Anak dan Remaja Lebih Berisiko Menularkan Covid-19, Benarkah?
Fakta baru menyebutkan, anak dan remaja lebih berisiko tularkan Covid-19
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih mewabahnya Covid-19 sampai saat ini tentu membuat keresahan banyak orang tak kunjung usai. Terlebih para orangtua yang merasa khawatir akan keamanan dan kesehatan anak-anaknya.
Meski pandemi Covid-19 masih mewabah, pemerintah memperkirakan bulan Juli 2021 mendatang seluruh sekolah akan kembali dibuka. Tentu saja hal ini perlu disikapi dengan kewaspadaan, Ma.
Melalui Instagram pribadinya, dr. Adam prabata menuliskan bahwa beberapa penelitian menunjukkan usia anak dan remaja terbukti berisiko membawa dan menularkan Covid-19 ke anggota keluarganya di rumah.
Untuk mengetahui fakta selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkumnya untuk Mama. Disimak dan tetap waspada akan keamanan anak-anak di rumah yuk, Ma!
1. Terbukti lebih rentan menularkan
Saat ini, beberapa sekolah sudah banyak yang mencoba peneran sekolah tatap muka. Dengan masih berlangsungnya vaksinasi bagi para guru dan tenaga pendidikan, pemerintah pun berharap bulan Juli mendatang seluruh sekolah sudah dapat melakukan sekolah tatap muka.
dr. Adam dalam Instagram pribadinya kembali memperingati para orangtua untuk tetap waspada akan hal tersebut. Sebab, beberapa penelitian menunjukkan bahwa usia anak dan remaja ternyata lebih berisiko membawa dan menularkan Covid-19 ke anggota keluarganya di rumah.
Sehingga saat anak kembali ke sekolah, bukan tidak mungkin mereka akan lebih rentan tertular dan menularkan kepada anggota keluarga lain di rumah.
2. Anak dan remaja pertama kali tertular dibanding anggota keluarga lain
Dilansir dari SAGE Expert Report, dr. Adam menyebutkan bahwa anak dan remaja lebih sering tertular pertama kali dibanding anggota keluarga lainnya.
Dalam unggahannya, dr. Adam menjelaskan bahwa anak remaja usia 12-16 tahun memiliki risiko kurang lebih 7 kali lebih besar tertular Covid-19. Sementara untuk anak-anak di bawah 12 tahun, mereka berisiko sekitar 2-3 kali tertular dibanding dengan usia di atas 17 tahun dalam keluarganya.
3. Risiko menularkan kepada anggota keluarga
Untuk anak usia sekolah 10-19 tahun, mereka disebutkan sebagai orang-orang yang berisiko menularkan kepada anggota keluarganya dengan total sebesar 18,6%. Sementara untuk anak usia 0-14 tahun, mereka memiliki risiko penularan sebesar 24% terhadap orang yang memiliki kontak erat dengan mereka.
dr. Adam juga menuliskan, bahwa semakin banyak jumlah anak dan remaja di dalam sebuah rumah, maka risiko penularan Covid-19 pun akan semakin tinggi.
4. Sekolah tatap muka berisiko penularan Covid-19
Jika pelaksanaan sekolah tatap muka diberlakukan saat kasus Covid-19 sedang meningkat, maka risiko penularan dari anak kepada anggota keluarga di rumah pun ikut meningkat.
Untuk itu, dibutuhkan keseriusan pemerintah dalam melihat lonjakan kasus yang ada menjelang kembalinya pembukaan sekolah tatap muka. Jika kasus Covid-19 menurun dan sudah rendah, maka risiko penularannya dikatakan akan ikut berkurang.
Dari informasi di atas, diharapkan kepada seluruh pihak termasuk orangtua untuk tetap waspada terhadap keamanan dan keselamatan anak-anak mereka. Terlebih ketika penularan Covid-19 di area sekolah anak kembali meningkat.
Baca juga:
- Sekolah Tatap Muka Mulai Juli 2021, Ketahui Berbagai Risikonya
- Nadiem: Sekolah Tatap Muka Sulit Digantikan dengan PJJ
- Persiapan Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Berikut Tips dari WHO!