Renang Berakhir Tragis, Anak 11 Tahun Tewas Tenggelam di Bangka Barat
Korban awalnya pergi berenang bersama temannya dan tak kunjung pulang ke rumah
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tragedi mengejutkan melanda Desa Sekarbiru, Kecamatan Parittiga, Bangka Barat, Bangka Belitung, saat seorang anak laki-laki bernama Satria (11) ditemukan tewas di kubangan bekas galian tambang timah pada Minggu (17/12/2023).
Kejadian ini membawa duka mendalam, terutama bagi keluarga dan masyarakat setempat.
Berita lengkap mengenai kronologinya telah dirangkum Popmama.com berikut ini.
1. Kronologi kejadian
Sebelum ditemukan tewas, laporan menyebutkan bahwa korban, Satria (11), tengah berenang bersama rekan-rekannya di kolong bekas tambang pada Sabtu (16/12/2023) lalu.
Namun, tidak seperti teman-temannya, Satria tidak langsung pulang dan masih berada disana untuk berenang.
2. Pencarian korban
Hingga malam, Satria tidak kembali ke rumah, memicu kekhawatiran orangtuanya yang kemudian mencari tahu bahwa anaknya berenang di kolong dekat desa.
Pada hari berikutnya, ibu korban pergi ke lokasi dan menemukan baju dan sandal anaknya di tepi kolong.
Tak lama kemudian, ayah korban tiba, turun ke dalam kolong, dan menemukan Satria dalam keadaan meninggal dunia.
Jenazah korban yang dievakuasi segera dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan.
3. Imbauan kepala desa
Kepala Desa Sekar Biru, Munarfarzah, memberikan imbauan kepada orangtua untuk menjaga anak-anak agar tidak mandi di kolong tanpa pengawasan.
"Anak-anak jangan sampai main di kolong, karena kolong ini dalam dan berlumpur. Tolong orang tua jaga anak-anak kita, antisipasi jangan sampai terulang lagi," ujarnya.
4. Peringatan kepada pengusaha tambang
Munarfarzah juga memberikan peringatan kepada pengusaha tambang di Desa Sekarbiru untuk segera menutup tambang setelah selesai menambang.
Ia menyoroti hilangnya plang peringatan di sekitar kolong tambang dan menegaskan perlunya penutupan kolong demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
"Selesai menambang silakan tutup kembali dan penghijauan. Jangan hanya mengambil hasilnya, ruginya masyarakat. Kita tidak tahu ilegal atau pun legal, kolong ini harus ditutup jangan sampai ada korban lagi," tuturnya dengan tegas.
Peristiwa ini menjadi pengingat untuk bersama-sama memastikan keselamatan anak-anak dan mencegah terulangnya tragedi serupa.
Baca juga:
- Anak Autis di Balikpapan Disiram Kuah Bakso Mendidih, Alami Luka Bakar
- Kronologi Anak 10 Tahun Nyaris Tenggelam di Irigasi, Pamit Bermain
- Langkah Penyelamatan saat Anak Tenggelam yang Harus Diketahui