mereka hadapi.

Itulah rangkuman mengenai cara mengatasi daddy issues pada anak. Dengan memberikan dukungan yang tepat dan membangun hubungan yang sehat antara anak dan Papa, Mama dapat membantu anak mengatasi masalah mereka dan tumbuh menjadi individu yang kuat dan sehat secara emosional.

Jika masalahnya kompleks, penting untuk mencari bantuan profesional yang dapat memberikan panduan yang sesuai ya, Ma.

Baca juga:

The Latest