Pentingnya Mengajari Batas Pergaulan Perempuan dan Laki-laki pada Anak
Jika anak sudah mengerti batasnya, ada manfaat jangka panjangnya, lho, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, sebagai orangtua tentu kita ingin anak memiliki pergaulan seluas-luasnya.
Lebih baiknya lagi, jika anak bisa berteman dengan siapa saja tanpa memandang ras, agama atau pun kriteria identitas lainnya.
Namun seiring bertambahnya usia anak, Mama harus menumbuhkan kesadaran anak nih, supaya mereka bersosialisasi dengan hati-hati seperti membangun batasan dalam berteman dengan lawan jenis.
Batasan penting dalam sebuah pergaulan remaja untuk menekan terjadinya pernikahan dini. Mama tentu perlu bicarakan ke anak.
Batasan di sini bukan bermakna seperti anak perempuan harus menyingkirkan setiap teman laki-laki yang mereka punya atau sebaliknya, ya, Ma. Namun, pembatasan berarti mengurangi intensitas keintiman dengan teman lawan jenis, seperti tidak sembarangan melakukan sentuhan fisik.
Kedekatan yang terjalin dalam pertemanan anak perempuan dan laki-laki tidak bisa disamakan dengan hubungan pertemanan yang dijalani oleh sesama anak perempuan atau laki-laki.
Berikut Popmama.com telah merangkum mengenai pentingnya mengajari batas pergaulan perempuan dan laki-laki pada anak yang perlu Mama perhatikan terlebih bila anak sudah beranjak remaja!
1. Terhindar dari pergaulan bebas
Anak yang sudah teredukasi pemahaman tentang batas pergaulan dengan lawan jenis akan lebih ‘kokoh’ pendiriannya untuk tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja. Jika anak tidak diberi perhatian khusus dan peringatan awal tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan dengan teman beda jenis, maka mereka bisa saja bertindak sesukanya.
Batasan pertemanan membuat anak mengetahui larangan dan juga kebolehan. Sehingga mereka akan lebih mengerti mengenai norma dan juga hukum agama.
Selain itu, pemahaman tentang batasan membuat anak memahami bahwa akan ada konsekuensi yang muncul jika dia melewati batas. Mereka jadi punya pertimbangan untuk menjauhi kesempatan ‘coba-coba’ dengan segala hal-hal nakal yang bisa saja mereka temui pada suatu hari.
2. Mencegah terjadinya pernikahan dini pada usia anak
Anak mudah penasaran dengan banyak hal di dunia ini, terlebih lagi remaja. Maka dari itu, penting sekali untuk menerapkan batasan pergaulan pada anak sejak dini supaya potensi mereka untuk mendekati hal-hal ‘bengal’ menjadi lebih berkurang.
Pernikahan dini biasanya adalah buntut dari tindakan anak yang sudah terjebak dalam kenakalan remaja, terlanjur candu dengan seks bebas dan hamil di luar nikah. Padahal, kondisi fisik anak perempuan yang masih remaja belum mumpuni untuk mengandung seorang anak.
Tentunya Mama tidak ingin kondisi ironis tersebut terjadi pada anak mama, bukan?
Maka dari itu, perlu adanya pendidikan mengenai boundaries di pertemanan anak sehingga mereka akan lebih awas dan tidak sembarangan.
3. Membuat anak lebih fokus dengan kegiatan positif
Membuat batasan pada pertemanan anak dengan lawan jenisnya, bisa jadi akan membuat frekuensi anak untuk bisa bergaul secara lebih dekat juga berkurang.
Ketika anak hanya berteman sewajarnya, kemungkinan kehidupan mereka tidak cepat-cepat diisi dengan kisah romansa. Karena jika begitu, fokusnya tentu akan terbagi, ya, Ma.
Waktu anak seharusnya bisa lebih banyak diinvestasikan untuk sesuatu yang mengasah pengetahuan, minat serta bakatnya terlebih dahulu.
Sebaiknya juga, Mama bisa memberikan kesempatan bagi anak untuk memiliki kisah percintaan jika anak memang sudah dinilai siap.
4. Menumbuhkan rasa hormat dengan lawan jenis
Batasan yang jelas tidak hanya mengenalkan kepada anak untuk melindungi dirinya sendiri, namun juga belajar menghargai lawan jenisnya, Ma!
Cara-cara seperti bagaimana membatasi sentuhan fisik, bagaimana bersikap dan berbicara yang baik, serta menjauhi tindakan pelecehan adalah pengetahuan dasar yang akan menumbuhkan jiwa anak untuk belajar menghormati setiap manusia.
Dalam jangka panjang, ia akan mampu memperlakukan setiap orang sesuai dengan porsinya masing-masing. Anak akan paham bagaimana perilaku yang benar, menjunjung sopan santun, dan tentunya tidak memandang rendah lawan jenis.
5. Membangun lingkar pertemanan yang sehat
Mengajarkan batas pergaulan pada anak akan mempermudah mereka untuk berteman dengan anak-anak lainnya. Aura positif akan memancar pada diri anak, sehingga teman-temannya pun akan menilai anak mama sebagai seseorang yang penuh sopan santun dan baik hati.
Selain itu, anak yang tahu batasan pasti akan menemui teman-teman yang sefrekuensi dan tahu aturan. Dikelilingi oleh teman-teman yang sama-sama menerapkan batasan pergaulan akan membuat anak tidak mudah disusupi oleh hal negatif.
Itulah, Ma, hal-hal mengenai pentingnya mengajarkan batas pergaulan antara perempuan dan laki-laki kepada anak. Pastikan anak memahami bagaimana batasan dalam berteman yang tidak boleh mereka lewati, ya, Ma!
Memantau pergaulan anak walau sudah berusia remaja dan menerapkan batas dalam pertemanannya akan menghindari Mama dan anak dari penyesalan di masa depan.
Baca juga:
- 5 Edukasi Seks yang Harus Anak Remaja Ketahui dan Ingat
- Pubertas, 8 Ciri-Ciri Anak Remaja Jatuh Cinta dengan Lawan Jenis
- 5 Tips agar Anak Remaja Menjalani Pubertas Lebih Mudah dan Nyaman