Lelaki Cabul, Seorang Remaja Diduga Tewas Setelah Alami Pelecehan
Lelaki baruh baya diduga melakukan pelecehan kepada remaja laki-laki
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang remaja laki-laki 12 tahun, MD, meninggal dunia setelah diketahui mengalami pelecehan oleh seorang paruh baya berusia 70 tahun, N, atau yang dikenal sebagai Engkong. Peristiwa ini diketahui terjadi di Kampung Sindangkarsa, Sukamaju, Tapos, Depok pada Rabu (27/9/2023).
Pihak dari Polres Metro Depok sedang melakukan penyelidikan untuk menyimpulkan peristiwa meninggalnya korban dan terduga pelaku sudah dibawa ke kepolisian.
Berikut Popmama.com rangkum kronologis seorang remaja diduga tewas setelah alami pelecehan.
1. Terjadi saat korban hendak pergi bermain
Paur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi mengungkapkan peristiwa tidak senonoh yang dilakukan oleh Engkong ini diketahui terjadi saat korban dan kedua temannya hendak pergi bermain. Korban bersama kedua temannya tersebut diketahui sedang menaiki motor dengan berboncengan tiga.
“Pada saat mau muter balik, Engkong memegang alat kelamin korban dengan cara diremas, dan dielus elus dadanya dan korban kesakitan,” ungkap Iptu Made.
2. Korban mengadu kepada orangtuanya
Setelah mendapat perlakuan cabul tersebut, korban dan teman-temannya pergi bermain layangan. Menjelang maghrib, korban pulang ke rumah dan menceritakan pelecehan yang telah ia alami oleh Engkong.
Orangtua korban langsung mendatangi Engkong dan meneriakinya.
"Orangtua korban berteriak, 'Kong kenapa anak saya dipegang kemaluannya' seperti itu teriaknya," ungkap Iptu Made.
Tak terima dengan teguran tersebut, Engkong marah dan berusaha mencekik korban. Untungnya, korban berhasil dihalangi oleh orangtuanya.
3. Korban meninggal dunia
Beberapa jam setelah kejadian pelecehan dan konfrontasi dari orangtua, korban meninggal dunia setelah sempat dibawa ke rumah sakit.
"Saat itu juga, korban langsung terjatuh di depan pintu rumahnya, korban sempat dibawa ke RS Sentra Medika, ternyata korban sudah meninggal," jelas Iptu Made.
Ketua RT 01/08, Slamet, mengaku tidak mengetahui persis peristiwa yang terjadi dan hanya mengungkapkan sempat mendapat laporan dari warga.
"Persisnya saya kurang tau, tapi setelah kejadian korban langsung dibawa ke RS Sentra Medika, namun nyawa korban tidak dapat ditolong," kata Slamet.
Kapolsek Cimanggis Kompol Arief mengatakan, pihaknya menerima laporan semalam. Kemudian pihaknya pun mendatangi dan memeriksa lokasi.
“Kami sekitar pukul 19.00 mendapatkan informasi dari masyarakat terkait meninggalnya seorang anak di bawah umur, kemudian kami bersama dengan piket tentunya melaksanakan cek ke lokasi tersebut dan memang ditemukan yang bersangkutan sudah meninggal dunia,” jelas Kompol Arief.
Saat ini korban sudah diautopsi di RS Polri Kramat Jati untuk diselidiki penyebab kematiannya. Korban juga sudah sempat disalatkan di rumah duka dan akhirnya dimakamkan di Taman Pemakaman Benda Dua, Sukamaju Baru, Tapos, Depok.
4. Pelaku berdalih tidak melakukan pelecehan
Pelaku N atau Engkong, 70 tahun, terus berdalih tidak melakukan pelecehan kepada korban.
Saat dibawa ke oleh polisi menuju ruang Unit PPA Polres Metro Depok, ia berdalih hanya mengusap wajah korban. Ia juga menolak tudingan ia meremas kelamin korban dan mengatakan hanya mengusapnya saja.
“Tidak diremas, diusap mukanya. Anak itu saja. Kan di situ banyak orang tua,” kata Engkong.
Pelecehan yang dilakukan Engkong terhadap korban diduga membuat korban kesakitan hingga meninggal dunia. Engkong pun kembali berdalih korban tidak kesakitan saat ia melakukan perbuatan cabulnya tersebut.
“Kagak sakit, kagak apa-apa,” dalih Engkong.
Engkong diketahui melakukan perlakuan tersebut pada Rabu (27/9/2023) pukul 15.00, di mana korban meninggal dunia tiga jam setelah kejadian.
“Itu kan (meninggalnya) pukul 18.00 WIB. Saya usapnya pukul 15.00 WIB,” ujar Engkong.
Saat ini, N atau Engkong masih menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polres Metro Depok.
5. Pelaku diketahui melakukan pelecehan lebih dari sekali
Dari keterangan sejumlah saksi yang didapat, Engkong diketahui tidak hanya melakukan pelecehan sekali dan sasarannya adalah anak laki-laki.
“Kemungkinan korban tidak hanya satu. Jadi sekarang kita masih melaksanakan pendalaman dan anggota masih di lapangan untuk pendalaman,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto, pada Kamis (28/9/2023).
Sejauh ini baru satu anak yang dipastikan menjadi korban Engkong, penyidik masih terus mencari informasi lebih dari saksi lain mengenai jumlah anak yang menjadi korban.
Engkong saat ini diketahui diamankan di rumahnya dan masih menjalani pemeriksaan intensif.
Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini dan diketahui sudah ada tiga saksi.
Itulah rangkuman kronologis Engkong cabul, seorang remaja diduga tewas setelah alami pelecehan. Diharapkan ke depannya tidak akan ada lagi kasus-kasus pelecehan yang terjadi di Indonesia.