Cara Bermain Roleplay yang Viral Dimainkan Remaja di Media Sosial
Viral di media sosial, ini cara bermain roleplay yang banyak dimainkan remaja
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini, netizen di jagat maya kembali diramaikan dengan salah satu tren yang memperlihatkan bagaimana permainan RP atau roleplay.
Permainan yang bertujuan untuk memerankan karakter orang tertentu itu kembali ramai digaungkan setelah sebuah video seorang papa tengah memerahi anak perempuannya yang bermain RP, mendadak viral di TikTok.
Bukan tanpa alasan, Papa dari remaja yang diketahui masih berusia 11 tahun itu kedapatan melakukan permainan peran yang tidak sesuai dengan usianya, bahkan ia juga bermain dengan orang yang tak dikenalnya di media sosial.
Lantas, apa sih permainan roleplay itu sendiri dan bagaimana cara bermain roleplay? Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.
1. Apa itu roleplay atau RP
Sesuai dengan namanya, roleplay atau biasa disingkat RP adalah permainan di mana pemain yang biasa disebut sebagai roleplayer akan berperan meyerupai karakter dan identitas dari orang terkenal.
Biasanya, karakter orang terkenal yang diperankan dalam permainan RP ini adalah pemain film hingga idol Kpop. Roleplayer nantinya akan berakting seolah-olah mereka berperan sebagai karakter yang dipilihnya tersebut.
Dunia RP sendiri umumnya terbagi ke dalam beberapa genre, nah yang saat ini paling populer di kalangan roleplayer adalah genre Korea dan Western. Mereka akan berakting seolah sebagai aktris atau aktor, serta idol ternama Kpop.
2. Media untuk permainan roleplay
Dalam bermain RP, seorang roleplayer tidak memiliki platform khusus untuk memerankan karakter yang dipilihnya. Berbagai platform media sosial marak digunakan, mulai dari Twitter, TikTok, Instagram, dan tak jarang aktif juga di platform foto Pinterest.
Nantinya rolepayer yang berperan sebagai seorang karakter akan berinteraksi dengan roleplayer lain di platform yang mereka pilih, kemudian mulailah saling follow atau dalam bahasa kekniannya anak zaman sekarang menyebut sebagai "mutualan”.
Nah, setelah mutualan, barulah para roleplayer ini bisa menjalin hubungan secara fiksi seolah-olah mereka menjalin hubungan nyata di kehidupan sesungguhnya.
Lalu, untuk mengembangkan cerita fiksi yang mereka perankan, biasanya para roleplayer ini akan membangun komunitas sesama pemain RP melalui platform chat yang biasanya menggunakan Telegram.
3. Cara bermain roleplay
Nah, untuk cara bermainnya sendiri pun tak rumit. Roleplayer diharuskan membuat akun media sosial tertentu yang akan digunakan dalam bermain peran.
Setelah itu, barulah bisa menentukan karakter siapa yang akan digunakan. Misalnya, ketika anak remaja mama yang berusia 12 tahun ingin bermain peran menjadi seorang idol Kpop yang usianya 20 tahun ke atas, maka ia harus membangun sebuah ekosistem yang menghadirkan keseharian dari kehidupan idol tersebut.
Lalu, di akun media sosial yang telah dibuatnya berdasarkan karakter idol yang dipilih, roleplayer bisa membesarkan perannya dengan saling bermutualan sesama pemain RP.
Misalnya, saat anak memilih menjadi idol yang usianya jauh lebih dewasa darinya, anak bisa bergabung di grup komunitas roleplayer tertentu dan mulai memperkenalkan dirinya sebagai idol tersebut. Lalu, biasanya dalam grup komunitas tersebut anak akan bertemu roleplayer lain yang berperan sebagai teman dari idol tersebut dalam dunia nyata.
Dari sinilah akhirnya terbentuk interaksi yang kemudian berkumpul dalam keluarga secara fiksi dengan aktif menjalankan peran masing-masing. Misalnya, saat idol yang diperankan cukup aktif berbagi selfie di media sosial, anak yang memerankan karakter tersebut akan aktif pula membagikan foto sang idol di platform yang digunakan.
Cara bermain roleplay juga tak sembarangan, Ma. Anak harus berinteraksi dengan roleplayer lain dengan saling bertukar pesan, bahkan saling mengobrol, bercanda, bermesraan, bertengkar, atau melakukan hal-hal lain yang sesuai dengan hubungan fiksi yang diperankan.
4. Tetap perlu mendapat perhatian khusus dari orangtua
Dari permainan roleplay ini, tak sedikit dari pemain yang kemudian bertemu dengan sesama roleplayer untuk kemudian saling berinteraksi di kehidupan nyata. Bahkan, tak jarang ada pula dari mereka yang sampai menjalin hubungan nyata hingga berkeluarga, Ma.
Meski terdengar menyenangkan, orangtua tetap perlu memerhatikan aktivitas bermedia sosial anak, termasuk saat bermain roleplay. Pasalnya, banyak anak usia remaja yang mulai aktif bermain peran dengan memerankan karakter seseorang yang usianya jauh lebih dewasa daripada usia asli mereka.
Memerhatikan anak dalam bermedia sosial penting dilakukan agar anak tetap bijak dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar normal dan hukum. Selain itu, anak yang ingin bermain roleplay juga harus bisa membedakan antara dunia nyata dan dunia fiksi dalam permainan tersebut.
Jangan sampai kehidupan nyatanya terpengaruh hanya karena permainan fiksi yang mereka mainkan di media sosial ya, Ma.
Baca juga:
- Apa Itu Left Role Player (LRP) dalam Dunia Roleplayer?
- Apa Arti Roleplayer, Bermain Peran di Media Sosial bagi Para Remaja
- Peran Orangtua Mengawasi Remaja di Media Sosial